Jumat, 30 Juli 2021

FUNGSI KELOMPOK TANI DAN GAPOKTAN

 



 1.  KELOMPOK TANI

Adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.

2.  GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN)

Adalah kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.

3.  ASOSIASI

Adalah kumpulan petani-nelayan yang sudah mengusahakan satu atau kombinasi beberapa komuditas pertanian secara komersial.

Proses Penumbuhan Kelompoktani

Penumbuhan kelompoktani dilaksanakan melalui langkahlangkah, sebagai berikut:

1)  Pengumpulan data dan Informasi, yang meliputi antara lain:

a.  Tingkat pemahaman tentang organisasi petani;

b.  Keadaan petani dan keluarganya;

c.   Keadaan usahatani yang ada;

d.  Keadaan sebaran, domisisli dan jenis usaha tani;

e.  Keadaan kelembagaan masayarakat yang ada.

2)  Advokasi (saran dan pendapat) kepada para petani khususnya tokoh-tokoh petani setempat serta informasi dan penjelasan mengenai :

  • Pengertian tentang kelompoktani, antara lain mengenai; Apa kelompoktani, tujuan serta manfaat berkelompok untuk kepentingan usaha tani serta hidup bermasyarakat yang lebih baik.
  • Proses atau langkah-langkah dalam menumbuhkan/ membentuk kelompoktani,
  • Kewajiban dan hak setiap petani yang menjadi anggota kelompok serta pengurusnya,
  • Penyusunan rencana kerja serta cara kerja kelompok.

 

Penumbuhan/pembentukan kelompoktani dilakukan dalam pertemuan atau musyawarah petani yang dihadiri oleh tokoh masyarakat, pamong desa, penyuluh pertanian sebagai mitra kerja petani dan instansi terkait. Selanjutnya kesepakatan membentuk kelompoktani dituangkan dalam berita acara pembentukan kelompoktani. Pemilihan pengurus Kelompok dilakukan secara musyawarah-mufakat dari anggota oleh seluruh anggotanya. Perangkat kepengurusan kelompoktani sekurangkurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Penumbuhan kelompoktani yang mantap memerlukan kesabaran sesuai dengan tingkat kesadaran para petani yang akan membentuknya. Pembentukan kelompoktani yang terlalu cepat atau terlalu lama dapat mengakibatkan turunnya minat calon anggota, dan hal ini harus dihindarkan. Sebagi tindak lanjut dari penumbuhan/pembentukan kelompoktani dan pemilihan pengurus maka diadakan pertemuan lanjutan yang dihadiri seluruh anggota untuk menyusun dan atau menetapkan rencana kerja kelompok.

 

KELOMPOK TANI

Kelompok tani pada dasarnya adalah organisasi non formal diperdesaan yang ditumbuhkembangkan “ dari, oleh dan untuk petani “dengan ciri –ciri sebagai berikut :

1.    Saling kenal, akrab dan saling percaya diantara sesama anggota;

2. Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam berusaha tani;

3. Memiliki kesaamaan dalam tradisi dan atau pemukiman, hamparan usaha, jenis usaha, status ekonomi maupun sosial, bahasa, pendidikan dan ekologi;

4.      Ada pembagian tugas dan tanggungjawab sesama anggota berdasarkan kesepakatan bersama;

 

Selain memiliki ciri tersebut, juga memiliki beberapa unsur pengikat yaitu :

1.      Adanya kepentingan yang sama diantara para anggotanya;

2. Adanya kawasan usaha tani yang menjadi tanggungjawab bersama diantara para anggota;

3.   Adanya kader tani yang berdedikasi untuk menggerakkan para petani dan kepemimpinannya  diterima oleh sesama petani lainnya;

4. Adanya kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh sekurang-kurangnya sebagian besar anggotanya;

5.      Adanya dorongan atau motivasi dari tokoh masyarakat setempat untuk menunjang program yang telah ditentukan;

 

Fungsi kelompok tani

1.  Kelas belajar

Kelompok tani merupakan wadah belajar mengajar bagi anggotanya guna meningkatkan pengetahuan , keterampilan dan sikap (PKS) serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusaha tani sehingga produktivitasnya meningkat, pendapatannya bertambah serta kehidupannya yang lebih sejahtera;

