Jumat, 29 Oktober 2021
Kamis, 28 Oktober 2021
Pemanenan dan Pasca Panen Bawang Merah
Tanaman bawang merah (Allium Sp) merupakan sayuran rempah
dan dipanen bagian umbinya yang merupakan umbi lapis dan digunakan untuk
konsumsi sebagai bumbu penyedap masakan. Kebutuhannya relatif stabil
sepanjang tahun dan memililki potensi komersial yang cenderung semakin
meningkat. Bawang merah juga berfungsi sebagai obat yaitu
mendorong nafas panjang, mengobati luka, obat maag,masuk angin dan
menurunkan kadar gula dan kolesterol.
Setelah proses penanaman maka proses selanjutnya yang sangat
penting dalam kegiatan pertanian adalah kegiatan panen dan pasca panen. Untuk
memperoleh hasil yang baik, diperlukan proses penangan panen dan pascapanen
yang baik
Selain
sebagai bumbu dapur, bawang merah pun dapat dijadikan obat, karena memiliki
segudang manfaat seperti mengobati luka, menurunkan dan mengontrol kadar gula,
masuk angin, kolesterol dan maag.
Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, diperlukan teknik pemanenan dan pasca panen bawang
merah dengan sesuai. Karena, proses tersebut dapat meningkatkan daya beli,
mengurangi resiko turunnya kehilangan hasil dan dapat disimpan lebih lama.
Berikut
ini merupakan uraian mengenai panen dan pasca panen bawang merah yang perlu diketahui,
diantaranya adalah:
Pemanenan Bawang Merah
Tanaman
bawang merah siap panen mempunyai ciri diantaranya, tanaman mulai pada roboh,
daun bawang layu dan menguning sebanyak sepertiga hingga dua pertiga, umbi
tanaman sudah mulai terlihat di permukaan tanah.
Adapun
teknik pemanenan bawang merah harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak
merusak hasilnya. Yaitu dengan mencabut tanaman, baik umbi maupun daun bawang
merah dan pastikan tidak satupun yang tertinggal. Kemudian, kumpulkan semua
hasilnya dan diikat menjadi satu.
Panen
bawang merah dilakukan ketika cuaca sedang cerah dengan standar umum pemanenan.
Jika tanah keras, basahi dengan air 1-2 hari sebelumnya agar mudah pencabutan,
tidak ada umbi yang tertinggal, serta menghindari luka.
Penanganan Pasca Panen
Setelah
melakukan pemanenan bawang merah, Anda perlu melakukan penanganan pasca panen
dengan baik dan benar seperti berikut,
1. Penjemuran
Lakukan
penjemuran bawang merah di atas para para. Agar umbi bawang tidak terkena luka
bakar, Anda bisa menutupinya menggunakan daun batang. Penjemuran dilakukan
sesuai dengan tujuan akhir pengelolaan bawang merah.
Apabila
Anda ingin menjual bawang merah dengan keadaan basah, Anda cukup menjemur
bawang merah selama 2-5 hari atau sampai daun bawang layu.
Apabila
Anda ingin menggunakan hasil bawang merah sebagai bibit, lakukan penjemuran
hingga selama 3-5 minggu. Setelah itu, gantung ikatan bawang pada rak
ataupun gantungan yang telah diberi pestisida. Simpan bawang selama 4-5 bulan
(sesuai dengan varietas bawang merah)
Setelah
penjemuran atau pengeringan, Anda perlu melakukan pembersihan agar hasilnya
lebih bersih, baik, serta berkualitas. Gunakan sarung tangan untuk melakukan
pembersihan dan potong daun kering pada leher umbi bagian atas.
Setelah
itu, potong akar tanaman, lalu bersihkan umbi dari kotoran dan kulit kering.
Pisahkan hasil yang bagus dan yang cacat, supaya tidak tertular mikroba
pembusuk.
3. Memasarkan Bawang Merah
Setelah
melakukan pasca panen dengan baik, Anda bisa memasarkan bawang merah sesuai dengan
tujuan tersendiri.
- Pemasaran
Untuk Dikonsumsi
Apabila
bawang merah di jual untuk dikonsumsi, lakukan grading serta sortasi bawang
merah berdasarkan ukuran besar dan kecilnya umbi setelah pembersihan bawang.
- Pemasaran
Sebagai Bibit
Bawang
merah yang dijadikan bibit pastikan bersifat kering (sesuai dengan varietas
bawang)
- Pemasaran
Berbentuk Olahan
Bawang
merah bisa dipasarkan berbentuk bentuk olahan, seperti bawang goreng. Caranya
dengan menggoreng bawang yang sudah diiris tipis, lalu dikemas pada wadah plastik.
OLEH : UMI AZIMAR, SP
Penyuluh Pertanian Madya
Senin, 04 Oktober 2021
CARA MENGENDALIKAN KUTU KEBUL DAN EMBUN JELAGA PADA TANAMAN MANGGA
Salah satu hama yang sering menyerang tanaman mangga adalah kutu
kebul (kutu putih), kutu berbentuk oval, datar, tertutup lapisan tebal seperti
lilin sering hinggap di daun dan menghisap cairan sel daun. Akibat serangan
kutu tersebut, pada daun terdapat bercak kuning kotor. Gejala jika tanaman
terserang hama kutu putih adalah daun menjadi keputihan penuh denga kutu putih.
