Selasa, 24 Oktober 2023

CARA SEDERHANA MEMBUAT VCO



Kelapa adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae dan adalah anggota tunggal dalam marga CocosTumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisirKelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.

Minyak kelapa murni (Inggrisvirgin coconut oil) adalah minyak kelapa yang dibuat dari bahan baku kelapa segar, diproses dengan pemanasan terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bahan kimia dan RDB.

Penyulingan minyak kelapa seperti di atas berakibat kandungan senyawa-senyawa esensial yang dibutuhkan tubuh tetap utuh. Minyak kelapa murni dengan kandungan utama asam laurat ini memiliki sifat antibiotik, anti bakteri dan jamur.

Minyak kelapa murni atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO), merupakan merupakan modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan produk dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya simpan yang cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan.

Minyak kelapa berdasarkan kandungan asam lemak digolongkan ke dalam minyak asam laurat, karena kandungan asam lauratnya paling besar jika dibandingkan dengan asam lemak lainnya. Berdasarkan tingkat ketidakjenuhannya yang dinyatakan dengan bilangan Iod (iodine value), maka minyak kelapa dapat dimasukkan ke dalam golongan non drying oils, karena bilangan iod minyak tersebut berkisar antara 7,5-10,5.

Komposisi asam lemak minyak kelapa dapat dilihat pada tabel 2.2. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa asam lemak jenuh minyak kelapa kurang dari 90 persen. Minyak kelapa mengandung 84 persen trigliserida dengan tiga molekul asam lemak jenuh, 12 persen trigliserida dengan dua asam lemak jenuh dan 4 persen trigliserida dengan satu asam lemak jenuh.

Minyak kelapa murni atau bahasa ilmiahnya virgin coconut oil adalah minyak perawan yang berasal dari sari pati kelapa, diproses secara higienis tanpa sentuhan api secara langsung dan bahan kimia tambahan.

Dilihat dari warnanya, minyak kelapa murni jauh lebih bening seperti air mineral. Selain itu kadar air dan asam lemak bebasnya kecil, serta kandungan asam lauratnya tinggi. Minyak kelapa murni mengandung anti oksidan bebas sehingga mampu menjaga kekebalan tubuh.

Proses pembuatan minyak kelapa murni ini sama sekali tidak menggunakan zat kimia organis dan pelarut minyak. Dari proses seperti ini, rasa minyak yang dihasilkan lembut dengan bau khas kelapa yang unik. Jika minyak membeku, warna minyak kelapa ini putih murni. Sedangkan jika cair, VCO tidak berwarna ( bening ). Minyak kelapa murni tidak mudah tengik karena kandungan asam lemak jenuhnya tinggi sehingga proses oksidasi tidak mudah terjadi.

Namun, bila kualitas VCO rendah, proses ketengikan akan berjalan lebih awal. Hal ini disebabkan oleh pengaruh oksigen, keberadaan air, dan mikroba yang akan mengurangi kandungan asam lemak yang berada dalam VCO menjadi komponen lain.

Secara fisik, VCO harus berwarna jernih. Hal ini menandakan bahwa di dalamnya tidak tercampur oleh bahan dan kotoran lain. Apabila didalamnya masih terdapat kandungan air, biasanya akan ada gumpalan berwarna putih. Keberadaan air ini akan mempercepat proses ketengikan. Selain itu, gumpalan tersebut kemungkinan juga merupakan komponen blondo yang tidak tersaring semuanya. Kontaminasi seperti ini secara langsung akan berpengaruh terhadap kualitas VCO.

