Selasa, 12 Desember 2023

PEMANFAATAN SARANA DIGITAL BPP BENTENG BONTOHARU SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN

 


Perkembangan teknologi di era digitalisasi 4.0 menuntut penyuluh pertanian untuk memiliki kemampuan Internet of Things (IOT), Teknologi 3D, Cerdas/Kreatif, Adopsi Teknologi. Selain itu penyuluh pertanian juga harus memiliki jiwa entrepreneur yaitu memiliki mimpi besar, bekerja Cerdas dan Cepat, mempunyai cara pandang yg berbeda, menyukai tantangan, mempunyai keyakinan yg kuat dalam menjalankan profesi, selalu mencari yang terbaik, disiplin waktu utk mencapai target,memiliki kemampuan utk memimpin, pantang menyerah.

 Penyuluh Pertanian dilapangan, wajib memiliki data potensi di wilayah binaannya masing-masing yang meliputi data SDM, SDA, SDE dan berperan aktif dalam mendampingi dan mengawal penerapan teknologi melalui kegiatan Penyuluhan Pertanian antara lain; Forum rembug tani, Pelatihan/Workshop/Bimtek, Pertemuan koordinasi, Demfarm, Demplot, kaji terap; Supervisi dan Kunjungan lapang. Diharapkan dengan meningkatnya kemampuan dan adopsi teknologi pertanian, penyuluh pertanian dilapangan dapat memaksimalkan fungsi dan perannya dalam mendampingi petani pada saat dilapangan.

 

Fungsi Penyuluh Dalam Diseminasi Yang Efektif Dan Efisien

Prinsip penyuluhan pertanian adalah mengkomunikasikan secara baik, benar dan efektif. Berkarya dalam dunia penyuluhan harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Komunikasi tidak hanya dalam bentuk verbal, tetapi secara non verbal dengan menggunakan kode atau lambing. Komunikasi dalam bahasa yang mudah dimengerti sehingga pesan atau informasi yang disampaikan dengan mudah dapat dipahami. Gerak gerik penerima informasi dapat menjadi petunjuk apakah suatu informasi itu bisa diterima misalkan epresi wajah dengan pandangan kosong atau menggelengkan kepala atau mengangguk menunjukkan kekurangpahaman dengan informasi yang didengar. Informasi yang disampaikan secara berkepanjangan dengan ungkapan istilah-istilah yang tidak umum, menyebabkan pendengar informasi akan merasa lelah dan menjadi tidak focus. Mereka akan ngobrol sendiri, tidak lagi konsentrasi untuk mendengarkan.

Kegiatan penyuluhan pertanian harus efektif mampu menyelenggarakan penyuluhan dengan metode yang sesuai dengan sasaran, waktu, tempat, obyek (materi) dan subyek (peserta). Materi yang disampaikan sesuai kebutuhan informasi, hal ini diperlukan komunikasi awal sebelum melaksanakan penyuluhan. Dukungan media penyuluhan seperti poster, video termasuk menggunakan media sosial elektronik yang dapat mendukung menyampaikan informasi dengan cepat.

Di Indonesia penyuluh pertanian adalah ujung tombak dalam mendisseminasi inovasi pertanian, hal ini diamanatkan dalam UU No. 16 Tahun 2006. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan kredibilitas yang baik dan kemampuan berkomunikasi sehingga mampu menyampaikan pesan atau informasi dengan baik. Selain itu diperlukan juga kemampuan mendekatkan diri dengan petani, karena keberhasilan suatu komunikasi berasal daru dua belah pihak (petani dan penyuluh).

 

SDM Penyuluh Pertanian Yang Bersaing Di Era Digital

Berdasarkan UU No.16 Tahun 2006 Penyuluh dibedakan dalam 3 (tiga) kategori yaitu (1) Penyuluh PNS; (2) Penyuluh swasta ; (3) Penyuluh swadaya. Secara umum ketiga kategori penyuluh memiliki fungsi yang tidak berbeda. Sebagai penyampai informasi teknologi inovasi untuk membantu petani dalam pengawalan teknologi, sehingga menjadi faham terhadap tahapan aplikasi. Menjadi penyuluh dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi daripada petani bukan berarti lebih hebat dari petani. Prinsip dasar penyuluhan pertanian adalah belajar bersama untuk memecahkan permasalahan dalam usaha tani, peran besar kita adalah memfasilitasi petani untuk mendapatkan informasi teknologi, serta penerapannya.

