Minggu, 11 April 2021

Sabtu, 10 April 2021

Poktan KANTIBMAS tanam bawang merah

Di Kecamatan yang sama (Bontoharu) Kelurahan Putabangun, hari ini sabtu 10 April 2021 PPL Kelurahan Putabangun  (Sitti Nurlaila) dampingi Kegiatan penanaman bawang merah di lahan Kelompok Tani KANTIBMAS. 


Total luas tanam komoditi bawang merah ini sampai dengan realisasi 100 % seluas 0,6 Ha. dengan varietas bawang merah Brebes.

Jarak tanam yang digunakan adalah 15 cm x 20 cm. Tehnik penanaman bawang merah yang benar adalah sebagai berikut 1. Sebelumnya tanah dibasahi dahulu lalu dibuat lubang yang sudah diatur jarak tanamnya. 2. Bibit ditanam dalam keadaan berdiri dengan jumlah bibit sebanyak 1 bibit per lubang. 3. Penanaman sebaiknya tidak terlalu dalam, cukup ditutup tipis dengan tanah. Sebelum dilakukan penanaman bawang merah, para petani telah melakukan pengolahan lahan dan persiapan benih. Pengolahan dan persiapan benih yang baik merupakan salah satu penentu keberhasilan teknik budidaya bawang merah.

Panen padi Poktan Mekar jaya capai 6,24 ton

Sabtu 10 April 2021, panen padi milik Samsuddin anggota poktan mekar jaya desa Kalepadang Kecamatan Bontoharu. Hasil produktivitas mencapai 6,24 ton per Ha. 



Varietas padi yang ditanam Kelompok Tani Mekar jaya adalah Ciherang dimana padi ciherang ini merupakan jenis padi hasil dari persilangan antara varietas unggul padi lokal yang bertujuan menghasilkan varietas padi unggulan, Dengan adanya padi jenis ciherang ini, dapat menjawab keraguan petani terhadap mahalnya padi yang berjenis hibrida.


Melalui pendampingan Penyuluh Pertanian Desa kalepadang (Jubair) menjelaskan selain  memilih benih unggul dan bermutu yang baik juga sangat penting untuk melakukan Cara Pemupukan Padi Ciherang. Selain itu, pemeliharaan atau perawatan secara optimal dari awal penanaman hingga masa panen menjadi kunci kesuksesan menanam padi.



Dari hasil hasil ubinan produktivitas yang  dicapai adalah 6,24 ton per hektar. Dari capain ini petani sangat bersyukur dan berterima kasih atas dukungan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan melalui Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Bontoharu, terkhusus peran aktif PPL Desa Kalepadang atas pendampingannya.

 




Rabu, 07 April 2021

JARAK TANAM JAJAR LEGOWO PADA TANAMAN JAGUNG

 


Jajar legowo adalah suatu cara tanam yg didesain untuk meningkatkan produktivitas tanaman melalui peningkatan populasi tanaman dan pemanfaatan efek tanaman pinggir; dimana penanaman dilakukan dengan merapatkan jarak tanaman dalam baris dan merenggangkan jarak tanaman antar legowo. Selain pada tanaman padi, sistem tanam legowo ternyata juga dapat diterapkan pada pertanaman jagung. Berbeda dengan padi, tanaman jagung tidak membentuk anakan sehingga penerapan sistem legowo pada tanaman jagung lebih diarahkan pada:

1.  Meningkatkan penerimaan intensitas cahaya matahari pada daun dan diharapkan hasil asimilat meningkat sehingga pengisian biji dapat optimal.

2.  Memudahkan pemeliharaan tanaman, terutama penyiangan gulma baik secara manual maupun dengan herbisida, pemupukan, serta pemberian air.

3.  Memudahkan penanaman untuk pertanaman II dengan sistem tanam sisip yang dilakukan 2 minggu sebelum pertanaman I dipanen (khusus untuk wilayah potensial penanaman jagung 2 kali berturut-turut) sehingga menghemat periode pertumbuhan tanaman di lapangan.

Penerapan sistem legowo pada tanaman jagung lebih diarahkan pada peningkatan penerimaan intensitas cahaya matahari untuk optimalisasi fotosintesis dan asimilasi serta memudahkan pemeliharaan tanaman, terutama penyiangan gulma baik secara manual maupun dengan herbisida, pemupukan, serta pemberian air.

