Senin, 31 Oktober 2022

PANEN DAN PASCA PENEN BAWANG MERAH

 



Panen

Bawang merah merupakan salah satu komoditas unggulan dan strategis yang mempengaruhi perekonomian nasional dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. Agar mendapatkan hasil yang berkualitas, budidaya bawang merah harus memperhatikan proses panen dan pascapanen yang benar. Penanganan pascapanen yang tepat dapat menekan tingkat kerusakan dan meminimalkan kehilangan hasil.

Penentuan Saat  Panen, Pengamatan Teoritis.  Pengamatan teoritis berdasarkan umur  tanaman dengan melihat deskripsi varietas bawang • Umur Tanaman 60-70 hari untuk bawang konsumsi, Umur Tanaman 80-90 hari untuk bawang bibit. Pemanenan bawang pada umur yang masih muda menyebabkan bawang kurang padat dan jika disimpan banyak susutnya, mudah membusuk

Penampakan visual tanaman bawang merah yang siap dipanen  adalah sebagai berikut:

a.    Jika dipegang, pangkal daun sudah lemas.

b.    Sebagian besar daun (70-80%) sudah berwarna kuning pucat.

c.    Umbi sudah terbentuk penuh dan kompak.

d.    Sebagian umbi sudah terlihat di permukaan tanah.

e.    Umbi berwarna merah tua/merah keunguan dan berbau khas.

f.      Sebagian besar (>80%) daun tanaman telah rebah

 

Pemanenan

Pemanenan bawang merah dilakukan dengan mencabut tanaman dengan tangan. Bila tanahnya terlalu padat pemanenan dapat dibantu dengan membongkar tanah bedeng. Agar batang tidak mudah patah atau putus sewaktu dicabut, pemanenan sebaiknya dilakukan sebelum batang benar-benar kering dan masih cukup liat. Pemanenan sebaiknya dilakukan di pagi hari dalam kondisi cerah dan tidak hujan. Tanahnya harus dalam keadaan kering. Ini dimaksudkan untuk mempermudah pencabutan dan menghindari kemungkinan serangan penyakit busuk umbi berlendir yang disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora sewaktu umbi disimpan.

 Penumpukan dan Pengumpulan Seteleh dicabut umbi dibiarkan di atas bedeng beberapa jam kemudian sekelompok umbi diikat bagian batangnya untuk mempermudah penanganan

 

Pascapanen

Pascapanen bawang merah terletak pada pengeringan dan pelayuan. Panen di musim hujan dapat menyebabkan pengeringan dan pelayuan tidak sempurna yang bisa menurukan mutu bawang merah seperti susut bobot, kekerasan menurun, keriput, umbi bertunas dan keluar akar, serta lebih cepat busuk yang menyebabkan masa simpan menurun. “Kejadian ini bisa menyebabkan kehilangan hasil sekitar hasil 30-40%,” tuturnya.

Proses curing dan pengeringan dilakukan melalui penjemuran untuk menghilangkan air di kulit luar dan ujung batang (ujung umbi) agar tidak terjadi susut bobot, keriput, umbi tidak busuk, serta warna kulit mengkilat dan menarik. Pelayuan biasanya dilakukan menggunakan sinar matahari selama 2-3 hari tergantung cuaca.

Penjemuran, sebaiknya dilakukan dengan alas daun kelapa/daun kering di atas bambu. Pada awal penjemuran umbi di bawah dan daun di atas sehingga tidak terkena matahari langsung. Setelah hampir kering, umbi di atas dan daun di bawah agar warna bagus.

 Pengeringan Lanjutan

Setelah melewati tahap pengeringan awal, maka proses pengolahan selanjutnya yaitu pengeringan lanjutan. Pengeringan lanjutan pada bawang merah berfungsi untuk menurunkan kadar air pada umbi bawang merah sehingga lebih tahan lama. Pengeringan ini biasa dilakukan selama 12-15 hari hingga umbi berwarna merah cerah dan bobot mulai menyusut sebanyak 17-22%.

Untuk melakukan pengeringan lanjutan, gabungkan 3-4 ikatan roji bawang menjadi satu lalu jemur di bawah sinar matahari. Bolak-balikkan umbi setiap 3 jam sekali saat panas sehingga umbi dapat kering merata. Ciri-ciri umbi bawang merah yang telah selesai melewati masa pengeringan lanjutan yaitu kulit bagian luarnya sudah mulai kering dan mengelupas.

   Pembersihan Bawang

Bawang yang telah kering sempurna kemudian dikumpulkan di bangsal untuk dibersihkan. Bersihkan bawang dengan menggunakan sarung tangan sehingga hasil panennya lebih bersih. Pembersihan bawang dilakukan dengan cara memotong bagian akar serta daun yang sudah mengering di bagian atas leher umbi.

  Sortasi

  Setelah selesai dibersihkan, umbi bawang kemudian disortasi untuk memilih produk yang baik dan yang rusak. Pisahkan bawang yang rusak akibat hama penyakit atau akibat pemanenan dari umbi yang baik. Setelah didapatkan umbi bawang merah berkualitas baik, Anda bisa menyortirnya kembali berdasarkan kelas dan standar mutu yang telah ditetapkan.

     Penyimpanan

  Setelah disortasi dan diseleksi sesuai dengan standar mutunya, adakalanya bawang merah tidak serta merta langsung dipasarkan namun disimpan didalam gudang. Agar kualitas bawang merah yang disimpan tidak menurun, maka proses penyimpanan harus dilakukan dengan tepat dan sesuai


OLEH : RETY APRIANI

0 komentar:

Posting Komentar

PEMANFAATAN SARANA DIGITAL BPP BENTENG BONTOHARU SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN

  Perkembangan teknologi di era digitalisasi 4.0 menuntut penyuluh pertanian untuk memiliki kemampuan Internet of Things (IOT), Teknologi 3D...