Jumat, 26 Februari 2021

PEMUPUKAN PADA TANAMAN SEMANGKA

 

Tanaman semangka mempunyai toleransi yang tinggi terhadap keasaman tanah, dapat tumbuh pada berbagai tipe lahan, namun tanaman ini lebih menyukai lahan tanah yang gembur dan subur serta banyak mengandung bahan organik dan mempunyai drainase yang baik. Semangka memiliki kadar kalium 82mg/100g, kemudian kandungan natriumnya adalah 1mg/100g  serta kandungan magnesiumnya 10mg/100g. Semangka merupakan salah satu komoditas hortikultura dari famili Cucurbitaceae (labu-labuan) yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi.

Tanaman semangka termasuk salah satu jenis tanaman buah-buahan semusim yang mempunyai arti penting bagi perkembangan sosial ekonomi rumah tangga maupun negara. Pengembangan budidaya komoditas ini mempunyai prospek cerah karena dapat mendukung upaya peningkatan pendapatan petani. Daya tarik budidaya semangka bagi petani terletak pada nilai ekonominya yang tinggi.

 

 

Daya tarik budidaya semangka bagi petani terletak pada nilai ekonominya yang tinggi. Beberapa kelebihan usahatani semangka diantaranya adalah berumur relatif singkat (genjah) hanya sekitar 70-80 hari, dapat dijadikan tanaman penyelang di lahan sawah pada musim kemarau, mudah dipraktikan pada petani dengan cara biasa (konvensional) maupun semi intensif hingga intensif, serta memberikan keuntungan usaha yang memadai.

Salah satu untuk meningkatkan produksi tanaman semangka adalah pemupukan. Pemupukan adalah pemberian bahan berupa pupuk atau bahan-bahan lain seperti bahan organik, bahan kapur, pasir ataupun tanah liat ke dalam tanah yang bertujuan untuk menambahkan unsur hara ke dalam tanah. Pupuk digolongkan menjadi dua jenis yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk anorganik memiliki kelebihan dalam memenuhi sifat kimia tanah seperti penambahan unsur hara yang tersedia di dalam tanah, tetapi penggunaan pupuk

 

 

anorganik secara berlebihan akan berdampak terhadap penurunan kualitas tanah dan lingkungan. Salah satu jenis pupuk anorganik yang biasa digunakan dalam budidaya tanaman adalah pupuk NPK Majemuk, Urea, TS, dan lain-lain. Pemberian pupuk organik pada tanaman budidaya dapat meningkatkan produktivitas tanah karena bahan organik memiliki kemampuan untuk memperbaiki sifat anorganik, fisika maupun biologi tanah

Pupuk digolongkan menjadi dua jenis yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk anorganik memiliki kelebihan dalam memenuhi sifat kimia tanah seperti penambahan unsur hara yang tersedia di dalam tanah, tetapi penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan akan berdampak terhadap penurunan kualitas tanah dan lingkungan. Salah satu jenis pupuk anorganik yang biasa digunakan dalam budidaya tanaman semangka adalah pupuk NPK Majemuk, Urea, TS, dan lain-lain. Pemberian pupuk organik pada tanaman budidaya dapat meningkatkan produktivitas tanah karena bahan organik memiliki kemampuan untuk memperbaiki sifat anorganik, fisika maupun biologi tanah.

Manfaat utama pupuk organik adalah dapat memperbaiki kesuburan kimia, fisik dan biologis tanah, selain sebagai sumber hara bagi tanaman. Secara lebih spesifik keuntungan dari penggunaan pupuk organik antara lain: memperbaiki struktur tanah, sumber unsur hara bagi tanaman, menambah kandungan humus tanah, meningkatkan aktifitas jasad renik, meningkatkan kapasitas menahan air (water holding capacity), mengurangi erosi dan pencucian nitrogen terlarut

Pemupukan sangat diperlukan untuk peningkatan hasil tanaman,karenapadamasa pertumbuhan, tanaman memerlukan unsur hara nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K).Unsur NPK ini sangat diperlukan bagi tanaman  semangka,  baik untuk mendukung  pertumbuhan maupun hasil tanaman. Untuk mencukupi Selain untuk meningkatkatkan produksi tanaman semangka dengan pemberian pupuk organik ada juga dengan pemberian pupuk anorganik. Salah satu untuk meningkatkan produksi tanaman semangka melalui pemberian pupuk anorganik.

 

Pupuk NPK merupakan pupuk anorganik yang dapat menambah unsur hara di dalam tanah dan bersifat lebih cepat tersedia sehingga langsung dapat diserap tanaman setelah larut dalam air. Berbeda dengan pupuk kotoran ayam yang termasuk kategori pupuk organik. Pupuk organik umumnya bersifat lambat

Manfaat utama pupuk organik adalah dapat memperbaiki kesuburan kimia, fisik dan biologis tanah, selain sebagai sumber hara bagi tanaman. Secara lebih spesifik keuntungan dari penggunaan pupuk organik antara lain: memperbaiki struktur tanah, sumber unsur hara bagi tanaman, menambah kandungan humus tanah, meningkatkan aktifitas jasad renik, meningkatkan kapasitas menahan air (water holding capacity), mengurangi erosi dan pencucian nitrogen terlarut

Dosis pupuk NPK majemuk dapat meningkatkan panjang tanaman, jumlah daun, jumlah bunga betina, jumlah buah panen per tanaman, panjang buah, bobot buah per tanaman, dan hasil panen serta mempercepat umur mulai berbunga, berbuah, dan panen pertama. Dengan takaran Dosis pupuk NPK majemuk 400 kg/ ha

1. Pupuk Sususlan pada Fase Vegetatif (Pertumbuhan Awal)

Pemupukan susulan yang diberikan pertama kali yaitu pada fase pertumbuhan alias vegetatif. Sebelumnya perlu anda ketahui terlebih dahulu bahwasanya pada fase pertumbuahan awal ini sistem imun tanaman tidak terbentuk sempurna. Selain itu kadar fitohormon tanaman seperti auksin masihlah cukup tinggi sehingga laju pertumbuahnnya bisa sangat pesat.