Cara tanam legowo dapat diterapkan pada lahan sawah maupun lahan kering dengan tingkat kesuburan tanah dan ketersediaan sumber air yang cukup. Mengingat maksud penanaman sistem logowo ini bukan semata untuk meningkatkan hasil, maka penerapannya diutamakan dan dikaitkan dengan upaya peningkatan indeks pertanaman (IP) jagung. Dengan peningkatan IP maka hasil panen dapat meningkat dan pengelolaan lahan menjadi lebih produktif.

 Menentukan Jarak Tanam

Anjuran populasi tanaman untuk jagung adalah berkisar antara 66.000 – 71.000 tanaman/ha. Untuk dapat tercapainya populasi tersebut, maka jarak tanam biasa yang diterapkan adalah 75 cm x 20 cm (1 tanaman/lubang) atau 70 cm x 20 cm (1 tanaman/lubang).

Pada wilayah yang mempunyai masalah tenaga kerja, dapat diterapkan jarak tanam 75 cm x 40 cm (2 tanaman/lubang) atau 70 cm x 40 cm (2 tanaman/lubang).

Jika penanaman dilakukan dengan cara tanam legowo, agar populasi tanaman tetap berkisar antara 66.000 – 71.000 tanaman/ha, maka jarak tanam yang diterapkan adalah sebagai berikut:

1.  (100 – 50) cm x 20 cm (1 tanaman/lubang) atau (100 – 50) cm x 40 cm (2 tanaman/lubang) (populasi 66.000 tanaman/ha) (Gambar 1)

2.  (100 – 40) cm x 20 cm  (1 tanaman/lubang) atau (100 – 40) cm x 40 cm (2 tanaman/lubang (populasi 71.000 tanaman/ha) (Gambar 2).

Cara A diterapkan jika varietas jagung yang ditanam mempunyai penampilan tanaman yang tinggi dan helai daun terkulai, sedangkan cara B diterapkan jika tanaman mempunyai tipe tumbuh pendek dan helai daun tegak.

Jarak tanam dalam barisan adalah 20 cm atau 40 cm. Jika menggunakan jarak tanam 20 cm maka satu tanaman per lubang, dan jika jarak tanam 40 cm jumlah tanaman dua per lubang.

Untuk penanaman berikutnya (pertanaman kedua) maka sistem tanam sisip dapat diterapkan, yaitu dengan menanam pada barisan kosong pertanaman dua minggu menjelang pertanaman I dipanen. Dengan penerapan tanam sisip maka ada penghematan waktu pemanfaatan lahan, dan juga pemanfaatan air. 


OLEH : DATULANGI

 

Selasa, 06 April 2021

MEKAR SARI resmi dibentuk

 



Giat hari ini selasa 6 April 2021 PPL Kelurahan Benteng (Rety Apriani) bersama Koordinator BPP Benteng-Bontoharu (Umi Azimar) hadiri pembentukan Kelompok Wanita Tani.

Turut hadir pada pembentukan kelompok wanita tani Sekretaris Kelurahan benteng, Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Benteng sekaligus membuka acara tersebut. Dalam rapat pengurus disepakati bahwa nama Kelompok Wanita Tani ini adalah MEKAR SARI. Dengan beranggotakan 30 orang ibu Saribintang terpilih sebagai Ketua, Hediyanti sebagai Sekretaris dan Nursyamsuryah sebagai bendahara.




Pembentukan KWT ini dimaksudkan untuk memberikan edukasi kepada warga agar dapat memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan bercocok tanam. Selain itu pembentukan kelompok wanita tani ini bertujuan untuk mengajak warga agar dapat mandiri dan terjalin kebersamaan sesama warga.


“Kami mengajak ibu-ibu warga kelurahan benteng melalui kelompok wanita tani agar aktif memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk ditanami sayur mayur dan buah buahan. Selain menambah kekompakan dan kebersamaan warga, hasil dari tanaman sayur mayur dan buah buahan nantinya dapat dinikmati. Kedepan Kelompok wanita tani yang telah dibentuk ini tidak hanya menyasar kegiatan pemanfaatan pekarangan rumah untuk penanaman sayur mayur, namun akan diisi kegiatan pertemuan rutin, arisan dan edukasi seputar pertanian dan tetap bersinergi dengan kegiatan PKK ” tutup Umi.


Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 67/Permentan/SM.050/12/2016 tentang Pembinaan Kelembagaan Petani, maka pembinaan terhadap pelaku utama dan pelaku usaha bidang pertanian dilaksanakan dalam wadah kelembagaan kelompoktani. Menurut peraturan tersebut, yang harus diperhatikan dalam pembentukan kelompoktani adalah kesamaan kepentingan, sumber daya alam, sosial ekonomi, keakraban, saling mempercayai dan keserasian hubungan antar anggota untuk kelestarian kehidupan berkelompok, sehingga setiap anggota merasa memiliki dan menikmati manfaat dari setiap kegiatan.

Kelompoktani memiliki beberapa fungsi yang mendasari penyusunan rencana definitif kelompok dan kegiatan usahanya. Fungsi kelompoktani yang utama adalah :

1. Kelas Belajar

Kelompoktani merupakan wadah belajar mengajar bagi anggota untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap agar tumbuh dan berkembang menjadi usahatani yang mandiri melalui pemanfaatan dan akses kepada sumber informasi dan teknologi sehingga dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan serta kehidupan yang lebih baik.

2. Wahana Kerjasama

Kelompoktani merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama, baik di antara sesama petani dalam kelompoktani dan antar kelompoktani maupun dengan pihak lain, sehingga diharapkan usahatani lebih efisien dan mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, serta lebih menguntungkan.

3. Unit Produksi

Usahatani setiap anggota kelompoktani secara keseluruhan merupakan satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi usaha, dengan menjaga kuantitas, kualitas dan kontinuitas.

Secara umum prosedur untuk membentuk kelompoktani adalah sebagai berikut :

    • Beberapa petani yang aktif mulai mengorganisir dan mengumpulkan seluruh petani yang ada di lingkungan sekitar untuk membentuk kelompoktani. Untuk membentuk kelompoktani, minimal beranggotakan 20 orang petani dalam 1 kawasan. Jumlah anggota tersebut dapat bervariasi, tergantung pada komoditi yang diusahakan.
    • Berkoordinasi dengan penyuluh pertanian yang bertugas pada wilayah tersebut. Koordinasi dapat dilakukan dengan menghubungi Balai Penyuluhan atau Dinas Pertanian setempat.
    • Selanjutnya penyuluh pertanian akan mengadakan pertemuan dengan seluruh calon anggota kelompoktani. Dalam pertemuan tersebut, penyuluh akan menjelaskan beberapa hal terkait dengan maksud dan tujuan pembentukan kelompoktani, hak dan kewajiban anggota kelompoktani, memvalidasi data pribadi dan data usahatani serta mendampingi musyawarah pemilihan pengurus kelompoktani. Dalam pertemuan ini seluruh calon anggota kelompoktani wajib menyerahkan KTP dan data terkait komoditi dan luas usahatani.
    • Dari hasil pertemuan tersebut, kemudian dibuat berita acara pembentukan kelompoktani yang ditandatangani oleh ketua kelompoktani, penyuluh pertanian dan Lurah setempat.
    • Dari berita acara pembentukan kelompoktani, KTP anggota kelompoktani,  data komoditi dan luas usahatani, selanjutnya akan dilakukan penginputan data kelompoktani ke dalam simluhtan ( Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian) yang terintegrasi langsung dengan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
    • Selain diinput dalam simluhtan, data kelompoktani juga akan dimasukkan ke dalam database kelompoktani pada Balai Penyuluh dan Dinas Pertanian setempat.

    pembinaan terhadap petani diharapkan akan lebih terarah dan tepat sasaran. Partisipasi aktif dari seluruh pihak terkait, termasuk penyuluh, pengurus dan anggota kelompoktani serta instansi sektor pertanian sangat diperlukan dalam pembinaan kelembagaan petani dalam rangka mensukseskan program pembangunan pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani

OLEH : RETY APRIANI R.GAUK, SP,M.Si

 



PEMANFAATAN SARANA DIGITAL BPP BENTENG BONTOHARU SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN

  Perkembangan teknologi di era digitalisasi 4.0 menuntut penyuluh pertanian untuk memiliki kemampuan Internet of Things (IOT), Teknologi 3D...