Tanaman semangka
mempunyai toleransi yang tinggi terhadap keasaman tanah, dapat tumbuh pada
berbagai tipe lahan, namun tanaman ini lebih menyukai lahan tanah yang gembur
dan subur serta banyak mengandung bahan organik dan mempunyai drainase yang
baik. Semangka memiliki kadar kalium 82mg/100g, kemudian kandungan natriumnya adalah
1mg/100g serta kandungan magnesiumnya
10mg/100g. Semangka merupakan salah satu komoditas hortikultura dari famili Cucurbitaceae
(labu-labuan) yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi.
Tanaman semangka
termasuk salah satu jenis tanaman buah-buahan semusim yang mempunyai arti
penting bagi perkembangan sosial ekonomi rumah tangga maupun negara. Pengembangan
budidaya komoditas ini mempunyai prospek cerah karena dapat mendukung upaya
peningkatan pendapatan petani. Daya tarik budidaya semangka bagi petani
terletak pada nilai ekonominya yang tinggi.
Daya
tarik budidaya semangka bagi petani terletak pada nilai ekonominya yang tinggi.
Beberapa kelebihan usahatani semangka diantaranya adalah berumur relatif
singkat (genjah) hanya sekitar 70-80 hari, dapat dijadikan tanaman penyelang di
lahan sawah pada musim kemarau, mudah dipraktikan pada petani dengan cara biasa
(konvensional) maupun semi intensif hingga intensif, serta memberikan
keuntungan usaha yang memadai.
Salah satu untuk
meningkatkan produksi tanaman semangka adalah pemupukan. Pemupukan adalah
pemberian bahan berupa pupuk atau bahan-bahan lain seperti bahan organik, bahan
kapur, pasir ataupun tanah liat ke dalam tanah yang bertujuan untuk menambahkan
unsur hara ke dalam tanah. Pupuk digolongkan menjadi dua jenis yaitu pupuk
organik dan pupuk anorganik. Pupuk anorganik memiliki kelebihan dalam memenuhi
sifat kimia tanah seperti penambahan unsur hara yang tersedia di dalam tanah,
tetapi penggunaan pupuk
anorganik secara berlebihan akan berdampak
terhadap penurunan kualitas tanah dan lingkungan. Salah satu jenis pupuk anorganik
yang biasa digunakan dalam budidaya tanaman adalah pupuk NPK Majemuk, Urea, TS,
dan lain-lain. Pemberian pupuk organik pada tanaman budidaya dapat meningkatkan
produktivitas tanah karena bahan organik memiliki kemampuan untuk memperbaiki
sifat anorganik, fisika maupun biologi tanah
Pupuk
digolongkan menjadi dua jenis yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk
anorganik memiliki kelebihan dalam memenuhi sifat kimia tanah seperti
penambahan unsur hara yang tersedia di dalam tanah, tetapi penggunaan pupuk
anorganik secara berlebihan akan berdampak terhadap penurunan kualitas tanah
dan lingkungan. Salah satu jenis pupuk anorganik yang biasa digunakan dalam
budidaya tanaman semangka adalah pupuk NPK Majemuk, Urea, TS, dan lain-lain.
Pemberian pupuk organik pada tanaman budidaya dapat meningkatkan produktivitas
tanah karena bahan organik memiliki kemampuan untuk memperbaiki sifat
anorganik, fisika maupun biologi tanah.
Manfaat utama pupuk
organik adalah dapat memperbaiki kesuburan kimia, fisik dan biologis tanah,
selain sebagai sumber hara bagi tanaman. Secara lebih spesifik keuntungan dari
penggunaan pupuk organik antara lain: memperbaiki struktur tanah, sumber unsur
hara bagi tanaman, menambah kandungan humus tanah, meningkatkan aktifitas jasad
renik, meningkatkan kapasitas menahan air (water holding capacity),
mengurangi erosi dan pencucian nitrogen terlarut
Pemupukan sangat diperlukan
untuk peningkatan hasil tanaman,karenapadamasa pertumbuhan, tanaman memerlukan
unsur hara nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K).Unsur NPK ini sangat
diperlukan bagi tanaman semangka, baik untuk mendukung pertumbuhan maupun hasil tanaman. Untuk mencukupi
Selain untuk meningkatkatkan produksi tanaman semangka dengan pemberian pupuk
organik ada juga dengan pemberian pupuk anorganik. Salah satu untuk
meningkatkan produksi tanaman semangka melalui pemberian pupuk anorganik.
Pupuk NPK merupakan
pupuk anorganik yang dapat menambah unsur hara di dalam tanah dan bersifat
lebih cepat tersedia sehingga langsung dapat diserap tanaman setelah larut
dalam air. Berbeda dengan pupuk kotoran ayam yang termasuk kategori pupuk
organik. Pupuk organik umumnya bersifat lambat
Manfaat utama pupuk
organik adalah dapat memperbaiki kesuburan kimia, fisik dan biologis tanah,
selain sebagai sumber hara bagi tanaman. Secara lebih spesifik keuntungan dari
penggunaan pupuk organik antara lain: memperbaiki struktur tanah, sumber unsur
hara bagi tanaman, menambah kandungan humus tanah, meningkatkan aktifitas jasad
renik, meningkatkan kapasitas menahan air (water holding capacity),
mengurangi erosi dan pencucian nitrogen terlarut
Dosis pupuk NPK
majemuk dapat meningkatkan panjang tanaman, jumlah daun, jumlah bunga betina,
jumlah buah panen per tanaman, panjang buah, bobot buah per tanaman, dan hasil
panen serta mempercepat umur mulai berbunga, berbuah, dan panen pertama. Dengan
takaran Dosis pupuk NPK majemuk 400 kg/ ha
1. Pupuk Sususlan pada
Fase Vegetatif (Pertumbuhan Awal)
Pemupukan susulan yang diberikan pertama kali yaitu pada fase
pertumbuhan alias vegetatif. Sebelumnya perlu anda ketahui terlebih dahulu
bahwasanya pada fase pertumbuahan awal ini sistem imun tanaman tidak terbentuk
sempurna. Selain itu kadar fitohormon tanaman seperti auksin masihlah cukup
tinggi sehingga laju pertumbuahnnya bisa sangat pesat.