1.  Wahana kerjasama

Kelompok tani merupakan tempat untuk memperkuat kerjasma diantara sesama petani dalam kelompok tani dan antar kelompok tani serta dengan pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usahataninya akan lebih efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan;

1.  Unit produksi

Usaha tani yang dilaksanakan masing-masing anggota kelompoktani, secara keseluruhan harus dipandang sebagai satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik dipandang dari segi kuantitas, kualitas maupun kontinuitas;

STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK TANI

Pembinaan kelompok dilaksanakan secara berkesinambungan dan tetap diarahkan pada upaya peningkatan kemampuan kelompok tani dalam melaksanakan fungsinya, dengan harapan kelompok tani mampu mengembangkan usahatani dan kelembagaan petani yang kuat dan mandiri.

Peran dalam Perencanaan Suatu Usaha Tani

1.  Kelas Belajar

2.  Merencanakan kebutuhan belajar

3.  Merencanakan dan mempersiapkan pertemuan/musyawarah

4.  Wahan Kerjasama

5.Merencanakan pemanfaatan sumberdaya (pelaksanaan rekomendasi teknologi) agar didorong untuk melakukan kegiatan usaha yang dikelola untuk kepentingan bersma-sama

6.  Merencanakan kegiatan pelestarian lingkungan

7.  Unit Produksi

8.  Memiliki kemampuan menyususn RDK dan RDKK

9. Memiliki kemampuan dalam merencanakan kegiatan usaha (Usaha berdasarkan analisa usaha, peningkatan usaha kelompok, produk sesuai permintaan pasar, pengelolaan dan pemasaran hasil, penyediaan jasa)

Kemampuan Dalam Pelaksanaan

Kelas Belajar

1.  Melaksanakan proses pembelajaran secara kondusif

2.  Melaksanakan pertemuan dengan teratur

Wahan Kerjasama

1.  Melaksanakan kerja sama

Melaksanakan kegiatan pelestarian lingkungan

  • Melaksanakan pembagian tugas, menerapkan kedisiplinan kelompok
  • Melaksanakan dan menaati kesepakatan anggota
  • Melaksanakan penadministrasian pencatatan kegiatan kelompok

Unit Produksi

1.  Melaksanakan pemanfaatan sumberdaya secara optimal

2.  Melaksanakn RDK dan RDKK

3.  Melaksanakan kegiatan usahatani bersama

4.  Melaksanakan penerapan teknologi

Kepemimpinan dalam Kelompok

Kelas Belajar

1.Mengembangkan keterampilan dan keahlian anggota dan pengurus kelompok tani

2.  Mengembangkan kader-kader pemimpin

3. Meningkatkan kemampuan anggota untuk melaksanakan hak dan kewajiban

Wahan Kerjasama

1. Meningkatkan hubungan kerjasama dalam pengembangan organisasi

2. Meningkatkan hubungan kerjasama dalam pengembangan usahatani

Unit Produksi

1.  Mengembangkan usaha kelompok

2.  Meningkatkan hubungan kerjasama dengan mitra usaha

 

GAPOKTAN

Pembentukan GAPOKTAN dilakukan dalam suatu musyawarah yang dihadiri minimal oleh para kontak tani/ketua kelompoktani yang akan bergabung, setelah sebelumnya di masing-masing kelompok telah disepakati bersama para anggota kelompok untuk bergabung ke dalam GAPOKTAN. Dalam rapat pembentukan GAPOKTAN sekaligus disepakati bentuk, susunan dan jangka waktu kepengurusannya, ketentuan-ketentuan yang menjadi hak dan kewajiban masing-masing kelompok Ketua GAPOKTAN dipilih secara musyawarah dan demokrasi oleh para anggotanya, dan selanjutnya ketua memilih kepengurusan GAPOKTAN lainnya, Untuk mendapatkan legitimasi, kepengurusan GAPOKTAN dikukuhkan oleh pejabat wilayah setempat.

 Fungsi GAPOKTAN

1.  Merupakan satu kesatuan unit produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar (kuantitas, kualitas, kontiunitas dan harga).