Pada fase awal ini sebenarnya unsur yang paling dibutuhkan tanaman yaitu Nitrogen. Akan tetapi anda harus ingat bahwa sistem imun tanaman yang masih lemah sangat membuatnya rentan terhadap serangan penyakit, padahal Nitrogen ini selain menyuburkan tanaman juga dapat menyuburkan jamur serta bakteri patogen (jahat). Oleh sebab itu kita wajib memberikan asupan unsur hara yang seimbang dan sesuai porsi. Jadi  gunakanlah   pupuk   NPK  seperti  Phonska  atau

 

 

Mutiara sesudah 1 minggu tanam. Anda juga dapat mencampur antara ZA + SP-36 + KCL dengan perbandingan 1 : 1 : 1 (sama). Dosis yang dipakai ialah melarutkan 1 gelas (300cc) butiran NPK/campuran dengan 25-30L air. Kocorkan pada tanaman sebanyak 50 cc setiap tanaman. Interval pemberiannya ialah 7 hingga 10 hari sekali dan sebaiknya dilakuakn sesudah pengairan. Jangan lupa untuk melihat unsur mikro tanaman dengan cara pemberian secara kocor maupun semprot menggunakan pupuk cair yang banyak dijual di toko pertanian. Pemupukan ini dilakukan sampai tanaman memasuki fase generatif (berbunga) nanti. Itulah panduan cara memberkian pupuk susulan pada fese pertumbuhan awal atau vegetatif.

2. Pupuk Sususlan pada Fase Generatif (berbunga)

Biasanya sesudah 1 bulan tanaman akan memasuki fase generatif (tergantung jenis tanaman). Pada waktu berbunga, kebutuhan nutrisi tanaman wajib diatur ulang. Kali ini tidak dibuat merata namun digunakan unggul salah  satu unsur yang penting untuk membentuk bunga

 

merupakan unsur Fosfor (Phospat) dan menurunkan Nitrogennya. Jadi anda tetap dapat menggunakan NPK namun menambahkan SP-36 dengan dosis perbandingannya 1 : 1. Disini unsur N dan K masih tetap ada tetapi unsur P menjadi sangat banyak. Kalau anda ingin mencampur sendiri maka campurkan ZA+SP36+KCL dengan dosis perbandingannya 1 : 3 :1 (unggul Phospat). Larutannya dibuat sama rata yaitu setiap 1 gelas (300cc) pupuk untuk 25 sampai 30 L air. Dikocorkan ke dalam lubang buatan kurang lebih sekitar 10cm didekat pangkal tanaman. Interval juga sama yaitu 7 hingga 10 hari sekali. Unsur mikro tetap diberikan dengan cara semprot bisa juga dengan kocor.

3. Pupuk Susulan pada Fase Pengisian Buah

Setelah melewati fase generatif atau pembungaan maka tanaman akan memasuki fase pengisian buah atau umbi. Nah pupuk susulan yang akan kita guanakan juga wajib di setel ulang. Ada dua macam setelan disini. Pertama yaitu untuk tanaman yang sekali berbuah contohnya  seperti  semangka,  melon,  ubi, jagung dll.

 

 Karena hanya dapat membesarkan beberapa buah maka unsur hara yang ditingkatkan adalah Kalium. Kalium sangat bermanfaat untuk membesarkan buah serta menigkatkan kualitas dan rasa buah itu sendiri. Campurkan NPK dengan KCL dengan perbandingan dosisnya 1 : 2 atau campurkan pupuk ZA+SP+KCl dengan perbandingan dosisnya 1 : 1 : 3 (unggul kalium). Unsur N dan P dikurangi supaya tanaman hanya fokus membesarkan buah dan tidak membentuk tunas bau maupun bunga baru.

Sedangkan yang Kedua ialah untuk tanaman yang ciri khasnya lebih dari satu kali panen dimana antara buah dan bunga saling susul menyusul seperti cabe. Disini baik unsur Fosfor ataupun Kalium tetap wajib sama – sama ditambah. Sedangkan unsur N dapat diturunkan.

Campurkanlah NPK dengan SP36 dan KCL dengan perbandingan dosisnya 1 : 2 : 3 jadi akan berimbang antara bunga baru dan bauh yang sudah jadi. Larutannya  juga  harus  dibuat  sama  yaitu tiap 1 gelas

 

(300cc) dengan 30 L air lalu kocorkan ke lubang buatan sekitar 10-15 cm dari pangkal tanaman. Interval pemupukan bisa setiap 10 hari sekali. Tapi jangan lupa untuk tetap harus memberikan unsur mikro dengan cara semprot pada daun.

OLEH : ZUBAIR

PEMANFAATAN SARANA DIGITAL BPP BENTENG BONTOHARU SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN

  Perkembangan teknologi di era digitalisasi 4.0 menuntut penyuluh pertanian untuk memiliki kemampuan Internet of Things (IOT), Teknologi 3D...