Pada fase awal ini sebenarnya unsur yang paling dibutuhkan tanaman
yaitu Nitrogen. Akan tetapi anda harus ingat bahwa sistem imun tanaman yang
masih lemah sangat membuatnya rentan terhadap serangan penyakit, padahal
Nitrogen ini selain menyuburkan tanaman juga dapat menyuburkan jamur serta
bakteri patogen (jahat). Oleh sebab itu kita wajib memberikan asupan unsur hara
yang seimbang dan sesuai porsi. Jadi gunakanlah
pupuk NPK seperti
Phonska atau
Mutiara sesudah 1 minggu tanam. Anda juga dapat mencampur antara
ZA + SP-36 + KCL dengan perbandingan 1 : 1 : 1 (sama). Dosis yang dipakai ialah
melarutkan 1 gelas (300cc) butiran NPK/campuran dengan 25-30L air. Kocorkan
pada tanaman sebanyak 50 cc setiap tanaman. Interval pemberiannya ialah 7
hingga 10 hari sekali dan sebaiknya dilakuakn sesudah pengairan. Jangan lupa
untuk melihat unsur mikro tanaman dengan cara pemberian secara kocor maupun
semprot menggunakan pupuk cair yang banyak dijual di toko pertanian. Pemupukan
ini dilakukan sampai tanaman memasuki fase generatif (berbunga) nanti. Itulah
panduan cara memberkian pupuk susulan pada fese pertumbuhan awal atau
vegetatif.
2. Pupuk Sususlan pada Fase Generatif (berbunga)
Biasanya sesudah 1 bulan tanaman akan memasuki fase generatif
(tergantung jenis tanaman). Pada waktu berbunga, kebutuhan nutrisi tanaman
wajib diatur ulang. Kali ini tidak dibuat merata namun digunakan unggul salah satu unsur yang penting untuk membentuk bunga
merupakan unsur Fosfor (Phospat) dan menurunkan Nitrogennya. Jadi
anda tetap dapat menggunakan NPK namun menambahkan SP-36 dengan dosis
perbandingannya 1 : 1. Disini unsur N dan K masih tetap ada tetapi unsur P
menjadi sangat banyak. Kalau anda ingin mencampur sendiri maka campurkan
ZA+SP36+KCL dengan dosis perbandingannya 1 : 3 :1 (unggul Phospat). Larutannya
dibuat sama rata yaitu setiap 1 gelas (300cc) pupuk untuk 25 sampai 30 L air.
Dikocorkan ke dalam lubang buatan kurang lebih sekitar 10cm didekat pangkal
tanaman. Interval juga sama yaitu 7 hingga 10 hari sekali. Unsur mikro tetap
diberikan dengan cara semprot bisa juga dengan kocor.
3. Pupuk Susulan pada Fase Pengisian Buah
Setelah melewati fase generatif atau pembungaan maka tanaman akan
memasuki fase pengisian buah atau umbi. Nah pupuk susulan yang akan kita
guanakan juga wajib di setel ulang. Ada dua macam setelan disini. Pertama yaitu
untuk tanaman yang sekali berbuah contohnya seperti semangka, melon, ubi,
jagung dll.
Karena hanya dapat
membesarkan beberapa buah maka unsur hara yang ditingkatkan adalah Kalium. Kalium
sangat bermanfaat untuk membesarkan buah serta menigkatkan kualitas dan rasa
buah itu sendiri. Campurkan NPK dengan KCL dengan perbandingan dosisnya 1 : 2
atau campurkan pupuk ZA+SP+KCl dengan perbandingan dosisnya 1 : 1 : 3 (unggul
kalium). Unsur N dan P dikurangi supaya tanaman hanya fokus membesarkan buah
dan tidak membentuk tunas bau maupun bunga baru.
Sedangkan yang Kedua ialah untuk tanaman yang ciri khasnya lebih
dari satu kali panen dimana antara buah dan bunga saling susul menyusul seperti
cabe. Disini baik unsur Fosfor ataupun Kalium tetap wajib sama – sama ditambah.
Sedangkan unsur N dapat diturunkan.
Campurkanlah NPK dengan SP36 dan KCL dengan perbandingan dosisnya
1 : 2 : 3 jadi akan berimbang antara bunga baru dan bauh yang sudah jadi. Larutannya
juga harus dibuat
sama yaitu tiap 1 gelas
(300cc) dengan 30 L air lalu kocorkan ke lubang buatan sekitar
10-15 cm dari pangkal tanaman. Interval pemupukan bisa setiap 10 hari sekali.
Tapi jangan lupa untuk tetap harus memberikan unsur mikro dengan cara semprot
pada daun.
OLEH : ZUBAIR