Ubi jalar adalah
tanaman tahunan dikotil dengan batang menjalar. Warna kulit umbi bisa putih,
kecoklatan, merah, ungu agak merah, atau kuning dengan warna umbi bisa putih,
kuning, oranye atau merah. Hari panjang meningkatkan pertumbuhan batang,
sedangkan hari pendek merangsang pembesaran umbi dan pembungaan.
Keistimewaan tanaman
ini mempunyai kandungan gizinya yang lengkap yaitu : beta karoten yang tinggi,
vitamin A, B, C dan mineral penting seperti kalsium, zat besi, natrium, magesium
dan fosfor yang cukup memadai dibandingkan dengan jenis tanaman pangan lainnya.
Budidaya ubi jalar
memerlukan penanganan yang cukup intensif untuk mencapai hasil yang maksimal,
salah satu usaha peningkatan produksi tanaman ubi jalar dapat dilakukan dengan
pemberian pupuk. Pemupukan bertujuan menggantikan unsur hara yang terangkut
saat panen, menambah kesuburan tanah,
dan menyediakan unsur hara bagi tanaman. Dosis pupuk yang tepat harus
berdasarkan hasil analisis tanah atau tanaman di daerah setempat.
Peranan pupuk sangat
penting dalam upaya peningkatan produksi tanaman, karena dapat menyediakan unsure
hara yang diperlukan oleh tanaman. Pupuk yang dapat diberikan berupa pupuk organik
dan anorganik. Pupuk organic adalah pupuk yang berasal dari sisa tumbuhan atau
hewan yang telah mengalami proses dekomposisi, pupuk organik berperan dalam
meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Semakin baiknya sifat fisik tanah akan
membuat pertumbuhan akar dan umbi berkembang dengan baik, semakin baik struktur
tanah maka semakin mudah umbi berkembang. Pertumbuhan tanaman terjadi akibat
meningkatnya jumlah sel serta meluasnya ukuran sel, daun dan jaringan
lainnya merupakan sumber hasil asimilasi dan
sebagian hasil asimilasi tersebut
ditinggalkan di dalam jaringan tanaman untuk pemeliharaan sedangkan sisanya
ditranslokasikan sebagai cadangan makanan.
Dosis pupuk yang dianjurkan secara umum adalah 45-90kg N/ha (100-200 kg urea/ha) ditambah 25 kg P2O5/ha (±50 kg TSP/ha) ditambah 50 kg K2O /ha (±100 kg KCl/ha). Pemupukan dapat dilakukan dengan sistem larikan (alur) dan sistem tugal. Pemupukan dengan sistem larikan mula-mula buat larikan (alur) kecil di sepanjang guludan sejauh 7-10 cm dari batang tanaman, sedalam 5-7 cm, kemudian sebarkan pupuk secara merata ke dalam larikan sambil ditimbun dengan tanah.
Kandungan
kalium yang tersedia ditranslokasikan untuk pembesaran umbi, panjang umbi akan diikuti
dengan pertambahan ukuran umbi. Peningkatan panjang umbi akan sejalan dengan
ukuran umbi, panjang umbi akan diikuti pertambahan diameter umbi unsur kalium
berperan penting dalam pembentukan dan translokasi karbohidrat tanaman. tersedianya unsur K yang cukup akan
meningkatkkam aktifitas metabolisme tanaman sehingga proses pemanjangan dan diferensiasi
sel akan lebih baik. yang akhirnya dapat mendorong peningkatan ukuran umbi. Ubi
jalar membutuhkan unsure kalium yang lebih banyak karena berperan penting dalam
meningkatkan aktivitas fotosintesis terutama pada periode pembentukkan umbi,
pemberian unsur K pada tanaman ubi jalar akan meningkatkan ukuran umbi
Pemberian pupuk
organik kompos 10 ton/ha dan KCl 100
kg/ha mampu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan umbi tanaman ubi jalar karena
unsur hara tersedia. Fotosintesis akan berjalan
baik bila unsur hara didalam tanah tersedia dan akan menghasilkan fotosintat yang
dapat digunakan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Indeks
hasil merupakan perbandingan hasil umbi dengan biomassa tanaman. Pemberian
pupuk organik dan peningkatan pemberian
KCl sampai 100 kg/ha meningkatkan indeks hasil tanaman, terjadinya peningkatkan
secara nyata terhadap indeks panen karena berat hasil panen umbi yang lebih
banyak dibandingkan biomassa tanaman jika dibandingkan dengan pupuk organik
tanpa pemberian KCl yang menghasilkan berat brangkasan yang lebih banyak.
Hal ini diduga karena
sebagaian besar dari hasil fotosintesis ditranslokasikan kebagian vegetatif
tanaman seperti batang, daun, cabang guna pertumbuhan dan perkembangannya,
sehingga hasil fotosintat ke umbi berkurang, ini berakibat dari hasil umbi
rendah dibandingkan dengan tanpa pupuk KCl. pertumbuhan vegetatif dan generatif
pada tanaman ubi jalar harus seimbang, pertumbuhan ubi jalar yang didominasi
oleh fase pertumbuhan vegetatif saja akan mengakibatkan pertumbuhan bagian atas
yaitu daun dan batang yang berlebihan, sehingga membuat kurangnya dalam
pembentukan umbi.
OLEH : RETY APRIANI R.GAUK
0 komentar:
Posting Komentar