Akses informasi pada media sosial di era modern seperti sekarang lebih beragam dan bervariasi. Internet dapat diakses oleh segala lapisan masyarakat, terbuka luas untuk mendapatkan berbagai informasi. Teknologi digital yang terus berkembang, memberikan peluang seluas-luasnya bagi kita untuk dapat memanfaatkan baik mendapatkan informasi maupun menyebarluaskan informasi secara cepat dalam ruang tanpa batas. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan bagi penyuluh dalam menjalankan peran dan fungsi penyuluh untuk menjadi media belajar dan membantu memecahkan permasalahan. Sebagai penyuluh dituntut untuk selalu berupaya meningkatkan kapasitas guna menghadapi perkembangan teknologi yang demikian pesat. Di era digital yang memiliki berbagai kemudahan.

Pemerintah terus memfasilitasi peningkatan kapasitas SDM Penyuluh Pertanian agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Dengan bekal pengetahuannya penyuluh juga harus memupuk kreativitas dan ide-ide yang dapat memberikan solusi pemecahan permasalahn pertanian di lapangan. Pengalaman penyuluh di lapangan yang dipadukan dengan hasil-hasil penelitian atau pengkajian akan memberikan solusi yang tepat dan memberikan dampak positif.

 

Ketersediaan Sarana Digital BPP Benteng Bontoharu

 

Ketersediaan sarana/fasilitas informasi penyuluhan berbasis digital yang dimiliki oleh BPP Benteng Bontoharu adalah :

a.  layanan internet https://bppbentengbontoharu.blogspot.com menyediakan materi penyuluhan,

b.  facebook bppbentengbontoharu menyediakan sarana informasi

c.   Whatsapp sebagai ruang/wahana diskusi penyuluh dan petani

d.  Youtube bppbentengbontoharu menyediakan konten video penyuluhan

 

Prinsip dasar penyuluhan adalah komunikasi yang efisien dan efektif, penggunaan media komunikasi sangat mendukung dalam menyebarluaskan informasi teknologi di era digital. Penggunaan produk digital atau internet dalam menyampaikan dan menyebarluaskan informasi teknologi yang lebih efektif dan efisien dengan pemanfaatan media sosial seperti Twiter, facebook, instagram, youtube, google, whatsapp, telegram, LinkedIn, line dan berbagai jenis media sosial lainnya. Pembuatan media penyuluhan yang efektif dan efisien telah dilengkapi dengan berbagai yang mudah di unduh baik melalui smartphone android maupun di laptop atau notebook. Trend penyuluhan yang mengikuti arus perkembangan digital saat ini yang klasik seperti siaran radio sudah dapat menggunakan aplikasi melalui internet.

Media video klip atau film dalam durasi pendek dapat digunakan sebagai bentuk media yang memiliki spectrum luas, artinya dapat mudah dipahami oleh penontonnya dari berbagai tingkat umur dan pendidikan. Pembuatannya saat ini relative mudah karena banyak menu-menu yang mudah dioperasikan karena sudah menggunakan symbol-simbol berupa gambar. Merekam suatu klip video tidak harus menggunakan kamera khusus. Peralatan komunikasi seperti smartphone sudah dilengkpi dengan fitur kamera poto dan kameran video. Proses editing dapat dilakukan dengan mudah hanya dengan menggunakan aplikasinya yang bisa di- download.

Tantangan bagi penyuluh di era digital ini adalah kemampuan mengimbangi perkembangan teknologi, yang mengalami perubahan dalam jangka waktu yang relative singkat. Sebagai penyuluh harus banyak membaca dan mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan biasanya menjadi penyebab munculnya permasalahan baru, karena keberadaan system informasi yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu, dapat menyebabkan terjadinya dampak yang tidak diharapkan. Sebagai penyuluh pertanian yang mengemban tugas mendiseminasikan teknologi bidang pertanian, menyampaikan informasi-informasi baru kepada petani. Kreatifitas diperlukan guna menghadapi permasalahan yang belum ada solusinya berdasarkan hasil penelitian dan pengkajian. Tentu perlu didukung oleh pengetahuan penyuluh, pengalaman di lapangan, tingkat pendidikan, kerja keras dan disiplin.

