Penyambungan atau
enten (grafting) adalah penggabungan dua bagian tanaman yang berlainan
sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh dan tumbuh sebagai
satu tanaman setelah terjadi regenerasi jaringan pada bekas luka sambungan atau
tautannya. Bagian bawah (yang mempunyai perakaran) yang menerima sambungan
disebut batang bawah (rootstock atau understock) atau sering disebut stock. Bagian
tanaman yang disambungkan atau disebut batang atas (scion) dan merupakan
sepotong batang yang mempunyai lebih dari satu mata tunas (entres), baik itu
berupa tunas pucuk atau tunas samping. Penyambungan batang bawah dan batang
atas ini biasanya dilakukan antara dua varietas tanaman yang masih dalam
spesies yang sama. Misalnya penyambungan antar varietas pada tanaman durian.
Kadang-kadang bisa juga dilakukan penyambungan antara dua tanaman yang
berlainan spesiesnya tetapi masih dalam satu famili.
Keuntungan
perbanyakan tanaman secara vegetatif adalah :
Buah yang dihasilkan karakternya sama
dengan induknya
Tanaman cepat berbuah/berproduksi
Arsitektur tanaman menjadi lebih rendah,
sehingga mudah pengelolaannya baik pemeliharaan tanaman maupun pemanenan buah.
Model perbanyakan
yang umum dilakukan pada alpukat adalah teknik sambung pucuk atau sambung celah
dengan persentase keberhasilan sekitar 80% (Supriyanto, 1986). Kondisi lingkungan
terutama temperatur, kelembaban udara dan cahaya sangat berperanan dalam proses
perbanyakan sambung pucuk. Suhu harus tetap dipertahankan di bawah 30° C dengan
kelembaban relatif lebih dari 80% serta cahaya yang tidak terlalu penuh (di
bawah naungan).
Tahapan pelaksanaan
perbanyakan tanaman alpukat dengan sambung pucuk atau sambung celah adalah
sebagai berikut :
Ø Siapkan
batang bawah yang telah berumur 1,5-2,5 bulan (berdiameter 0,5-0,7 cm) Potong
batang bawah setinggi ± 15 cm dari pangkal batang. Tepat ditengah bekas
potongan, belah dengan pisau menjadi 2 bagian sama besarnya sepanjang ± 3 cm.
Ø Potong
pucuk entris sepanjang ± 10 cm, buang seluruh daunnya, kemudian sayat miring
bagian pangkal pada kedua sisinya sehingga membentuk taji (huruf ”V”). Pucuk
entries dipilih yang ukurannya sama atau sedikit lebih kecil dari batang bawah.
Entris diambil dari cabang yang masih muda (berwarna hijau) dengan diameter 0,6
- 0,7 cm.
Ø Sisipkan
pucuk entris pada celah batang bawah dan bagian sambungan tersebut diikat
dengan tali plastik kemudian sungkup dengan kantong plastik bening.
Ø 2-3
minggu setelah penyambungan, apabila entris sudah pecah tunas atau keluar daun
baru, berarti penyam-bungan berhasil. Sungkup plastik pada saat ini sudah dapat
dibuka, tetapi tali pengikat sambungan masih tetap dibiarkan sampai pertumbuhan
bibit sudah kuat (2-3 bulan).
Ø Setiap
hari tanaman disiram, dan untuk mencegah serangan penyakit sebaiknya tanaman
disemprot fungisida. Pada musim kering hama tungau putih sering menyerang,
untuk itu sebaiknya dicegah dengan semprotan kelthane. Bibit biasanya sudah
dapat dipindahkan ke kebun setelah berumur 9-16 bulan, dan pemindahannya dilakukan
pada saat permulaan musim hujan.
Teknik sambung pucuk (grafting)
dikatakan berhasil apabila terjadi pertumbuhan batang bawah. Keuntungan dari
batang bawah asal benih (semai) memiliki sistem perakaran yang kuat dan tidak
membawa virus dari induknya (Sadwiyanti et al., 2019). Faktor lingkungan,
keterampilan sumberdaya manusia dan kecukupan cadangan makanan pada entris
dapat mempengaruhi keberhasilan dalam memproduksi bibit dengan menggunakan
metode grafting. Pemeliharaan bibit hasil sambung pucuk terutama dalam
hal pemupukan harus dilakukan secara intensif.
Oleh : ZUBAIR, S.ST
0 komentar:
Posting Komentar