Pada pembuatan minyak secara fermentasi ini sebenarnya yang diperlukan adalah enzim-enzim yang dihasilkan oleh jamur saccharomyces sp. Enzim yang diproduksi oleh Saccharomyces sp ini dilepaskan ke lingkungan sekitar jamur untuk menghancurkan subtract tempat tumbuhnya menjadi senyawa-senyawa organic dapat larut. Subtrat yang dihancurkan ini pada umumnya berupa senyawa karbohidrat didalam endosperm biji kelapa. Minyak umumnya dapat berikatan dengan karbohidrat dan protein. Dengan dihancurkannya karbohidrat oleh enzim yang dihasilkan Saccharomyces sp, maka minyak maupun protein masing-masing akan terlepas. Minyak akan berada di permukaan karena memiliki BJ yang lebih ringan, sedangkan proteinnya akan mengendap. Protein yang mengendap inilah yang selanjutnya oleh orang sunda disebut sebagai galendo.

Pembuatan minyak kelapa secara fermentasi memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan cara tradisional. Pada cara tradisional rendeman minyak yang diproleh sekitar 15 -17%, sedangkan dengan cara fermentasi rendeman yang diproleh sekitar 22-24%. Selain itu, pembuatan minyak kelapa secara fermentasi prosedurnya lebih mudah, dapat menghemat bahan bakar, dan mengahasilkan minyak yang berwarna jernih dengan kualitas memenuhi standar minyak Indonesia. Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa keberhasilan pembuatan minyak dengan metode ini sangat dipengaruhi oleh jenis subtract, kenis ragi, dan factor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan Saccharomyces sp.

 

Persiapan Alat dan Bahan

Alat

a.       Botol Aqua (550 ml) 5 buah

b.      Baskom

c.       Saringan

d.      Timbangan

e.       Toples 1 buah

f.       Sendok

 

Bahan

a.         Kelapa yang sudah diparut sebayak 10 buah

b.        Air

c.         Ragi roti

 

Cara kerja

Pembuatan krim santan

·     Disediakan kelapa tua sebanyak 9 buah, kemudian di parut.

·    Kelapa yang telah diparut disiram dengan air sebanyak 3 liter, kemudian diperas hingga diperoleh santan sebanyak 3.350 liter. Untuk memproleh hasil yang maksimal, ampas yang diperoleh dapat disiram lagi dengan air, kemudian diperas kembali.

·   Santan yang diperoleh dimasukkan ke dalam panci.

·   Panci yang telah berisi santan ditutup dengan kertas agar tidak banyak terkontaminasi, kemudian ditunggu kira-kira 3 jam agar terjadi pemisahan antara air dan krim santannya.

· Setelah air dan krim santan tampak terpisah. Diambil krim santannya dengan menggunakan sendok besar, kemudian krim santan itu diletakkan pada toples.

·  Untuk sisa air itu, tidak dibuang melainkan di uji coba juga, untuk mengetahui apakah terbentuk minyak VCO juga.

 

Fermentasi dan inkubasi

· Krim santan dan air sisa yang diperoleh ditimbang, kemudian ditambahkan ragi roti sebanyak 0.5 % dari berat krim santan tersebut, kemudian diaduk hingga merata. Masing-masing dari krim santan dan air itu di peroleh berat ragi roti yaitu untuk krim santan kental 1233 gram dan ragi rotinya 6.165 gram dan untuk santan encer 2100 gram diperoleh berat ragi roti yaitu 10.5 gram.

·  Ditutup dan disimpan krim santan yang telah ditaburkan ragi didalam ruang inkubasi dengan suhu 300C selama 3 hari. Selama inkubasi ini proses fermentasi oleh ragi akan berlangsung.

·  Setelah masa inkubasi mencapai 4 hari, minyak yang terbentuk akan tampak berada di permukaan.

·  Kemudian minyak tersebut dipisahkan dari bahan-bahan lain yang mengendap dibawahnya seperti air (H2O).

·  Minyak yang diperoleh tersebut merupakan minyak VCO.

 

 OLEH : RETY APRIANI R.GAUK

 


0 komentar:

Posting Komentar

PEMANFAATAN SARANA DIGITAL BPP BENTENG BONTOHARU SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN

  Perkembangan teknologi di era digitalisasi 4.0 menuntut penyuluh pertanian untuk memiliki kemampuan Internet of Things (IOT), Teknologi 3D...