Sistem Wick adalah sistem yang paling sederhana dari ke 6 dasar
sistem hidroponik. Ini adalah sistem pasif, yang berarti tidak ada bagian yang
bergerak. Larutan nutrisi ditarik ke dalam media tumbuh dari wadah nutrisi
dengan sumbu, biasanya sumbu menggunakan kain flannel atau jenis bahan lain
yang mudah menyerap air. Sistem wick biasanya menggunakan media tanam seperti
Rockwool, Perlite, Vermiculite, batu kerikil, hydroton, sekam bakar, dan
cocopeat.
Wick System pada
pertanian hidroponik disebut sebagai bentuk yang paling pasif dan sederhana.
Model penanaman pada jenis ini mengandaikan tidak adanya elemen yang bergerak
secara dinamis dan cepat untuk mensuplai nustrisi kepada tanaman. Ilustrasi
sumbu kompor akan membantu memahami model ini. Air yang berisi nutrisi
akan dinaikkan ke bagian media tanam dengan
menggunakan sumbu atau media lain yang dapat mengalirkan air. Air akan resap ke
dalam media tanam yang disediakan dan diletakkan di bagian atas penampungan
air. Wick System pada pertanian hidroponik disebut sebagai bentuk yang paling
pasif dan sederhana.
Model penanaman pada
jenis ini mengandalkan tidak adanya elemen yang bergerak secara dinamis dan
cepat untuk mensuplai nustrisi kepada tanaman. Ilustrasi sumbu kompor akan
membantu memahami model ini. Air yang berisi nutrisi akan dinaikkan ke bagian
media tanam dengan menggunakan sumbu atau media lain yang dapat mengalirkan
air. Air akan resap ke dalam media tanam yang disediakan dan diletakkan di
bagian atas penampungan air.
Ternyata bercocok tanam menggunakan hidroponik sistem wick sederhana ini memiliki banyak keuntungan dan beberapa kelemahan, namun dengan kita mengetahui kelebihan dan kekurangan tersebut bisa menjadikan analisa dan mungkin kedepannya bisa memperbaiki atau bahkan mengembangkannya menjadi sistem yang lebih sempurna. Di bawah ini kita akan pelajari bersama dari beberapa kebehian dan kekurangan dari bercocok tanam menggunakan sistem sumbu ini, diantaranya.
Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik Sistem Wick Sederhana
Kelebihan
Wick System (Sistem Sumbu):
-
Tanaman dapat mendapat suplai air dan nutrisi secara terus menerus
-
Biaya pembuatan yang murah
-
Mempermudah perawatan tanaman karena tidak perlu melakukan
penyiraman
- Tidak tergantung listrik
Kekurangan :
- Banyak atau jumlah air yang
dibutuhkan oleh tanaman akan sulit kita atur, mungkin dikarenakan dari daya
serap bahan sumbu berbeda-beda sehingga daya hantar atau volume yang kita
harapkan untuk kebutuhan tanaman tersebut akan sulit dipastikan. Mungkin
sebagai solusi ketika kekurangan nutrisi kita bisa menambahkan jumlah
sumbu pada media yang akan kita serap. Namun ketika tanaman kelebihan nutrisi
bisa kita kurangi sumbu penghantar nutrisinya. Pengaturan jumlah penyaluran
nutrinsi ini sangat penting untuk kita perhatikan karena sangat berpengaruh
dengan kesuburan tanaman.
- Air dan nutrisi yang kita salurkan
tentunya tidak dapat bersirkulasi / memutar kembali lagi pada bak atau wadah
penampungan sehingga dirasa akan sedikit boros dan juga membutuhkan perhatian
yang lebih untuk mengawasinya. Pengawasan harus sering dilakukan agar air dan
nutrisi tetap stabil diterima oleh tanaman jangan sampai sering kehabisan
sehingga tanaman layu bahkan mati.
Cara pembuatan dan instalasinya mudah. Cara membuat hidroponik sistem wick ini cukup sederhana.
§
Pertama, potong / jiregen atau botol minuman bekas menjadi dua
bagian.
§
Kedua lubangi bagian atas tutup botolnya untuk memasukkan sumbu.
§
Ketiga, masukkan sumbu sepanjang 15 cm di lubang tutup tersebut.
§
Keempat, lubangi potongan bagian samping pada potongan botol
yang ada sumbunya (buat 10-15 lubang sebesar mata solder meligkar di bagian
botol yang mengerucut).
§
Kelima, pasang bagian yang bersumbu dengan posisi kerucut ke
bawah.
§
Keenam, tanam benih sayuran yang berumur 1 minggu di sana,
kemudian timbun dengan susunan aram sekam atau media lainnya lalu isi bagian
bawah dengan air nutrisi.
Beberapa hal yang penting untuk anda perhatikan jika menanam sayuran hidroponik yaitu :
1.
Gunakan bahan yang tahan panas, tidak diianjurkan menggunakan
bahan besi seperti kaleng seng dll biasanya menggunakan bak plastik dan juga
bak berbahan stereform.
2.
jarak tanam jangan terlalu pendek
3.
jarak pot ke larutan nutrisi usahakan tidak lebih dari 1cm
4.
pilih tanaman yang kebutuhan air masih bisa terpenuhi oleh daya
kapilaritas sumbu pada sistem
5.
aduk larutan nutrisi minimal 1 x sehari jika anda tidak
menggunakan aerator
6.
Gunakan bak larutan nutrisi yang tidak tembus cahaya
mataharikenapa gunakan bak larutan yang tidak tembus sinar matahari supaya
pertumbuhan lumut tidak banyak.
7.
Ganti air 1 minggu sekali untuk antisipasi jentik nyamuk
8.
Gunakan air baku yang tds dibawah 100 (bisa gunakan air tetesan
ac, atau air RO atau air apa saja yang ppmnya dibawah 100)
9.
Jaga suhu larutan nutrisi antara 24 - 27 celcius
Tahap pemeliharaan dalam sistem hidroponik diantaranya
Pertama,
pemberian nutrisi
yang cukup ini memang perlu diperhatikan mengingat tanaman sangat bergantung pada
nutrisi tersebut untuk dapat mempertahankan pertumbuhannya agar tetap stabil.
Agar tanaman
yang anda tanam mendapatkan nutrisi yang cukup tersebut maka anda bisa melakukannya
dengan cara menambah larutan nutrisi pada bak nutrisi apabila stok nutrisi
yang ada pada bak tersebut telah melewati batas minimal atau sudah berkurang
setidaknya sepertiga dari volume sebelumnya. Dengan begitu, maka ketersediaan
nutrisi pada tanaman akan terjamin hingga saatnya tanaman panen nanti.
Kedua, tanaman
harus mendapatkan sinar matahari yang cukup, dimana tanaman membutuhkan sinar matahari
untuk melakukan proses fotosintesis. Tanaman yang baik biasanya membutuhkan sinar matahari
minimal 5 jam per hari.
Ketiga
yaitu pengecekan nutrisi yang secara berkala agar kebutuhan nutrisi terpenuhi
dan menghasilkan hasil yang maksimal. Yang dimaksud dengan pengecekan nutrisi
ini adalah dengan mengecek kadar nutrisi yang dibutuhkan tanaman hidroponik
yang kita tanam.
OLEH : RETY APRIANI, R.GAUK
0 komentar:
Posting Komentar