2.  Penyediaan saprotan (pupuk bersubsidi, benih bersertifikat, pestisida dan lainnya) serta menyalurkan kepada para petani melalui kelompokna;

3.  Penyediaan modal usaha dan menyalurkannya secara kredit /pinjaman kepada para petani yang membutuhkannya;

4.  Melakukan proses pengolahan produk para anggota (penggilingan ,pengolahan, pengepakan dll) yang dapat meningkatkan nilai tambah;

5.  Menyelenggarakan perdagangan, memasarkan/menjual produk petani kepada pedagang/industri hilir;

 

Pengembangan kelompok tani diarahkan pada peningkatan kemampuan setiap kelompok tanni dalam melaksanakan fungsinya, peningkatan kemampuan para anggota dalam mengembangkan agribisnis, penguatan kelompoktani menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri .

Kelompoktani yang tergabung dalam GAPOKTAN harus kuat dan mandiri dan dicirikan antara ain :

1.Adanya pertemuan /rapat anggota/rapat pengurus yang diselenggarakan secara berkala dan berkesinambungan ;

2. Disusunnya rencana kerja GAPOKTAN  secara bersama dan dilaksanakan oleh para pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap akhir pelaksanaan dilakukan evaluasi secara partisipatif;

3.  Memiliki aturan/norma yang disepakati  dan ditaati bersama;

4.  Memiliki pencatatan /pengadministrasian organiasai yang rapih;

5.  Memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama di sektor hulu dan hilir.

6.  Memfasilitasi usahatani secara komersial dan berorientasi pasar;

7.  Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha para petani umumnya dan anggota kelompoktani khususnya;

8.  Adanya jalinan kerjasama antara GAPOKTAN dengan pihak lain ;

9.  Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau penyisihan hasil usaha/kegiatan GAPOKTAN

 

 

PENULIS : DATULANGI, S.ST I PENYULUH PERTANIAN MADYA

 


Sumber :

https://pegiringan.desa.id/fungsi-kelompok-tani-dan-gapoktan/

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/85489/KELOMPOK-TANI--FUNGSI-DAN-PERAN-KELOMPOK-TANI/

 

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 273/Kpts/OT.160/4/2007 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI

Jumat, 02 Juli 2021

MENGOLAH TEMPURUNG KELAPA MENJADI ARANG AKTIF

 


Tempurung kelapa kebanyakan hanya dianggap sebagai limbah industri pengolahan kelapa, ketersediaannya yang melimpah dianggap masalah lingkungan, namun renewable, dan murah. Padahal arang tempurung kelapa ini masih dapat diolah lagi menjadi produk yang mempunyai nilai ekonomis tinggi yaitu sebagai karbon aktif atau arang aktif.

Salah satu produk yang benilai ekonomi yang dibuat dari tempurung kelapa adalah arang aktif . Tempurung ini sangat cocok untuk dijadikan bahan baku dari karbon aktif karena memiliki kandungan selulose, hemiselulose, dan lignin.

Karbon aktif merupakan karbon amorf dari pelat-pelat datar disusun oleh atom-atom C yang terikat secara kovalen dalam suatu kisi heksagonal datar dengan satu atom C pada setiap sudutnya yang luas permukaan berkisar antara 300 m2 /g hingga 3500 m2 /g dan ini berhubungan dengan struktur pori internal sehingga mempunyai sifat sebagai adsorben.

Proses aktivasi merupakan suatu perlakuan terhadap arang yang bertujuan untuk memperbesar pori yaitu dengan cara memecahkan ikatan hidrokarbon atau mengoksidasi molekul-molekul permukaan sehingga arang mengalami perubahan sifat, baik fisika maupun kimia, yaitu luas permukaannya bertambah besar dan berpengaruh terhadap daya adsorpsi. Pada umumnya karbon aktif dapat di aktivasi dengan 2 cara, yaitu dengan cara aktivasi kimia dengan hidroksida logamalkali, garam-garam karbonat, klorida, sulfat, fosfat dari logam alkali tanah dan khususnya ZnCl2, CaCl2, asam-asam anorganik seperti H2SO4 dan H3PO4 dan aktivasi fisika yang merupakan proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik dengan bantuan panas pada suhu 800°C hingga 900°C .

Dalam mengoptimalkan pemanfaatan arang tempurung kelapa hasil pirolisis tempurung kelapa dan meningkatkan nilai ekonomisnya maka dibuat menjadi arang aktif secara kimia yang di gunakan untuk menjernihkan asap cairnya. Dari penelitian ini didapatkan data perendaman arang dalam berbagai variasi waktu dengan perendaman CaCl2 dan CaCl2 25%. Arang aktif yang dihasilkan akan diuji kualitasnya dan dibandingkan dengan arang aktif kualitas SNI. Selanjutnya dilihat sejauh mana arang aktif dapat menjernihkan asap cair yang didapatkan dari kondensasi asap hasil samping pirolisis.

