Tanaman bawang merah (Allium Sp) merupakan sayuran rempah
dan dipanen bagian umbinya yang merupakan umbi lapis dan digunakan untuk
konsumsi sebagai bumbu penyedap masakan. Kebutuhannya relatif stabil
sepanjang tahun dan memililki potensi komersial yang cenderung semakin
meningkat. Bawang merah juga berfungsi sebagai obat yaitu
mendorong nafas panjang, mengobati luka, obat maag,masuk angin dan
menurunkan kadar gula dan kolesterol.
Setelah proses penanaman maka proses selanjutnya yang sangat
penting dalam kegiatan pertanian adalah kegiatan panen dan pasca panen. Untuk
memperoleh hasil yang baik, diperlukan proses penangan panen dan pascapanen
yang baik
Selain
sebagai bumbu dapur, bawang merah pun dapat dijadikan obat, karena memiliki
segudang manfaat seperti mengobati luka, menurunkan dan mengontrol kadar gula,
masuk angin, kolesterol dan maag.
Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, diperlukan teknik pemanenan dan pasca panen bawang
merah dengan sesuai. Karena, proses tersebut dapat meningkatkan daya beli,
mengurangi resiko turunnya kehilangan hasil dan dapat disimpan lebih lama.
Berikut
ini merupakan uraian mengenai panen dan pasca panen bawang merah yang perlu diketahui,
diantaranya adalah:
Pemanenan Bawang Merah
Tanaman
bawang merah siap panen mempunyai ciri diantaranya, tanaman mulai pada roboh,
daun bawang layu dan menguning sebanyak sepertiga hingga dua pertiga, umbi
tanaman sudah mulai terlihat di permukaan tanah.
Adapun
teknik pemanenan bawang merah harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak
merusak hasilnya. Yaitu dengan mencabut tanaman, baik umbi maupun daun bawang
merah dan pastikan tidak satupun yang tertinggal. Kemudian, kumpulkan semua
hasilnya dan diikat menjadi satu.
Panen
bawang merah dilakukan ketika cuaca sedang cerah dengan standar umum pemanenan.
Jika tanah keras, basahi dengan air 1-2 hari sebelumnya agar mudah pencabutan,
tidak ada umbi yang tertinggal, serta menghindari luka.
Penanganan Pasca Panen
Setelah
melakukan pemanenan bawang merah, Anda perlu melakukan penanganan pasca panen
dengan baik dan benar seperti berikut,
1. Penjemuran
Lakukan
penjemuran bawang merah di atas para para. Agar umbi bawang tidak terkena luka
bakar, Anda bisa menutupinya menggunakan daun batang. Penjemuran dilakukan
sesuai dengan tujuan akhir pengelolaan bawang merah.
Apabila
Anda ingin menjual bawang merah dengan keadaan basah, Anda cukup menjemur
bawang merah selama 2-5 hari atau sampai daun bawang layu.
Apabila
Anda ingin menggunakan hasil bawang merah sebagai bibit, lakukan penjemuran
hingga selama 3-5 minggu. Setelah itu, gantung ikatan bawang pada rak
ataupun gantungan yang telah diberi pestisida. Simpan bawang selama 4-5 bulan
(sesuai dengan varietas bawang merah)
Setelah
penjemuran atau pengeringan, Anda perlu melakukan pembersihan agar hasilnya
lebih bersih, baik, serta berkualitas. Gunakan sarung tangan untuk melakukan
pembersihan dan potong daun kering pada leher umbi bagian atas.
Setelah
itu, potong akar tanaman, lalu bersihkan umbi dari kotoran dan kulit kering.
Pisahkan hasil yang bagus dan yang cacat, supaya tidak tertular mikroba
pembusuk.
3. Memasarkan Bawang Merah
Setelah
melakukan pasca panen dengan baik, Anda bisa memasarkan bawang merah sesuai dengan
tujuan tersendiri.
- Pemasaran
Untuk Dikonsumsi
Apabila
bawang merah di jual untuk dikonsumsi, lakukan grading serta sortasi bawang
merah berdasarkan ukuran besar dan kecilnya umbi setelah pembersihan bawang.
- Pemasaran
Sebagai Bibit
Bawang
merah yang dijadikan bibit pastikan bersifat kering (sesuai dengan varietas
bawang)
- Pemasaran
Berbentuk Olahan
Bawang
merah bisa dipasarkan berbentuk bentuk olahan, seperti bawang goreng. Caranya
dengan menggoreng bawang yang sudah diiris tipis, lalu dikemas pada wadah plastik.
OLEH : UMI AZIMAR, SP
Penyuluh Pertanian Madya
0 komentar:
Posting Komentar