Senin, 06 September 2021

CARA PENGENDALIAN HAMA PADA TANAMAN JAGUNG

 

Kendala budidaya jagung selain faktor kesuburan tanah, yang tidak kalah pentingnya adanya serangan hama dan penyakit. Untuk mengatasi serangan hama perlu dicari alternatif pengendalian yang bersifat ramah lingkungan  Kehilangan hasil jagung oleh hama adalah 20-80%. Tanaman jagung yang terserang hama ini menjadi patah sehingga dapat menurunkan produksi bahkan kalau serangan tinggi menyebabkan kegagalan saat panen. Hama ini merusak daun, bunga jantan dan kemudian menggerek batang jagung.

Beberapa cara pengendaliannya adalah sebagai berikut :

Secara Kultur Teknis

Pengendalian hama dengan cara kultur teknis dapat dilakukan dengan pemilihan pola tanam yaitu melakukan tumpang sari antara tanaman jagung dengan kedelai atau kacang tanah. Menurut penelitian, melakukan tumpangsari antara jagung dengan kedelai atau kacang tanah dapat menekan kerusakan yang disebabkan oleh hama ini.

Selain melakukan tumpang sari, pemotongan bunga jantan juga dapat meminimalisir kerusakan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Screner dan Naf us, pemotongan bunga jantan dilakukan karena sekitar 40-70% larva berada di bunga jantan sehingga dapat menekan kerusakan yang ditimbulkan.

Agen Hayati

Pengendalian dengan agen hayati yaitu dengan penggunaan suatu makhluk hidup, baik itu predator maupun parasit. Ada beberapa parasit dalam jenis bakteri maupun jamur yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama antara lain Trichogramma, micraspis sp, dan Celonus. Parasit tersebut dapat merusak telur dari penggerek batang jagung sehingga dapat mencegah perkembangbiakannya hama ini

Selain itu, pengendalian dengan menggunakan predator seperti laba laba dari famili Argiopidae, Oxyopidae, Theriidae dan juga sejenis semut Solenopsis germinata dapat memangsa larva hama penggerek batang jagung. Hal itu dapat memutus siklus hidup hama penggerek batang jagung dan mencegah bertambahnya jumlah hama tersebut.

Pengendalian dengan agen hayati ini perlu diusahakan dengan optimal. Pengendalian ini dinilai lebih efektif dan juga mempunyai beberapa kelebihan yaitu ramah lingkungan, tidak perlu mengeluarkan biaya yang cukup besar, dan juga menciptakan ekosistem yang seimbang.

Pestisida

Untuk pengendalian dengan menggunakan pestisida, kita dapat menggunakan insektisida Furadan 3G yang diberikan pada pucuk sebelum berbunga atau 40 hari setelah tanam, diikuti dengan decis 2,5 EC setelah berbunga. Insektisida dengan bahan aktif monokrotofos, triazofos, dikhlorfos, dan karbofuran dianjurkan jika ditemukan 1 kelompok telur pada tanaman jagung.

Jika jagung yang ditanam menerapkan sistem organik, kita dapat melakukan penyemprotan dengan menggunakan pestisida nabati. Pestisida nabati yang digunakan adalah Dipel (Bacillus thuringiensis) yang dikombinasikan pada saat pemotongan bunga jantan yang dinilai efektif untuk mengendalikan hama ini.

Pengendalian dengan pengaturan waktu tanam

Penggerek batang jagung merupakan hama utama jagung, akibat dari serangan hama ini tanaman jagung menjadi patah sehingga dapat menurunkan produksil bahkan kalau serangan tinggi menyebabkan kegagalan panen. Salah satu cara pengendalian yang aman, mudah dan murah yaitu dengan teknik pengaturan waktu tanam. Dimana jagung yang ditanam pada awal mulai musim hujan (1-4 minggu) dapat terhindar dari serangan penggerek batang.  Hal ini diduga bahwa pada minggu kelima dan seterusnya dimana pada saat ini keadaan curuh hujan tinggi, sangat mendukung perkembangan dari hama-hama jagung. Menurut Kalshoven (1981), tingginya curah hujan akan meningkatkan kelembaban udara dan kondisi semacam ini sangat sesuai atau mendukung terjadinya perkembangan hama. Menurut Asikin dan Thamrin (1995), tanam pada awal musim hujan (Oktober-Nopember) yaitu 1-4 minggu setelah mulai musim hujan dapat menekan intensitas serangan penggerek batang jagung di lahan kering beriklim basah


OLEH : ZUBAIR, S.ST

0 komentar:

Posting Komentar

PEMANFAATAN SARANA DIGITAL BPP BENTENG BONTOHARU SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN

  Perkembangan teknologi di era digitalisasi 4.0 menuntut penyuluh pertanian untuk memiliki kemampuan Internet of Things (IOT), Teknologi 3D...