 

PENULIS :

DATULANGI, S.ST/PENYULUH PERTANIAN MADYA

 

https://dinpertanpangan.demakkab.go.id/?p=2897

http://ntb.litbang.pertanian.go.id/infotek/_penyuluh19digital.pdf

Senin, 04 Desember 2023

PANEN DAN PASCA PENEN JAGUNG

 


Faktor yang perlu diperhatikan didalam penentuan panen jagung adalah waktu panen

Panen yang terlalu awal atau tongkol masih belum mencapai matang fisilogis dapat menyebabkan penurunan kualitas produksi yaitu akan menghasilkan banyak butir muda, sehingga daya simpan jagung rendah. Sebaliknya, terlambat panen dapat menyebabkan rusaknya biji akibat deraan lingkungan dan serangan hama. Jika panen dilakukan pada musim hujan menyebabkan biji jagung mudah berjamur sehingga biji akan terkontaminasi aflatoksin

Jagung siap panen ditandai dengan :

1.Terbentuknya lapisan hitam di ujung biji dan kulit tongkol (klobot) sudah mengering atau berwarna coklat muda.

2.Biasanya panen dilakukan pada saat tongkol berumur 7-8 minggu setelah keluar bunga

3.penampakan biji jagung yang mengkilap jika tongkol dikupas

4.Jika biji ditekan dengan tangan tidak meninggalkan bekas melekuk, dan kadar air dalam biji sudah mencapai 35 – 40%.

        Kadar air biji jagung saat panen mempengaruhi volume dan mutu hasil. Pemanenan yang dilakukan pada kadar air rendah (17 – 20%) menyebabkan terjadinya susut hasil akibat tercecer sebesar 1,2 – 4,7% dan susut mutu 5 – 9%. Apabila panen dilakukan pada kadar air tinggi (35 – 40%), susut hasil akibat tercecer mencapai 1,7 – 5,2% dan susut mutu   6 – 10%

        Jagung untuk sayur (jagung muda, baby corn) dipanen sebelum bijinya terisi penuh. Saat itu diameter tongkol baru mencapai 1-2 cm. Jagung untuk direbus dan dibakar, dipanen ketika matang susu. Tanda-tandanya kelobot masih berwarna hijau, dan bila biji dipijit tidak terlalu keras serta akan mengeluarkan cairan putih. Jagung untuk makanan pokok (beras jagung), pakan ternak, benih, tepung dan berbagai keperluan lainnya dipanen jika sudah matang fisiologis. Tanda-tandanya: sebagian besar daun dan kelobot telah menguning. Apabila bijinya dilepaskan akan ada warna coklat kehitaman pada tangkainya (tempat menempelnya biji pada tongkol). Bila biji dipijit dengan kuku, tidak meninggalkan bekas.

  

  Cara panen jagung yang matang fisiologis adalah secara manual dengan tangan. Cara panen tersebut dilakukan dengan menentukan tanaman (pohon) yang bertongkol matang fisiologis kemudian tongkol dipetik dengan tangan hingga terlepas dari batangnya. Jika tidak segera dikonsumsi atau dijual, jagung sebaiknya dipanen bersama klobotnya agar biji tidak mudah rusak dan dapat disimpan selama 3-4 bulan. Dalam hal ini perlu pengeringan/penyimpanan jagung berupa para-para dalam jumlah yang cukup.


Pasca Panen Jagung

 

Proses penanganan pasca panen jagung diklasifikasikan berdasarkan tingkat kemasakan dari masing-masing jagung yaitu masak susu, masak lunak (jagung manis/sweet corn dan jagung muda/jagung biasa), masak tua (30-40%), dan masak mati (17%).

Untuk tiap tingkat kemasakan tersebut terdapat perbedaan dalam proses penanganannya. Proses penanganan pasca panen pertama untuk jagung masak susu dan masak lunak terdiri dari panen,pengemasan segar dan penyimpanan. Proses penanganan pasca panen kedua untuk jagung masak tua dan masak mati terdiri dari proses panen, pengeringan tongkol, penyimpanan tongkol, pemipilan, pengeringan jagung pipilan dan penyimpanan jagung pipilan. Penanganan pasca panen yang bertujuan untuk memproduksi jagung pipilan meliputi kegiatan pokok yang terdiri dari pengumpulan hasil, penempatan dalam wadah, pengangkutan, pengeringan, pemipilan, pengeringan ulang dan penyimpanan. Penanganan pasca panen ini dibedakan antara penanganan jagung tongkol dan jagung pipilan.

