Kamis, 15 Desember 2022

PEMUPUKAN PADA TANAMAN UBI JALAR

 

Ubi jalar adalah tanaman tahunan dikotil dengan batang menjalar. Warna kulit umbi bisa putih, kecoklatan, merah, ungu agak merah, atau kuning dengan warna umbi bisa putih, kuning, oranye atau merah. Hari panjang meningkatkan pertumbuhan batang, sedangkan hari pendek merangsang pembesaran umbi dan pembungaan.

Keistimewaan tanaman ini mempunyai kandungan gizinya yang lengkap yaitu : beta karoten yang tinggi, vitamin A, B, C dan mineral penting seperti kalsium, zat besi, natrium, magesium dan fosfor yang cukup memadai dibandingkan dengan jenis tanaman pangan lainnya.

Budidaya ubi jalar memerlukan penanganan yang cukup intensif untuk mencapai hasil yang maksimal, salah satu usaha peningkatan produksi tanaman ubi jalar dapat dilakukan dengan pemberian pupuk. Pemupukan bertujuan menggantikan unsur hara yang terangkut saat panen,  menambah kesuburan tanah, dan menyediakan unsur hara bagi tanaman. Dosis pupuk yang tepat harus berdasarkan hasil analisis tanah atau tanaman di daerah setempat.

Peranan pupuk sangat penting dalam upaya peningkatan produksi tanaman, karena dapat menyediakan unsure hara yang diperlukan oleh tanaman. Pupuk yang dapat diberikan berupa pupuk organik dan anorganik. Pupuk organic adalah pupuk yang berasal dari sisa tumbuhan atau hewan yang telah mengalami proses dekomposisi, pupuk organik berperan dalam meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Semakin  baiknya sifat fisik tanah akan membuat pertumbuhan akar dan umbi berkembang dengan baik, semakin baik struktur tanah maka semakin mudah umbi berkembang.  Pertumbuhan tanaman terjadi akibat meningkatnya jumlah sel serta meluasnya ukuran sel, daun   dan   jaringan  lainnya  merupakan  sumber hasil asimilasi dan

sebagian hasil asimilasi tersebut ditinggalkan di dalam jaringan tanaman untuk pemeliharaan sedangkan sisanya ditranslokasikan sebagai cadangan makanan.


Dosis pupuk yang dianjurkan secara umum adalah 45-90kg N/ha (100-200 kg urea/ha) ditambah 25 kg P2O5/ha (±50 kg TSP/ha) ditambah 50 kg K2O /ha (±100 kg KCl/ha). Pemupukan dapat dilakukan dengan sistem larikan (alur) dan sistem tugal. Pemupukan dengan sistem larikan mula-mula buat larikan (alur) kecil di sepanjang guludan sejauh 7-10 cm dari batang  tanaman, sedalam 5-7 cm, kemudian sebarkan pupuk secara merata ke dalam larikan sambil ditimbun dengan tanah.

 Kalium berperan penting pada tanaman yang menghasilkan karbohidrat termasuk pada tanaman ubi jalar, tanaman ubi jalar membutuhkan unsur K yang lebih banyak dibandingkan unsur hara lain.  Unsur kalium meningkatkan aktifitas fotosintesis dan mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap proses pembentukan umbi dari pada pertumbuhan  batang dan daun. Fungsi kalium adalah menambah rasa manis pada umbi, membantu memproduksi karbohidrat, meningkatkan ukuran umbi dan kualitas umbi.

Kandungan kalium yang tersedia ditranslokasikan untuk pembesaran umbi, panjang umbi akan diikuti dengan pertambahan ukuran umbi. Peningkatan panjang umbi akan sejalan dengan ukuran umbi, panjang umbi akan diikuti pertambahan diameter umbi unsur kalium berperan penting dalam pembentukan dan translokasi karbohidrat tanaman.  tersedianya unsur K yang cukup akan meningkatkkam aktifitas metabolisme tanaman sehingga proses pemanjangan dan diferensiasi sel akan lebih baik. yang akhirnya dapat mendorong peningkatan ukuran umbi. Ubi jalar membutuhkan unsure kalium yang lebih banyak karena berperan penting dalam meningkatkan aktivitas fotosintesis terutama pada periode pembentukkan umbi, pemberian unsur K pada tanaman ubi jalar akan meningkatkan ukuran umbi

Pemberian pupuk organik kompos  10 ton/ha dan KCl 100 kg/ha mampu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan umbi tanaman ubi jalar karena unsur hara tersedia.  Fotosintesis akan berjalan baik bila unsur hara didalam tanah tersedia dan akan menghasilkan fotosintat yang dapat digunakan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Indeks hasil merupakan perbandingan hasil umbi dengan biomassa tanaman. Pemberian pupuk organik  dan peningkatan pemberian KCl sampai 100 kg/ha meningkatkan indeks hasil tanaman, terjadinya peningkatkan secara nyata terhadap indeks panen karena berat hasil panen umbi yang lebih banyak dibandingkan biomassa tanaman jika dibandingkan dengan pupuk organik tanpa pemberian KCl yang menghasilkan berat brangkasan yang lebih banyak.

Hal ini diduga karena sebagaian besar dari hasil fotosintesis ditranslokasikan kebagian vegetatif tanaman seperti batang, daun, cabang guna pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga hasil fotosintat ke umbi berkurang, ini berakibat dari hasil umbi rendah dibandingkan dengan tanpa pupuk KCl. pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman ubi jalar harus seimbang, pertumbuhan ubi jalar yang didominasi oleh fase pertumbuhan vegetatif saja akan mengakibatkan pertumbuhan bagian atas yaitu daun dan batang yang berlebihan, sehingga membuat kurangnya dalam pembentukan umbi.


OLEH : RETY APRIANI R.GAUK

0 komentar:

Posting Komentar

PEMANFAATAN SARANA DIGITAL BPP BENTENG BONTOHARU SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN

  Perkembangan teknologi di era digitalisasi 4.0 menuntut penyuluh pertanian untuk memiliki kemampuan Internet of Things (IOT), Teknologi 3D...