Selasa, 27 Desember 2022

PEMUPUKAN PADA TANAMAN KACANG TANAH

 

Arachis hypogaea L atau yang biasa kita kenal dengan nama kacang tanah merupakan salah satu tanaman polong-polongan atau legume anggota suku Fabaceae yang dibudidayakan di Indonesia dan termasuk ke dalam kacang-kacangan terpenting kedua setelah kedelai di Indonesia.

Peningkatan produksi kacang tanah lebih banyak ditentukan oleh peningkatan areal panen daripada peningkatan produktivitas. Hal ini tercermin dari kecilnya peningkatan produktivitas dalam satu dekade terakhir petani di Indonesia masih menanam kacang tanah varietas lokal dan hanya sekitar 24% petani yang menanam varietas unggul baru (VUB). Padahal VUB memiliki potensi hasil lebih tinggi dibandingkan varietas lokal, selain umur varietas unggul genjah dan tahan hama penyakit.  penggunaan varietas unggul dengan teknik budi daya yang baik, dapat meningkatkan produktivitas kacang tanah lebih dari dua kalilipat.

Demi memperoleh hasil panen yang melimpah dan kualitas yang bagus, pastikan Anda memilih benih yang tepat., yaitu : Warna cokelat kehitaman. Tidak ada selaput saat cangkang dibuka. Benih berasal dari varietas unggul dan murni, tidak bercampur dengan varietas lain. Memiliki daya tumbuh minimal 90 persen. Tampilan kulit benih mengkilap, tidak keriput, tidak cacat dan tidak kotor. Kadar air 9 hingga 12 persen. Benih bersertifikat.

Selain penggunaan varietas lokal, petani juga belum melakukan pemberian pupuk sesuai dengan anjuran, padahal pemberian unsur hara

seperti bahan organik dan pupuk pada lahan kering dan lahan sawah tadah hujan sangat dianjurkan, mengingat rendahnya kesuburan tanah dan banyaknya lahan ini yang terdegradasi. Meskipun sumbangan hara bahan organik rendah, tetapi bahan organik dan dolomit serta interaksinya masing-masing dapat meningkatkan serapan hara P dan K tanaman.

Tanaman kacang tanah cocok ditanam pada ketinggian 50 - 500 meter di atas permukaan laut dan memiliki curah hujan sedang. Karena curah hujan tinggi akan menyebabkan sulit untuk melakukan penyerbukan dan dapat mempengaruhi kesuburan jamur yang bermanfaat untuk pertumbuhan kacang tanah

Hasil tanaman ditentukan oleh ketersediaan unsur hara baik unsur hara makro seperti; C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, dan S serta unsur hara mikro seperti; Fe, Zn, Co, Mn, Mo, Bo, dan Cl. Cekaman kekeringan menjadi kendala produksi tanaman kacang tanah yang kebanyakan ditanam di lahan kering. Cekaman kekeringan juga menyebabkan tanaman memperlihatkan gejala defisiensi hara karena penyerapan hara terhambat. Cekaman kekeringan merupakan kendala bagi peningkatan produksi tanaman di lahan kering. Pertumbuhan tanaman dapat terhambat bila unsur hara kurang tersedia. penggunaan bahan organik tidak hanya menambah ketersediaan unsur hara bagi tanaman, tetapi juga menciptakan kondisi yang sesuai untuk tanaman dengan memperbaiki aerasi, mempermudah penetrasi akar dan memperbaiki kapasitas menahan air. Kekurangan air selama fase-fase pertumbuhan kacang tanah pada stadia pembentukan hingga pengisian polong dapat menyebabkan penurunan.

Kacang tanah membutuhkan unsur hara N, P, K, dan Ca dalam jumlah yang cukup, sehingga membutuhkan pemberian kapur dan pemupukan baik organik maupun anorganik. menambahkan bahwa penambahan bahan organik dapat meningkatkan efisiensi penyerapan unsur fosfor (P), yang dapat meningkatkan agregasi tanah sehingga tanah menjadi lebih gembur, dan sangat menguntungkan untuk pertumbuhan ginofor.

