Minggu, 05 September 2021

PANEN DAN PASCA PANEN CENGKEH

 

Tanaman cengkeh untuk dapat  tumbuh dan berproduksi memerlukan persyaratan lingkungan tumbuh yang spesifik. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap tanaman cengkeh antara lain adalah iklim, tinggi tempat dan jenis tanah.

Panen adalah suatu proses akhir dan tindakan manusia dalam hal budidaya tanaman dimana pertumbuhan tanaman biasanya akan terjadi perubahan secara fisiologis maupun morfologi dari tanaman tersebut (Setyono, 2001). Panen adalah pekerjaan budidaya tanaman (bercocok tanam) dengan mengumpulkan komoditas dari lahan penanaman, pada taraf kematangan yang tepat dengan kerusakan minimal, dilakukan secepat mungkin dan dengan biaya rendah (Anonim, 2012).

Perbedaan tingkat pemasakan bunga, waktu panen, tepatnya waktu pemetikan dan teknik pengolahan hasil akan menyebabkan kualitas hasil yang berbeda pula. Sedang di daerah penghasil cengkeh yang musim kemaraunya bersamaan, tetapi berlainan lokasinya, maka musim panennya juga berbeda. Juga pengaruh pola hujan, temperatur dan tinggi tempat pertanaman akan membawa pengaruh yang berbeda pula. Oleh karena itu, pemetikan harus dilakukan pada tingkat kemasakan yang tepat yakni pada waktu bunga berwarna pucat yang sebelumnya itu berwarna hijau, kemudian menguning akhirnya keunguan muda dan merah tua. Saat yang paling bagus adalah pada saat kepala buah yang terdiri dari mahkota bunga masih tertutup dan bundar bentuknya, berisi dan mengkilat. Apabila bunga itu warnanya menjadi merah muda berarti sebentar lagi akan membuka.

Pengelolaan panen bunga cengkih bertujuan untuk menjaga kualitas panen yang dihasilkan. Hasil panen yang tidak dikelola dengan baik akan menurunkan kuantitas dan kulitas panen. Pengelolaan yang dilakukan diantaranya agar tidak terjadi kehilangan massa bunga, seperti bunga yang rusak ataupun rontok pada saat pemetikan ataupun pengangkutan. Hasil panen terbaik diperoleh jika bunga berada pada masa petiknya, oleh karena itu diperlukan pengelolaan panen untuk menentukan waktu petik yang tepat.

            Pasca panen Penanganan pasca panen adalah tahapan yang dimulai sejak pemungutan hasil pertanian yang meliputi hasil tanaman pangan, hortikultura, perkebunan sampai siap dipasarkan (Soemardi, 1986). Penanganan pasca panen diartikan sebagai berbagai tindakan/perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas berada di tangan konsumen (Purwadaria, 1994). Harvest handing/past harvest commony reffered to as primary treatment (primary processing).

Penanganan pasca panen sering disebut juga sebagai pengolahan primer istilah yang digunakan untuk semua perlakuan dari mulai panen sampai komoditas dapat dikonsumsi. Berbagai tindakan/perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas berada ditangan konsumen (Purwadaria, 1994)

Sebelum dikeringkan, bunga cengkeh dipisahkan dari tangkai atau gagang dan dikeringkan secara terpisah.Pada tahap ini dilakukan pemisahan antara bunga cengkeh yang baik, bunga yang terlalu tua dan yang terjatuh, setelah itu bunga cengkeh dikeringkan. Pengeringan dapat dilakukan dengan menjemurnya di bawah sinar matahari langsung atau menggunakan pengering buatan.

Bunga cengkeh yang akan dijemur dihamparkan pada alas tikar,anyaman bamboo gribig, atau plastik, atau pada lantai jemur yang diberi alas plastic.Selama proses pengeringan, cengkeh dibolak balik agar keringnya merata.proses pengeringan dianggap selesai apabila warna bunga cengkeh telah berubah menjadi coklat kemerahan,mengkilat, mudah dipatahkan dengan jari tangan dan kadar air telah mencapai sekitar 10 – 12 %.

Lamanya waktu penjemuran dibawah sinar mataharisekitar 3 – 4 hari.Cengkeh yang telah kering kalau disimpan tidak akan susut beratnya dan tahan lama asalkan tidak terkena air.

Kualitas cengkeh dapat dibedakan dan dinilai menurut:                    

a.   Kekeringannya

b. Persentase kotoran (tangkai bunga dan daun-daun)    

c. Persentase yang tidak berkepala (sudah banyak yang mekar)                

d.   Persentase yang muda

e.   Warnanya


OLEH : ZUBAIR, S.ST

0 komentar:

Posting Komentar

PEMANFAATAN SARANA DIGITAL BPP BENTENG BONTOHARU SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN

  Perkembangan teknologi di era digitalisasi 4.0 menuntut penyuluh pertanian untuk memiliki kemampuan Internet of Things (IOT), Teknologi 3D...