Jumat 29 Oktober 2021 PPL Benteng Bontoharu gelar tanam bawang merah bersama KWT
Teratai. Dikoordinatori Umi Azimar, pimpin penanaman bersama di Desa Bontotanga
Kecamatan. Bontoharu. Aksi penanaman bersama dihadiri oleh Pembina
wilayah (Datulangi) dan Kepala Desa Bontotanga.
Rahmi
Apriaty PPL Desa Bontotanga menjelaskan bahwa target luas tanam bawang
merah tahun 2021 diwilayah kerjamya adalah 10 hektar Realisasi tanam hingga
saat ini telah mencapai 85 % dari yang ditargetkan.
"Komoditi
tanaman bawang merah dengan masa umur tanaman yang pendek mulai di minati para
petani, khusus nya para petani di Desa Bontotanga, Kegiatan ini dimulai dengan
pengolahan lahan, pemilihan bibit bawang merah, penanaman bibit, pemupukan, dan
penyemprotan serta perawatan tanaman sampai masa panen selesai," ungkap
Rahmi.
Di tengah pandemi Covid-19, petani didampingi penyuluh tetap
semangat di lapangan untuk berusaha tani agar ketersediaan pangan, khususnya bawang
merah terus meningkat. Mengingat bawang merah memiliki nilai ekonomis tinggi,
sangat berpengaruh pada perekonomian daerah dan nasional maupun kesejahteraan
petani
Materi Penyuluhan :
Beberapa kriteria pemilihan benih untuk penanaman bawang merah
diantaranya yaitu dapat mengurangi kebutuhan benih per satuan luas,
pengangkutan dan penyimpanan yang lebih mudah dan lebih murah, tanaman yang
dihasilkan lebih sehat, bebas patogen penyakit, umbi yang dihasilkan
berkualitas lebih baik dan lebih besar. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan benih TSS dapat memenuhi kriteria tersebut. Selain itu, penggunaan
benih TSS juga dapat meningkatkan hasil sampai dua kali lipat dibandingkan
dengan penggunaan umbi tradisional.
Dalam budidaya tanaman
bawang merah asal biji memerlukan perbaikan teknik budidaya agar diperoleh
hasil yang optimal. Salah satunya yaitu dengan pengaturan jarak tanam.
Pengaturan jarak tanam diperlukan agar tanaman dapat tumbuh optimal dan
memberikan hasil yang baik tanpa mengalami persaingan baik antar tanaman maupun
antara tanaman dan gulma serta dapat mengurangi kemungkinan serangan penyakit
terutama di musim hujan. Untuk penggunaan umbi konvensional, jarak tanam
optimal untuk produksi umbi bawang merah asal benih konvensional (4-5 g per
umbi) adalah 10 cm x 20 cm atau 15 cm x 20 cm. Jarak tanam yang dianjurkan
untuk umbi benih sedang yaitu 20 cm x15 cm dan untuk umbi benih besar yaitu
20x20 cm. Penggunaan jarak tanam 20 cm x 20 cm dan 20 cm x 25 cm yang disertai
dengan penyiangan 3 kali menghasilkan bobot umbi paling tinggi sebesar 12,44
ton/ha dan 12,53 ton/ha. Jarak tanam yang terlalu rapat atau tingkat kepadatan
populasi yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya kompetisi antar tanaman
terhadap faktor tumbuh seperti air, unsur hara, cahaya dan ruang tumbuh,
sehingga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah.
Cara Menanam Bawang Merah
1. Pemilihan Lokasi Budidaya
Bawang Merah
A. Dekat Dengan Sumber Air
Budidaya bawang merah di musim kemarau bisa dilakukan asalkan
kebutuhan air terpenuhi. Sehingga seyogyanya memilih areal sawah yang dekat
dengan sumber air dan punya sistem irigasi yang baik.
B. Lahan Bukan Bekas Tanaman
Terung-Terungan (Terung, Tomat, Cabai & Kentang)
Budidaya bawang merah bisa dilakukan pada lahan bekas tanaman
terong atau setelah panen padi. Rotasi tanam pada areal sawah seperti ini akan
memaksimalkan hasil panen bawang merah.
C. Bukan Daerah Endemik
Penyakit Layu Bakteri Dan Layu Fusarium
Lahan budidaya bawang merah yang dipilih bukanlah daerah yang
endemik penyakit-penyakit yang sangat berbahaya bagi keberhasilan budidaya
bawang merah. Salah satu jenis penyakit yang cukup berbahaya adalah penyakit
layu bakteri dan layu fusarium akibat jamur fusarium.
D. Disarankan Bekas Tanaman Padi, Jagung Atau Tebu
Budidaya bawang merah
biasanya dilakukan dua kali dalam setahun, salah satunya setelah tanam padi.
Hal ini karena cuaca yang mendukung serta rotasi tanam akan berdampak baik bagi
kesuburan tanah.
