Dengan
semakin menyempitnya potensi lahan di perkotaan yang bisa dimanfaatkan, maka
pemanfaatan pekarangan merupakan salah satu opsi yang bisa dipilih untuk
mendukung pembangunan pertanian di perkotaan. Pemanfaatan pekarangan
kemudian sangat erat kaitannya dengan usaha mencapai ketahanan pangan
masyarakat yang dimulai dari skala yang paling kecil, yaitu skala rumah tangga.
Salah satu cara yang bisa digunakan dalam pemanfaatan pekarangan adalah
teknologi budidaya tanaman dengan metode aquaponik.
Aquaponik
merupakan sebuah alternatif menanam tanaman dan memelihara ikan dalam satu
wadah. Proses dimana tanaman memanfaatkan unsur hara yang berasal dari kotoran
ikan yang apabila dibiarkan di dalam kolam akan menjadi racun bagi ikannya.
Lalu tanaman akan berfungsi sebagai filter vegetasi yang akan mengurai zat
racun tersebut menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan, dan suplai oksigen
pada air yang digunakan untuk memelihara ikan. Dengan siklus ini akan terjadi
siklus saling menguntungkan dan bagi kita yang mengaplikasikanya tentu
saja akan sangat menguntungkan sekali, karena lahan yang dipakai tidak akan
terlalu luas.
Ikan
adalah kunci dalam sistem aquaponik. Ikan menyediakan hampir semua nutrisi bagi
tanaman. Ada berbagai jenis ikan yang dapat digunakan dalam sistem aquaponik.
Jenis ikan ini tergantung pada iklim lokal dan jenis yang tersedia di pasaran,
tetapi yang paling saring digunakan yaitu ikan nila.
Aquaponik
tidak hanya baik untuk sayuran hijau. Aquaponik akan menumbuhkan hampir semua
jenis sayuran. Beberapa varietas sayuran buah yang berkinerja baik adalah;
terung (ungu), tomat, cabe, melon dll.
Manfaat Aquaponik
Beberapa
manfaat dari budidaya dengan sistem aquaponik antara lain adalah :
- Kotoran ikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber pupuk organik yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
- Produk
yang dihasilkan merupakan produk organik karena hanya menggunakan pupuk
dari kotoran ikan yang telah melalui proses biologis.
- Menghasilkan
dua produk sekaligus; yaitu sayur dan ikan, dari satu unit produksi.
- Dapat
menghasilkan sayuran segar dan ikan sebagai sumber protein pada
daerah-daerah kering dan ketersediaan lahan terbatas.
- Bersifat
berkelanjutan dengan perpaduan tanaman dan ikan dan siklus nutrien.
- Populasi tanaman organik yang dapat ditanam 10 kali lipat lebih banyak. Dengan aquaponik tanaman dapat ditanam dengan kerapatan tinggi dengan sistem terapung di atas air.
- Sistem ini mampu menampung hingga 10 kali lipat
jumlah tanaman pada luasan yang sama. Dan setiap akar tanaman selalu
mendapat pasokan air yang kaya akan zat hara.
- Pemeliharaan
yang mudah, tidak memerlukan penyiangan, terbebas dari hama tanah dan
tidak memerlukan penyiraman.
- Bila
pertumbuhannya baik, tanaman akan tumbuh lebih cepat.
Alat dan Bahan
Untuk
melakukan budidaya aquaponik tidak memerlukan alat yang mahal, tetapi kita
dapat menggunakan barang-barang yang ada di sekitar kita. Adapun alat yang
digunakan dalam budidaya aquaponik yaitu :
- Pompa
aquarium
- Gabus filter bekas
- Paralon
- Sumbu kompor
- Botol/gelas
bekas air
mineral
- Sekam/batu
Langkah-langkah sistem budidaya aquaponik :
1.
Menyiapkan kolam yang telah disi dengan ikan
2.
Pembuatan wadah untuk tanaman
Untuk
menaruh tanaman, digunakan pipa paralon yang di diberi lobang diatasnya sesuai
dengan ukuran wadah tanaman. Pada ujung paralon dibuat lubang kecil sebagai
tempat untuk mengalirkan air ke kolam ikan. Lubang tempat mengalirnya air
tersebut dibuat agak ke tengah paralon sehingga walaupun listrik pada air masih
tetap ada di dalam paralon sehingga tanaman tidak layu.
3.Penyemaian
Benih
Benih
disemai pada tray atau wadah semai. Gunakan benih yang tingkat germinasinya
diatas 80%. Media semai yang baik dan umum digunakan adalah rockwool. Rockwool
sangat praktis karena memiliki daya serap air yang tinggi dan steril, tetapi
karena rockwool masih sulit didapatkan bisa diganti dengan gabus filter
aquarium atau spon. Jika bibit telah cukup umur dan tumbuh baik,
pindahkan bibit ke media tanam.
4.
Menyiapkan pot tanaman
Wadah
tanaman dapat menggunakan pot/gelas khusus untuk tanaman hidroponik, atau
membuat pot dari botol plastik bekas dengan memberi sumbu kompor atau kain
resapan di bawah pot sebagai alat untuk resapan airnya.
5.
Jika benih tanaman sudah mulai tumbuh, atau sudah mempunyai dua daun maka
tanaman sudah bisa dipindahkan ke paralon yang dibuat Untuk media
tanamnya bisa digunakan gabus filter bekas aquarium ataupun sekam.
6.
Setelah tanaman dimasukkan ke dalam paralon, kemudian pada kolam
dipasangkan pompa aquarium, dimana selang dari pompa aquarium tersebut
dimasukkan ke dalam paralon sehingga air dari kolam ikan mengalir ke dalam
paralon dan kembali ke kolam ikan lagi.
7.
Bila pertumbuhannya baik, tanaman dapat dipanen dalam satu bulan, sedangkan
ikan nila dapat dipanen dalam waktu 5-6 bulan.
OLEH : Rety Apriani
0 komentar:
Posting Komentar