 

Tahapan-tahapan penanganan jagung tongkol adalah : (1) pengumpulan hasil, yaitu mengumpulkan hasil panen di tempat yang teduh dan strategis sambil melakukan sortasi tongkol yang terserang hama atau penyakit ; (2) pewadahan, yaitu memasukkan ke dalam kantong goni atau wadah lain secara teratur; (3) pengangkutan; (4) pengeringan tongkol dengan cara mengeringkan tongkol satu persatu dalam bentuk ikatan-ikatan berisi 10 tongkol/ikat dengan cara menjemur di atas lantai; (4) penyimpanan, ikatan-ikatan tongkol disimpan digudang penyimpanan atau diatas tungku dapur dengan cara digantung pada tali atau bilah bambu. Untuk penanganan jagung pipilan prinsipnya sama dengan penanganan jagung tongkol, hanya setelah pengeringan dilakukan kegiatan pemipilan, pengeringan ulang

dan penyimpanan dengan segera.

 

Pengupasan

Jagung dikupas pada saat masih menempel pada batang atau setelah pemetikan selesai. Pengupasan ini dilakukan untuk menjaga agar kadar air di dalam tongkol dapat diturunkan dan kelembaban di sekitar biji tidak menimbulkan kerusakan biji atau mengakibatkan tumbuhnya cendawan. Pengupasan dapat memudahkan atau memperingan pengangkutan selama proses pengeringan. Untuk jagung masak mati sebagai bahan makanan, begitu selesai dipanen, kelobot segera dikupas

 

Pengeringan
Pengeringan jagung dapat dilakukan secara alami atau buatan. Secara tradisional jagung dijemur di bawah sinar matahari sehingga kadar air berkisar 9-11 %. Biasanya penjemuran memakan waktu sekitar 7-8 hari. Penjemuran dapat dilakukan di lantai, dengan alas anyaman bambu atau dengan cara diikat dan digantung.

Secara buatan dapat dilakukan dengan mesin pengering untuk menghemat tenaga manusia, terutama pada musim hujan. Terdapat berbagai cara pengeringan buatan, tetapi prinsipnya sama yaitu untuk mengurangi kadar air di dalam biji dengan panas pengeringan sekitar 38-43 derajat C, sehingga kadar air turun menjadi 12-13 %. Mesin pengering dapat digunakan setiap saat dan dapat dilakukan pengaturan suhu sesuai dengan kadar air biji jagung yang diinginkan.

Pemipilan
Setelah dijemur sampai kering jagung dipipil. Pemipilan dapat menggunakan tangan atau alat pemipil jagung bila jumlah produksi cukup besar. Pada dasarnya "memipil" jagung hampir sama dengan proses perontokan gabah, yaitu memisahkan biji-biji dari tempat pelekatan. Jagung melekat pada tongkolnya, maka antara biji dan tongkol perlu dipisahkan.

Penyortiran dan Penggolongan

Setelah jagung terlepas dari tongkol, biji-biji jagung harus dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak dikehendaki, sehinggga tidak menurunkan kualitas jagung. Yang perlu dipisahkan dan dibuang antara lain sisa-sisa tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa, kotoran selama petik ataupun pada waktu pengumpilan. Tindakan ini sangat bermanfaat untuk menghindari atau menekan serangan jamur dan hama selama dalam penyimpanan. Disamping itu juga dapat memperbaiki peredaran udara. Untuk pemisahan biji yang akan digunakan sebagai benih terutama untuk penanaman dengan mesin penanam, biasanya membutuhkan keseragaman bentuk dan ukuran buntirnya. Maka pemisahan ini sangat penting untuk menambah efisiensi penanaman dengan mesin. Ada berbagai cara membersihkan atau memisahan jagung dari campuran kotoran. Tetapi pemisahan dengan cara ditampi seperti pada proses pembersihan padi, akan mendapatkan hasil yang baik



OLEH : RETY APRIANI

PEMANFAATAN SARANA DIGITAL BPP BENTENG BONTOHARU SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN

  Perkembangan teknologi di era digitalisasi 4.0 menuntut penyuluh pertanian untuk memiliki kemampuan Internet of Things (IOT), Teknologi 3D...