2. Pemilihan Jenis Lahan Usaha
A. Lahan Irigasi Dataran Tinggi
Atau Rendah
buat bedengan dengan lebar 1-1,2 meter, dengan panjang disesuaikan
dengan keadaan lahan.
Disarankan untuk mengatur jarak jarak antar bedengan seluas 20-30
cm, dan parit dengan kedalaman 20-30 cm.
B. Lahan Sawah Dataran Tinggi Atau Rendah
Lahan sawah di dataran rendah bisa dengan membuat bedengan
diselingi parit. Jika tanah pada lahan ini cenderung liat dan mengandung pasir
sesuai, Anda bisa menggunakan mekanisasi quick cakar baja
mini.
C. Jenis Tanah Terbaik Untuk Menanam Bawang Merah Di musim Kemarau
· Latosol Coklat
Struktur tanah untuk menanam bawang merah haruslah gembur, dengan
pH 4,5-6,5. Tanah juga harus subur, mengandung unsur hara yang tinggi dan
memiliki daya serap air baik.
· Asosiasi Latosol-Andisol
Asosiasi latosol-andisol tersebut memberikan komposisi tanah yang
subur, gembur dan kaya unsur hara. Dengan begitu, jenis tanah ini baik dan
sesuai untuk mendukung budidaya bawang merah.
· Andisol
Tanah andisol memiliki sifat kandungan bahan organik yang tinggi,
bobot isi rendah, daya menahan air tinggi, total porositas tinggi, dan tanahnya
gembur. Oleh sebab itulah jenis tanah tersebut sangat cocok untuk budidaya
bawang merah.
· Aluvial
Jensi tanah aluvial ini terbuentuk dari endapan lumpur dan pasir
halus pada top soil yang mengalami erosi tanah. Tanah ini banyak terdapat
di dataran rendah, sekitar daerah aliran sungai, dan rawa yang memiliki
kandungan zat hara tinggi.
3. Persiapan Lahan Budidaya Bawang Merah
Setelah memahami berbagai syarat tumbuh bawang merah, kini saatnya
untuk melakukan persiapan dan pengolahan tanah.
Berikut ini beberapa
upaya persiapan lahan dan pengolahan tanah yang perlu Anda lakukan sebelum
menanam bawang merah :
A. Pembersihan Dan Penggemburan Tanah
1. Sebelum Anda melakukan perlakuan terhadap tanah, lakukan
dulu pembersihan tanah dari gulma, sisa-sisa bagian tanaman pada musim tanam
sebelumnya, memastikan tidak ada bahan tertentu yang dapat membawa/menyimpan
penyakit.
2. Selanjutnya, lakukan pengolahan tanah dengan cara
menggemburkan tanah. Penggemburan dapat dilakukan secara mekanis dengan
membajak menggunakan traktor atau dicangkul secara manual.
3. Selain untuk menggemburkan tanah, pembajakan tanah ini
juga untuk menghilangkan penyakit tular tanah yang dapat menyerang tanaman.
B. Pembuatan Bedengan Dengan Lebar 1,0-1,2 Meter
1. Setelah tanah gembur, kini saatnya Anda membuat
bedengan dengan lebar 1,0-1,2 meter dan panjang yang telah disesuaikan.
2. Setelah membuat bedengan, disarankan juga untuk membuat
parit dengan kedalaman 20-30 cm.
C. Pemupukan Dasar Untuk Persiapan Lahan
Pemupukan dasar adalah langkah awal untuk mempersiapkan tanah
sebagai media tanam sebelum menanam bawang merah.
Disarankan untuk menggunakan produk organik untuk pemupukan dasar
agar bisa menjaga keseuburan dan kelestarian lingkungan.
Pada tahap pemupukan dasar ini, disarankan untuk menggunakan pupuk
organik terbaik.
D. Pemasangan Mulsa
Memasang plastik mulsa ini diterapkan untuk menyelimuti tanah
bedengan. Tujuan pemasangan mulsa pada budidaya bawang merah ini adalah:
·
Untuk menjaga kelembaban tanah
·
Melindungi permukaan tanah
·
Menghalangi pertumbuhan gulma.
4. Cara Memilih Bibit Bawang Merah
Untuk memaksimalkan kualitas budidaya bawang merah, pemilihan
bibit harus memenuhi kriteria antara lain:
A. Umbi Bibit Berasal Dari
Pertanaman Yang Sehat Dan Cukup Tua
Umbi bibit adalah salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya
Anda yang paling penting. Salah satu ciri umbi bibit yang baik adalah:
·
Berasal dari pertanaman yang sehat
·
Sudah cukup tua (sudah ditanam dengan umur lebih dari 2,5-4 bulan)
·
Berukuran sedang, sehat, keras dan permukaan kulit luarnya licin/
mengkilap.