 

Alat Pembuat Tempurung Kelapa Tipe Drum

Alat pembakaran tempurung kelapa tipe drum terbuat dari bahan plat besi, merupakan drum bekas tempat minyak oli dengan tinggi 90 cm dan diameter 60 cm. Pada bagian atas alat dibuat lubang pembuangan asap berupa cerobong dari bahan pipa seng dengan ukuran tinggi 30 cm dan diameter 10 cm. Bagian atas cerobong dilengkapi dengan penutup yang dapat dibuka dan ditutup. Di sekeliling dinding drum tempat pembakaran dibuat beberapa lubang berdiameter 13 cm yang dapat dibuka dan ditutup sebagai pengatur suplai udara pada saat pembakaran. Jumlah lubang udara sebanyak lima baris dengan jarak antarbaris 18 cm dan tiap baris terdiri atas empat lubang dengan jarak antarlubang 45 cm. Kapasitas alat adalah 90-112 kg tempurung dan usia ekonomis alat 12- 18 bulan

 

Pembuatan Arang Tempurung

Kelapa Pembuatan arang tempurung dengan sistem suplai udara terkendali pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan cara yang biasa dilakukan petani dan perajin arang tempurung setempat. Namun, terdapat beberapa perbedaan urutan kerja, alat/tempat pembakaran, dan cara memadamkan api.

Urutan kerja pembuatan arang tempurung kelapa dengan cara suplai udara terkendali adalah sebagai berikut:

   Tempurung kelapa sebanyak 7,5 kg dimasukkan ke dalam drum tempat pembakaran yang telah tersedia hingga mencapai 1/4 bagian drum.

  Lubang pengendali udara pada drum tempat pembakaran ditutup rapat, kecuali lubang pada baris paling bawah yang dibiarkan terbuka.

  Dilakukan pembakaran pertama dengan menyalakan sabut kelapa yang dicelupkan ke dalam minyak tanah sebagai umpan.

      Setelah api menyala dengan sempurna, ditambahkan tempurung ke dalam drum secara perlahan-lahan agar api

      Asap yang keluar dari cerobong diperhatikan; jika asap yang keluar cukup banyak berarti proses pembakaran berjalan sempurna.

      Dari lubang kendali udara bagian bawah (baris I) yang terbuka, dapat dilihat tempurung telah terbakar sempurna atau belum. Apabila tempurung sudah menjadi bara, berarti pembakaran tempurung pada bagian bawah sempurna.

      Lubang kendali udara pada baris I ditutup rapat dan lubang pada baris II dibuka, lalu ditambahkan tempurung kelapa sampai drum penuh (sekitar 12 kg) dengan cara membuka penutup atas drum, kemudian drum ditutup kembali.

      Proses pembukaan dan penutupan lubang kendali udara dilakukan seiring dengan penambahan tempurung kelapa ke dalam drum. Caranya sama seperti di atas sampai lubang kendali udara pada barisan paling atas (terdapat lima baris lubang).

      Setelah asap yang keluar dari cerobong tidak lagi pekat, tetapi lebih bening/jernih, semua lubang kendali udara dan lubang cerobong asap ditutup.

      Penutupan harus betul-betul rapat dan dipastikan tidak bocor sehingga di dalam drum menjadi hampa udara. Untuk menjamin tidak ada kebocoran, semua penutup lubang kendali udara dan lubang cerobong asap ditambal dengan tanah liat.

      Karena di dalam drum hampa udara, api yang ada di dalam drum akan padam dengan sendirinya (sekitar 1,5 jam setelah ditutup).

      Penutup drum bagian atas dapat dibuka setelah suhu cukup dingin. Hasil pembakaran berupa arang tempurung lalu dikeluarkan agar menjadi dingin. Arang tempurung yang telah dingin dapat dikemas sesuai keperluan.

 

OLEH : UMI AZIMAR

PEMANFAATAN SARANA DIGITAL BPP BENTENG BONTOHARU SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN

  Perkembangan teknologi di era digitalisasi 4.0 menuntut penyuluh pertanian untuk memiliki kemampuan Internet of Things (IOT), Teknologi 3D...