Pengapuran juga dapat mengatasi lahan asam untuk meningkatkan produksi Beberapa daerah sentra produksi kacang tanah menunjukkan gejala kekurangan unsure mikro Fe (besi) yaitu daun berwarna kuning pucat. Gejala ini dapat diatasi dengan penyemprotan pupuk daun yang mengandung unsur mikro, yang dilakukan pada saat tanaman berumur 3 dan 6 minggu.

Fosfor (P) memainkan peran kunci dan mengontrol efisien pemanfaatan sebagian besar nutrisi didalam tanaman dan memperbaiki pertumbuhan vegetatif menjadi lebih baik mengatur pembentukan dan trans lokasi dari substansi atau material seperti gula dan pati, penting dalam proses pematangan dan pembentukan buah dan biji Dengan demikian dapat dihasilkan bahan kering yang tinggi dan terjadi translokasi fotosintesis yang baik ke bagian reproduktif menyebabkan meningkatnya komponen hasil dan hasil polong.

Di samping itu, meningkatnya jumlah polong isi kacang tanah terjadi karena pemberian Ca, di duga karena ada hubungannya dengan peranan Ca yang mendorong perkembangan polong kacang tanah. Tersedianya Ca dalam tanah dengan jumlah yang cukup menyebabkan perkembangan polong dan biji lebih baik dan akibatnya hasil polong dan biji akan meningkat. Unsur Ca bagi kacang tanah mempunyai peranan penting sebagai aktivator tertentu pada reaksi enzimatik dalam pembentukan polong. Kalsium berguna dalam mencegah gugurnya bakal biji dan menambah terbentuknya polong yang beruang dua, juga dilaporkan bahwa pemberian Ca di daerah ginosfor dapat meningkatkan secara nyata jumlah dan bobot polong isi karena Ca sangat esensial untuk pertumbuhan normal akar

Kacang tanah seperti tanaman kacang-kacangan lainnya tidak menunjukkan respons yang nyata terhadap tambahan pupuk. Akan tetapi untuk mempertahankan keseimbangan unsur hara di dalam tanah, maka pemberian bahan organik 20 t/ha dapat meningkatkan serapan hara P tanaman dari 7,21 menjadi 9,12 mg/pot dan serapan hara K dari 461,90 menjadi 517,37 mg/pot. Sementara pemberian dolomit 2 ton/ha meningkatkan serapan P dari 4,51 menjadi 9,31 mg/pot dan serapan hara K dari 115,58 menjadi 660,82 mg/pot Unsur K merupakan hara yang tergolong

banyak diserap tanaman kacang tanah setelah hara N. Serapan hara K pada tanaman kacang tanah mencapai 116 kg K2O/ha dan hara N mencapai 230 kg N/ha, hara P sekitar 39 kg P2O5/ha dan Ca hanya 66 kg Ca/ha

Pemberian pupuk K satu kali pada saat tanam lebih efektif dan lebih efisien daripada diberikan dua kali, sedangkan bila diberikan tiga kali, justru menurunkan hasil. Hara K bukan pembentuk senyawa organic dalam tanaman tetapi sangat penting peranannya.



Pupuk dapat diberikan dengan disebar merata pada petakan tanah sebelum tanam lalu dicampur/diaduk dengan tanah. Dapat pula pupuk diberikan secara larikan yaitu dengan membuat parit sekitar 7−10 cm di samping lubang benih Selama masa perawatan kacang tanah, Anda tetap diwajibkan untuk memberikan nutrisi melalui pupuk. Supaya kacang tanah bisa tumbuh serempak dan sesuai harapan.

Menggunakan pupuk organik dalam bentuk cair. Lakukan penyemprotan setiap seminggu sekali. Penggunaan pupuk cair ini efektif dalam mencegah berbagai penyakit tanaman dan hama. Selain itu, baik untuk mempercepat tumbuhnya sulur bunga dan memaksimalkan jumlah polong yang dihasilkan. Bunga biasanya keluar pada umur 20 HST hingga umur 75 hari. Selanjutnya bakal buah atau ginifor biasanya terbentuk pada hari ke 3 hingga 4. Ginifor inilah yang bakal tumbuh ke dalam tanah, membentuk polong kacang tanah. Pastikan kembali, Anda melakukan penyiangan untu membasmi gulma supaya kacang polong bisa tumbuh sempurna.


