Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Ada dua jenis kangkung yang kita kenal, yaitu kangkung darat dan kangkung air. Jenis kangkung darat adalah kangkung yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Sedangkan kangkung air banyak tumbuh secara liar di rawa-rawa dan kawasan berair. Tanaman kangkung bisa diperbanyak dengan biji atau stek. Perbanyakan dengan biji biasanya dilakukan pada budidaya kangkung darat. Sedangkan kangkung air lebih mudah diperbanyak dengan stek.
Kangkung darat (Ipomoea Reptans) memiliki warna hijau terang dengan ujung daun yang runcing. Warna bunga kangkung darat putih. Sedangkan kangkung air (Ipomoea Aquatica) memiliki daun berwarna hijau agak gelap dengan ujung membulat atau lebih tumpul sehingga terlihat lebih lebar. Warna bunga kangkung air cenderung ungu. Selain perbedaan fisik, kebiasaan cara memanen dua jenis kangkung ini berbeda kangkung darat di panen dengan cara dicabut, sedangkan kangkung air dipanen dengan cara dipotong.
Syarat Tumbuh Kangkung Darat (Kangkung
Cabut)
Tanaman
kangkung merupakan tanaman sayuran yang mudah dibudidayakan dan tidak
memerlukan syarat tumbuh tertentu. Walaupun demikian, budidaya kangkung juga
harus dilakukan dengan benar agar memperoleh hasil yang maksimal. Kangkung
darat bisa tumbuh dengan baik dimana saja, baik di dataran rendah, menengah
maupun dataran tinggi. Agar tanaman kangkung darat dapat tumbuh dengan
maksimal, lahan untuk budidaya kangkung haruslah gembur, subur dan mendapatkan
sinar matahari yang cukup.
Persiapan Lahan
& Pemberian Pupuk Dasar Budidaya Kangkung Darat
Lahan
untuk menanam kangkung harus digemburkan terlebih dahulu dengan cara dicangkul
atau dibajak. Kemudian dibuat bedengan dengan lebar 1 meter dan panjang sesuai
dengan lahan. Jarak antara bedengan kurang lebih 30 cm. Pemberian pupuk dasar
dilakukan setelah pembuatan bedengan selesai. Pupuk dasar berupa pupuk kandang
atau kompos dan bisa ditambahkan pupuk NPK. Kebutuhan pupuk untuk tanaman
kangkung darat disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah. Jika perlu tambahkan
kapur dolomit untuk menaikkan pH tanah. Setelah pupuk dasar ditaburkan,
kemudian diaduk agar pupuk tersebar merata. Biarkan selama kurang lebig 1
minggu sebelum penanaman.
Persiapan Benih Budidaya Kangkung
Darat / Kangkung Cabut
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya
menggunakan benih yang berkualitas baik. Supaya praktis, benih bisa didapatkan
di toko saprotan. Saat ini banyak sekali benih – benih kangkung berkualitas
yang beredar dipasaran. Misalnya benih kangkung Bika, Pingky, Bangkok, Kencana,
Regina, Matahari dan lain sebagainya.
Cara
menanam budidaya kangkung cabut atau kangkung darat :
a. Persiapan
Bibit Kangkung Cabut atau Kangkung Darat
b. Persiapan Lahan Tanam Kangkung Cabut atau
Kangkung Darat
c. Penanaman
Kangkung Darat atau Kangkung Cabut
- Penanaman
dengan cara disebar
- Penanaman
dengan cara ditugal
d. Pemupukan
Kangkung Darat atau Kangkung Cabut
e. Penyiraman Tanaman Kangkung Darat atau
Kangkung Cabut
f. Hama dan Penyakit Tanaman Kangkung
Darat / Kangkung Cabut
Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT) yang biasanya ditemukan pada tanaman kangkung adalah
ulat grayak, belalang, kepik, kumbang perusak daun, dan kutu daun. Untuk
mengendalikannya bisa dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida seperti
regent, metindo, matador, curacron atau decis.
OLEH : RETY APRIANI
0 komentar:
Posting Komentar