Minggu, 29 Agustus 2021

Cara Perbanyak Tanaman Pisang

 


1.    Membuat Bibit Pisang dengan Teknologi Kultur Jaringan

Apa itu kultur jaringan? Apa yang dimaksud dengan kultur jaringan? Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali. Teknik kultur jaringan memanfaatkan prinsip perbanyakan tumbuhan secara vegetatif. Berbeda dari teknik perbanyakan tumbuhan secara konvensional, teknik kultur jaringan dilakukan dalam kondisi aseptik di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu. Karena itu teknik ini sering kali disebut kultur in vitro. Dikatakan in vitro (bahasa Latin), berarti “di dalam kaca” karena jaringan tersebut dibiakkan di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu (wikipedia).

Kultur jaringan adalah suatu metode untuk memisahkan/mengisolasi bagian dari tanaman seperti sel, jaringan atau organ (daun, akar, batang, tunas dan sebagainya) serta membudidayakannya dalam lingkungan yang terkendali [secara in vitro] dan aseptik sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri/beregenerasi menjadi tanaman lengkap.

Teknik kultur jaringan berkembang dari adanya teori totipotensi sel oleh Schwann dan Schleiden, tahun 1838 yang menyatakan didalam masing-masing sel tumbuhan mengandung informasi genetik dan sarana fisiologis tertentu yang mampu membentuk tanaman lengkap bila ditempatkan dalam lingkungan yang sesuai.

Kelebihan kultur jaringan dibandingkan dengan perbanyakan bibit secara konvensional adalah; perbanyakan bibit dapat dilakukan dengan cepat dan dalam skala banyak, kontinuitas ketersediaan bibit akan terjaga sepanjang waktu, tanpa harus menunggu musim berbuah, bibit yang dihasilkan akan sama dengan induknya, tingkat keseragaman pertumbuhan bibit di lapangan tinggi, hemat biaya pengiriman/transportasi, dan bebas hama penyakit.

Kelemahan kultur jaringan antara lain; Membutuhkan biaya operasional dan fasilitas produksi yang mahal, membutuhkan tenaga kerja yang khusus dan terampil, dan harga bibit kultur jaringan lebih mahal.

Kegunaan Kultur Jaringan

Selain untuk perbanyakan bibit unggul, kegunaan kultur jaringan di bidang lainnya, yaitu:

1.   Dibidang pemuliaan tanaman untuk meningkatkan keragaman genetik, seperti induksi variasi somaklonal, induksi mutasi.

2.   Dibidang bioteknologi tanaman, teknik kultur jaringan sangat diperlukan untuk meregenerasikan sel tanaman yang telah direkayasa genetiknya menjadi tanaman transgenik.  

3.   Dibidang pengendalian penyakit tanaman, kultur jaringan dapat menghasilkan tanaman yang bebas patogen yaitu melalui kultur meristem.

4.   Dibidang konservasi, dapat digunakan untuk memperbanyak tanaman yang hampir punah, atau untuk penyimpanan plasma nutfah.




2.    Cara Membuat Bibit Pisang Dengan Anakan Pedang

Perbanyakan tanaman pisang atau pembibitan tanaman pisang melalui anakan adalah perbanyakan yang dilakukan dengan memisahkan anakan pisang dari induknya, cara ini adalah yang paling mudah dalam membuat bibit pisang dan paling banyak dilakukan oleh masyarakat. Bibit pisang yang diperoleh dengan cara ini harus segera ditanam kelahan. Berikut ini cara membuat bibit pisang melalui anakan :

a).    Bahan yang paling baik digunakan adalah anakan pedang (tinggi 41-100 cm), daunnya berbentuk seperti pedang dengan ujung runcing. Anakan rebung (20-40 cm) kurang baik jika ditanam langsung karena bonggolnya masih lunak dan belum berdaun sehingga mudah kekeringan. Sedangkan anakan dewasa (tinggi >100 cm) terlalu berat dalam pengangkutan dan kurang tahan terhadap cekaman lingkungan karena telah memiliki daun sempurna.

b).    Bibit anakan setelah dipisahkan harus segera ditanam, jika terlambat akan meningkatkan serangan hama penggerek dan kematian di kebun. Apabila pada saat tanam kekurangan air dalam waktu yang cukup lama, bibit akan layu dan mati bagian batangnya, tetapi bonggol yang tertimbun dalam tanah masih mampu untuk tumbuh dan memulai pertumbuhan kembali membentuk bonggol baru diatas bonggol yang lama.

c).    Untuk menghindari kejadian tersebut, sebelum menanam anakan dipotong 5 cm diatas leher bonggol dan cara menanamnya ditimbun 5 cm dibawah permukaan tanah

3.  Perbanyakan dengan system belah bonggol (Bit Anakan/Mini Bit)

Cara perbanyakan benih pisang konvensional belahan bonggol (bit) – Kunci sukses dalam melakukan budidaya tanaman buah pada kususnya budidaya pisang adalah kualitas bibit / benih yang digunakan. Dengan bibit yang sehat dan berkualitas tentu saja akan menghasilkan buah yang berkualitas dan menekan kematian tanaman. Cara ini merupakan salah satu teknik yang paling mudah dan murah dalam memperbanyak bibit pohon pisang adalah dengan teknik belah bonggiol (Bit). Dengan teknik ini pembibitan pohon pisang dapat menghasilkan bibit yang banyak dan cepat dan sangat efektif dibandingkan teknik lainya. Dari poses pembibitan hingga bibit pohon pisang siap ditanam hanya membuthkan waktu kurang lebih 3 bulan saja.

Berikut ini Prosedur perbanyakan benih tanaman pisang dengan menggunakan bonggol sebagai sumber perbanyakan :

  • Pilihlah anakan pisang dengan bonggol berukuran 15 cm hingga 20 cm dari tanaman induk yang sehat dan berproduksi tinggi serta mutunya bagus. 
  • Potong anakan pisang lebih kurang 5 cm diatas bonggol dan kemudian buang semua bekas pelepah daun pisang. 
  • Buatlah lubang dengan kedalaman 4 cm dan berdiameter 2 cm tepat di bagian tengah bonggol. 
  • Tunas-tunas yang tumbuh dari bonggol yang diperlakukan merupakan G-2S (generasi kedua). 
  • 3 bulan setelah tumbuh bonggol G-3S) (generasi ketiga) tunas telah berukuran lebih kurang 15 cm dan sudah bisa diperlakukan lagi seperti pada anakan generasi pertama dengan cara dipotong batangnya dan dibuang tunasnya, hal tersebut bertujuan untuk merangsang tumbuhnya tunas-tunas yang baru. 


OLEH : ZUBAIR, S.ST

0 komentar:

Posting Komentar

PEMANFAATAN SARANA DIGITAL BPP BENTENG BONTOHARU SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN

  Perkembangan teknologi di era digitalisasi 4.0 menuntut penyuluh pertanian untuk memiliki kemampuan Internet of Things (IOT), Teknologi 3D...