OLEH : RETY APRIANI, R.GAUK


Kamis, 15 Desember 2022

PEMUPUKAN PADA TANAMAN UBI JALAR

 

Ubi jalar adalah tanaman tahunan dikotil dengan batang menjalar. Warna kulit umbi bisa putih, kecoklatan, merah, ungu agak merah, atau kuning dengan warna umbi bisa putih, kuning, oranye atau merah. Hari panjang meningkatkan pertumbuhan batang, sedangkan hari pendek merangsang pembesaran umbi dan pembungaan.

Keistimewaan tanaman ini mempunyai kandungan gizinya yang lengkap yaitu : beta karoten yang tinggi, vitamin A, B, C dan mineral penting seperti kalsium, zat besi, natrium, magesium dan fosfor yang cukup memadai dibandingkan dengan jenis tanaman pangan lainnya.

Budidaya ubi jalar memerlukan penanganan yang cukup intensif untuk mencapai hasil yang maksimal, salah satu usaha peningkatan produksi tanaman ubi jalar dapat dilakukan dengan pemberian pupuk. Pemupukan bertujuan menggantikan unsur hara yang terangkut saat panen,  menambah kesuburan tanah, dan menyediakan unsur hara bagi tanaman. Dosis pupuk yang tepat harus berdasarkan hasil analisis tanah atau tanaman di daerah setempat.

Peranan pupuk sangat penting dalam upaya peningkatan produksi tanaman, karena dapat menyediakan unsure hara yang diperlukan oleh tanaman. Pupuk yang dapat diberikan berupa pupuk organik dan anorganik. Pupuk organic adalah pupuk yang berasal dari sisa tumbuhan atau hewan yang telah mengalami proses dekomposisi, pupuk organik berperan dalam meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Semakin  baiknya sifat fisik tanah akan membuat pertumbuhan akar dan umbi berkembang dengan baik, semakin baik struktur tanah maka semakin mudah umbi berkembang.  Pertumbuhan tanaman terjadi akibat meningkatnya jumlah sel serta meluasnya ukuran sel, daun   dan   jaringan  lainnya  merupakan  sumber hasil asimilasi dan

sebagian hasil asimilasi tersebut ditinggalkan di dalam jaringan tanaman untuk pemeliharaan sedangkan sisanya ditranslokasikan sebagai cadangan makanan.


Dosis pupuk yang dianjurkan secara umum adalah 45-90kg N/ha (100-200 kg urea/ha) ditambah 25 kg P2O5/ha (±50 kg TSP/ha) ditambah 50 kg K2O /ha (±100 kg KCl/ha). Pemupukan dapat dilakukan dengan sistem larikan (alur) dan sistem tugal. Pemupukan dengan sistem larikan mula-mula buat larikan (alur) kecil di sepanjang guludan sejauh 7-10 cm dari batang  tanaman, sedalam 5-7 cm, kemudian sebarkan pupuk secara merata ke dalam larikan sambil ditimbun dengan tanah.

 Kalium berperan penting pada tanaman yang menghasilkan karbohidrat termasuk pada tanaman ubi jalar, tanaman ubi jalar membutuhkan unsur K yang lebih banyak dibandingkan unsur hara lain.  Unsur kalium meningkatkan aktifitas fotosintesis dan mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap proses pembentukan umbi dari pada pertumbuhan  batang dan daun. Fungsi kalium adalah menambah rasa manis pada umbi, membantu memproduksi karbohidrat, meningkatkan ukuran umbi dan kualitas umbi.