B. Berasal Dari Varietas Unggul
Saat ini, untuk bersaing dengan bawang merah impor, Anda bisa
memilih bibit bawang merah yang berasal dari varietas unggul dan bisa
menghasilkan hasil panen yang maksimal dan berkualitas baik.
Varietas bawang merah unggul yang bisa Anda coba adalah sembrani,
trisula, pancasona, dan maja.
C. Kemampuan Tumbuh >80%
Kemampuan tumbuh pada benih/bibit yang Anda gunakan harus memiliki
kemampuan tumbuh >80%.
Kemampuan tumbuh yang baik bisa dilihat dari kondisi fisik umbi
yang sehat, lama penyimpanan, dan kondisi pangkal tunas.
D. Kondisi Segar, Kekar, Tidak Cacat Dan Bebas Hama Penyakit
Salah satu cara mengetahui bibit bawang merah yang baik dapat
dilihat secara kasat mata pada tampilan fisiknya.
Secara fisik, bibit bawang merah yang baik adalah tampak segar,
sehat, dan bebas dari bawaan penyakit, seperti penyakit fusarium.
E. Ukuran Umbi Bawang Merah
Besar: Diameter >1,8 cm dengan Berat >10
· Umbi bawang merah yang digolongkan dalam kelas umbi
besar adalah yang >1,8 cm dan berat >10.
· Jika untuk pembibitan, maka besar biaya produksi untuk
pembelian benih juga cukup besar, karena kelas ukuran umbi besar ini tergolong
cukup mahal harganya.
Sedang: Diameter 1,5-1,8 cm Dengan Berat 5-10 g.
· Bawang merah ukuran sedang banyak dipilih untuk pembibitan
karena biaya produksi pembelian bibit bisa ditekan, namun tetap produktif.
· Salah satu syarat bibit masuk kedalam kelas bibit
berukuran sedang adalah memiliki diameter 1,5-1,8 cm dengan berat 5-10 g.
Kecil: Diameter <1,5 cm Dengan Berat <5 g.
Ukuran bawang merah kecil tidak cocok untuk pembibitan, karena
akan berakibat kurang baik pada tanaman budidaya bawang merah. Umbi bibit yang
masuk dalam katogeri kecil ini umumnya memiliki produktifitas yang rendah.
5. Teknis Perlakuan Umbi Bibit Bawang Merah
Umbi bibit bawang merah yang akan ditanam harus melewati perlakuan
yang tepat untuk mencegah penularan penyakit tular benih. Terlebih pada musim
kemarau, bibit bawang merah sudah harus siap sebelum ditanam di lahan.
6. Cara Menanam Bibit Bawang
Merah
A. Potong Ujungnya Untuk Mempercepat Pertumbuhan Tunas.
·
Cara menanam bibit bawang merah yang pertama adalah menentukan
umbi bibit yang akan ditanam harus dipotong terlebih dahulu bagian ujungnya
beberapa cm saja.
·
Tujuan pemotongan umbi bibit adalah untuk mempercepat pertumbuhan
tunas. Dengan begitu, proses budidaya bisa semakin cepat dan optimal.
B. Jarak Tanam Bawang Merah
· Umbi bibit yang sudah
bertunas dan siap tanam harus segera ditanam dilahan yang sudah disiapkan.
· Cara tanam bawang merah
tentunya memperhatikan jarak antar bibit untuk menghindari perebutan hama,
menjaga kelembaban iklim mikro dan mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
· Jarak tanam bawang merah
pada lahan kering/tegalan dan lahan sawah tadah hujan yang disarankan adalah:
15 x 20 cm atau 15 x 15 cm.
· Setelah menentukan jarak
tanam, Anda bisa menanam umbi bibit dengan cara membenamkan langsung bibit,
sehingga ujung calon tunasnya rata dengan permukaan tanah.
· Setelah ditanam, jangan
lupa untuk menyiram dengan air secukupnya, agar bibit tidak mengalami stress
setelah pindah tanam.
Kepala Desa Bontotanga mengapresiasi peran penyuluh dalam
mendapingi masyarakat petani dalam mendukung peningkatan produksi bawang merah,
yang merupakan pangan pokok pemicu inflasi di tingkat daerah maupun nasional,
sekaligus membuktikan petani di Desa Bontotanga harus mampu menghasilkan
produksi bawang merah berkualitas seperti halnya di daerah lain.
Dalam kegiatan budidaya bawang merah diharapakan dengan
pendampingan seluruh PPL BPP Benteng Bontoharu ini dapat memotivasi para petani
untuk lebih lebih giat lagi dalam bercocok tanam sehingga hasil panen akan
semakin meningkat dengan sendirinya dan akan menambah pendapatan para petani.
Selain melaksanakan pendampingan petani, PPL juga menghimbau dan
mendorong para petani untuk memanfaatkan lahan yang belum di tanami untuk
dijadikan lahan produktif. Sehingga dapat menghasilkan bahan produksi pertanian
yang dapat memberikan income bagi para petani
0 komentar:
Posting Komentar