Persemaian terdiri
dari persemaian sementara dan persemaian permanen. Persemaian sementara untuk
menyediakan bibit dalam jangka pendek dan dengan peralatan sederhana. Sedangkan
persemaian permanen dibangun untuk menyediakan bibit secara terus menerus dan
dengan fasilitas yang lengkap
Masa persemaian
memiliki peran strategis dalam proses pertumbuhan dan adaptasi tanaman. Pada
tahap ini, secara tak langsung seleksi terhadap tanaman berkualitas prima sudah
mulai dilakukan. Selain dengan tray ada beberapa wadah untuk pesemaian misalnya
dengan polibag, baki/mampan, namun pada umumnya prinsipnya sama
Beberapa
benih meskipun telah ditabur di media kecambah, terkadang menunjukkan proses
perkecambahan yang lama. Hal ini disebabkan oleh sifat benih yang disebut
dengan dormansi benih, yaitu sifat yang menunjukan suatu keadaan di mana
benih-benih sehat (viable) gagal berkecambah ketika berada dalam kondisi yang
secara normal baik untuk perkecambahan. Agar benih dapat segera berkecambah,
maka perlu dilakukan perlakuan awal yang disebut dengan ”pematahan dormansi”.
Pematahan dormansi tersebut dimaksudkan agar benih sehat yang awalnya sulit
berkecambah menjadi cepat berkecambah dengan terlebih dahulu dilakukan
perlakuan-perlakuan pendahuluan.
Komposisi
media tumbuh bibit akan ikut menentukan bagaimana bibit tumbuh, karena
berhubungan dengan kesesuaian media dan ketersediaan unsur hara yang dikandung
dalam media tersebut untuk pertumbuhan tanaman. Umumnya media tumbuh bibit
merupakan kombinasi antara tanah, kompos, dan pasir. Namun demikian terdapat
jenis-jenis bahan lain yang dapat digunakan sebagai campuran media tumbuh,
antara lain: serbuk gergaji, arang sekam, arang kayu, dll. Pemberian tanah
dalam media tumbuh tanaman di samping berfungsi sebegai penyedia hara juga
berperan sebagai pengikat air, pemberian kompos dimaksudkan sebagai media
pemasok nutrisi bagi pertumbuhan tanaman, sedangkan pasir untuk meningkatkan
porositas media.
Pada tahap selanjutnya, proses perkecambahan
dapat dipercepat melalui
persemaian
biji.
Tahapan
penyemaian ;
Ø Rendam
biji dengan air hangat dan larutan pertumbuhan akar/tunas.
Ø Untuk
biji yang kecil-kecil dapat dilakukan penyemaian bersama pada satu pot, beri
lapisan yang halus dan menyimpan banyak air seperti cocopeat halus.
Ø Untuk
biji yang relatif besar, dapat ditempatkan satu bji per pot sehingga dapat
tumbuh dan berkembang tanpa dilakukan re-potting.
Ø Pastikan
media basah pada saat penyemaian dan jaga kelembaban hingga keluar kecambah
tetapi jangan dilakukan penyiraman terlebih dahulu.
Ø Setelah
keluar akar dan tunas daun, lakukan penyiraman dengan kepala nozzle halus, dan
jangan melakukan kegiatan pemupukan.
Ø Setelah bibit terlihat tumbuh, pacu pertumbuhan dengan pupuk dengan unsur N tinggi. Letakkan bibit pada tempat yang teduh tetapi mempunyai sirkulasi udara yang baik.
OLEH : ZUBAIR, S.ST
0 komentar:
Posting Komentar