Panen
Bawang merah merupakan salah satu komoditas unggulan dan strategis yang mempengaruhi perekonomian nasional dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. Agar mendapatkan hasil yang berkualitas, budidaya bawang merah harus memperhatikan proses panen dan pascapanen yang benar. Penanganan pascapanen yang tepat dapat menekan tingkat kerusakan dan meminimalkan kehilangan hasil.
Penentuan Saat Panen, Pengamatan Teoritis. Pengamatan teoritis berdasarkan umur tanaman dengan melihat deskripsi varietas bawang • Umur Tanaman 60-70 hari untuk bawang konsumsi, Umur Tanaman 80-90 hari untuk bawang bibit. Pemanenan bawang pada umur yang masih muda menyebabkan bawang kurang padat dan jika disimpan banyak susutnya, mudah membusuk
Penampakan visual tanaman bawang merah yang siap dipanen adalah sebagai berikut:
a. Jika dipegang, pangkal daun sudah lemas.
b. Sebagian besar daun (70-80%) sudah berwarna kuning pucat.
c. Umbi sudah terbentuk penuh dan kompak.
d. Sebagian umbi sudah terlihat di permukaan tanah.
e. Umbi berwarna merah tua/merah keunguan dan berbau khas.
f. Sebagian besar (>80%) daun tanaman telah rebah
Pemanenan
Pemanenan
bawang merah dilakukan dengan mencabut tanaman dengan tangan. Bila tanahnya
terlalu padat pemanenan dapat dibantu dengan membongkar tanah bedeng. Agar
batang tidak mudah patah atau putus sewaktu dicabut, pemanenan sebaiknya
dilakukan sebelum batang benar-benar kering dan masih cukup liat. Pemanenan
sebaiknya dilakukan di pagi hari dalam kondisi cerah dan tidak hujan. Tanahnya
harus dalam keadaan kering. Ini dimaksudkan untuk mempermudah pencabutan dan menghindari
kemungkinan serangan penyakit busuk umbi berlendir yang disebabkan oleh bakteri
Erwinia carotovora sewaktu umbi disimpan.
Pascapanen
Pascapanen bawang merah terletak pada pengeringan dan pelayuan. Panen di musim hujan dapat menyebabkan pengeringan dan pelayuan tidak sempurna yang bisa menurukan mutu bawang merah seperti susut bobot, kekerasan menurun, keriput, umbi bertunas dan keluar akar, serta lebih cepat busuk yang menyebabkan masa simpan menurun. “Kejadian ini bisa menyebabkan kehilangan hasil sekitar hasil 30-40%,” tuturnya.
Proses curing dan pengeringan dilakukan melalui penjemuran untuk
menghilangkan air di kulit luar dan ujung batang (ujung umbi) agar tidak
terjadi susut bobot, keriput, umbi tidak busuk, serta warna kulit mengkilat dan
menarik. Pelayuan biasanya dilakukan menggunakan sinar matahari selama 2-3 hari
tergantung cuaca.
Penjemuran, sebaiknya dilakukan dengan alas daun kelapa/daun kering di
atas bambu. Pada awal penjemuran umbi di bawah dan daun di atas sehingga tidak
terkena matahari langsung. Setelah hampir kering, umbi di atas dan daun di
bawah agar warna bagus.
Setelah melewati tahap
pengeringan awal, maka proses pengolahan selanjutnya yaitu pengeringan
lanjutan. Pengeringan lanjutan pada bawang merah berfungsi untuk menurunkan
kadar air pada umbi bawang merah sehingga lebih tahan lama. Pengeringan ini
biasa dilakukan selama 12-15 hari hingga umbi berwarna merah cerah dan bobot
mulai menyusut sebanyak 17-22%.
Untuk melakukan
pengeringan lanjutan, gabungkan 3-4 ikatan roji bawang menjadi satu lalu jemur
di bawah sinar matahari. Bolak-balikkan umbi setiap 3 jam sekali saat panas
sehingga umbi dapat kering merata. Ciri-ciri umbi bawang merah yang telah
selesai melewati masa pengeringan lanjutan yaitu kulit bagian luarnya sudah
mulai kering dan mengelupas.
Pembersihan Bawang
Bawang yang telah kering
sempurna kemudian dikumpulkan di bangsal untuk dibersihkan. Bersihkan bawang
dengan menggunakan sarung tangan sehingga hasil panennya lebih bersih.
Pembersihan bawang dilakukan dengan cara memotong bagian akar serta daun yang
sudah mengering di bagian atas leher umbi.
Sortasi
Setelah selesai dibersihkan, umbi bawang
kemudian disortasi untuk memilih produk yang baik dan yang rusak. Pisahkan
bawang yang rusak akibat hama penyakit atau akibat pemanenan dari umbi yang
baik. Setelah didapatkan umbi bawang merah berkualitas baik, Anda bisa
menyortirnya kembali berdasarkan kelas dan standar mutu yang telah ditetapkan.
Penyimpanan
Setelah disortasi dan diseleksi sesuai dengan
standar mutunya, adakalanya bawang merah tidak serta merta langsung dipasarkan
namun disimpan didalam gudang. Agar kualitas bawang merah yang disimpan tidak
menurun, maka proses penyimpanan harus dilakukan dengan tepat dan sesuai
OLEH : RETY APRIANI
0 komentar:
Posting Komentar