Kutu putih/kutu kebul juga merangsang terbentuknya cendawan jelaga.
Gejala penyakit ini disebabkan jamur Meliola mangifera muncul
karena ada serangga yang menghasilkan cairan manis atau biasa disebut dengan
embun madu. Jamur ini berkembang dengan cepat. dengan ditandai warna hitam
seperti beledu pada daun dan buah. Bila daun sudah berwarna hitam akan menutupi
stomata maka mengganggu fotosintesis sehingga tanaman mangga tidak bisa
berbuah. Jika buah sudah berwarna hitam maka rasanya tidak manis lagi.
Berikut adalah pengendalian hama kutu putih
pada tanaman:
1. Memelihara pemangsa alami hama
kutu putih
Salah satu cara yang paling mudah dan efektif
yaitu memanipulasi lingkungan sehingga sesuai untuk tempat hidup predator dan
parasitoid hama kutu putih. Predator akan memangsa kutu putih tanpa ikut
merusak tanaman. Predator pemangsa alami kutu putih diantaranya lacewing, minute pirate bug (hewan
semacam kumbang bunga), beberapa jenis kepik dan laba-laba. Sedangkan
parasitoid yang sering ditemukan adalah Encarsia
formosa yang merupakan tabuhan yang dapat memarasit tubuh kutu
putih.
2. Menggunakan perangkap khusus
hama kutu putih
Cara berikutnya yaitu pemakaian alat
perangkap hama kutu putih. Alat ini berupa potongan karton berwarna cerah
dengan satu sisi lengket yang dipasang di tanaman. Perangkap ini dapat dibeli
di toko pertanian atau dapat dibuat sendiri. Perangkap ini hanya bisa digunakan
untuk menjebak kutu putih dewasa. Untuk hasil lebih efektif, metode ini dapat
digabungkan dengan metode pengendalian lainnya.
3. Memangkas daun yang mengandung
banyak kutu putih
Untuk mencegah hama kutu putih menyebar ke
daun atau ke tanaman lainnya, daun yang mengandung banyak kutu putih sebaiknya
dipangkas atau dihilangkan. Biasanya, di bagian bawah daun akan terlihat banyak
telur berwarna putih atau kutu muda. Daun yang sudah sangat rusak biasanya
penuh dengan zat lengket atau berubah warna menjadi kuning. Jauhkan juga
tanaman sehat dari sekitar tanaman yang terjangkit kutu putih.
4. Menggunakan alat semprotan
atau penyedot debu
Jika kutu dewasa bisa ditangkap dengan
perangkap, kutu putih yang masih muda bisa dibasmi menggunakan semprotan atau selang
taman. Penyedot debu kecil juga dapat digunakan untuk menyedot koloni kutu
putih muda. Karena gerakan kutu putih cukup lambat pada pagi hari atau saat
cuaca sejuk, lakukan metode ini pada waktu tersebut. Masukkan kutu ke dalam
kantong kedap udara lalu bekukan selama 24 jam. Setelah terbunuh, buang bangkai
kutu putih ini.
5.
Obat Insektisida Organik
Banyak merek insektisida organik yang bertebaran
di pasaran dengan kandungan dan keunggulan nya masing-masing tapi di Biasanya
jika anda menggunakan yang memang dirancang untuk mengusir hama ada keunggulan
seperti.
- Meningkatkan daya tahan tanaman agar tidak mudah
terserang hama dan penyakit
- Hama akan diusir bukan dibunuh seperti halnya kita
menggunakan sabun cucui piring atau bahan kimia.
- Relatif aman karena dibuat dari baham-bahan alami
- Dan yang pasti tidak menyebabkan kekbalan/resistensi
terhadap hama
Itu manfaat dan keunggulan jika kita menggunakan
pembasmi hama yang memang dirancang untuk mengusir hama.
6.
Obat Isektisida Kimia
Bagi petani sebagian, menggunakan insektisida kimia
adalah cara mereka mengusir hama ini, karena bisa dibilang menggunakan bahan
kimia tergolong cepat dan sangat ampuh atau memang penyebaran hama ini sudah
terlalu luas sehingga tidak bisa lagi di tanggulangi, cara penggunaanya cukup
di sempotkan di bawah daun, jangan diatas nya karena kutu putih biasanya berada
di bawah daun. Lakukan pagi atau sore hari yang penting jangan lakukan pada
saat matahari terik, lakukan seminggu sekali atau seminggu 2 kali tergantung
tingkat serangannya.
Demikian beberapa cara untuk
menghilangkan hama kutu putih. Pengendalian pada tanaman buah harus tepat dan
tidak boleh dianggap sepele, supaya tanaman kita aman, sehat dan berbuah sesuai
harapan. Selamat mencoba, semoga bermanfaat.
Penulis : Datulangi, S.ST
Sumber :
http://dispertan.grobogan.go.id/artikel/cara_efektif_usir_hama_kutu_putih_pada_tanaman_mangga
PEMANFAATAN SARANA DIGITAL BPP BENTENG BONTOHARU SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN
Perkembangan teknologi di era digitalisasi 4.0 menuntut penyuluh pertanian untuk memiliki kemampuan Internet of Things (IOT), Teknologi 3D...