Kandungan kalium yang tersedia ditranslokasikan untuk pembesaran umbi, panjang umbi akan diikuti dengan pertambahan ukuran umbi. Peningkatan panjang umbi akan sejalan dengan ukuran umbi, panjang umbi akan diikuti pertambahan diameter umbi unsur kalium berperan penting dalam pembentukan dan translokasi karbohidrat tanaman.  tersedianya unsur K yang cukup akan meningkatkkam aktifitas metabolisme tanaman sehingga proses pemanjangan dan diferensiasi sel akan lebih baik. yang akhirnya dapat mendorong peningkatan ukuran umbi. Ubi jalar membutuhkan unsure kalium yang lebih banyak karena berperan penting dalam meningkatkan aktivitas fotosintesis terutama pada periode pembentukkan umbi, pemberian unsur K pada tanaman ubi jalar akan meningkatkan ukuran umbi

Pemberian pupuk organik kompos  10 ton/ha dan KCl 100 kg/ha mampu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan umbi tanaman ubi jalar karena unsur hara tersedia.  Fotosintesis akan berjalan baik bila unsur hara didalam tanah tersedia dan akan menghasilkan fotosintat yang dapat digunakan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Indeks hasil merupakan perbandingan hasil umbi dengan biomassa tanaman. Pemberian pupuk organik  dan peningkatan pemberian KCl sampai 100 kg/ha meningkatkan indeks hasil tanaman, terjadinya peningkatkan secara nyata terhadap indeks panen karena berat hasil panen umbi yang lebih banyak dibandingkan biomassa tanaman jika dibandingkan dengan pupuk organik tanpa pemberian KCl yang menghasilkan berat brangkasan yang lebih banyak.

Hal ini diduga karena sebagaian besar dari hasil fotosintesis ditranslokasikan kebagian vegetatif tanaman seperti batang, daun, cabang guna pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga hasil fotosintat ke umbi berkurang, ini berakibat dari hasil umbi rendah dibandingkan dengan tanpa pupuk KCl. pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman ubi jalar harus seimbang, pertumbuhan ubi jalar yang didominasi oleh fase pertumbuhan vegetatif saja akan mengakibatkan pertumbuhan bagian atas yaitu daun dan batang yang berlebihan, sehingga membuat kurangnya dalam pembentukan umbi.


OLEH : RETY APRIANI R.GAUK

Kamis, 01 Desember 2022

PEMUPUKAN BERIMBANG PADA TANAMAN JAGUNG

 


Untuk meningkatkan hasil dan mutu jagung, tanaman jagung memerlukan zar hara dalam jumlah banyak diantaranya nitrogen (N), fosfat (P), kalium (K) dan belerang (S). Kecuali itu diperlukan hara sekunder Kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) serta hara mikro yang jumlahnya sangat sedikit seperti seng (Zn), tembaga (Cu), besi (Fe).

 Tanaman yang kekurangan Urea (zat hara N) tumbuhnya kerdil, anakan sedikit dan daunnya berwarna kuning pucat, terutama daun tua. sebaliknya tanaman yang dipupuk Urea berlebihan, tumbuhnya subur, daun hijau anakan banyak tetapi jumlah malai sedikit, mudah rebah dan pemasakan lambat.

Selama pertumbuhan, tanaman jagung di lahan membutuhkan ketersediaan unsur hara yang memadai. Untuk memenuhinya dilakukan pemupukan. Jenis dan dosis pupuk yang tepat untuk tanaman jagung  harus mengacu kepada hasil analisis tanah ataupun tanaman dilaboratorium. Oleh karena itu, dosis pupuk tanaman jagung  dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah lain

Respon tanaman terhadap pemupukan tergantung pada jenis tanah, faktor lingkungan lainnya maupun dari jenis varietas yang digunakan. Hal ini berarti bahwa jenis dan dosis pupuk yang akan diaplikasikan harus sesuai jenis tanah dan jenis tanaman yang akan ditanam. Kenyataannya bahwa, aplikasi pupuk yang dilakukan oleh petani biasanya berdasarkan pada rekomendasi umum. Konsekuensinya bahwa hasil tanaman akan tinggi jika kondisi tanah dan respon varietas yang digunakan positif maka hasilnya akan tinggi, demikian pula sebaliknya.

Selaras dengan pernyataan di atas dalam hal pengolahan tanah harus diperhatikan aspek pemupukan. Dalam pemupukan ketepatan dosis, cara dan waktu pemupukan yang tepat sangat penting agar produksi optimum. Pupuk yang biasa diberikan dalam budidaya jagung  adalah pupuk organik (alami) dan pupuk buatan (kimia). Pupuk organik yang umum diberikan yaitu  pupuk kandang dan pupuk hijau, sedangkan pupuk buatan yang umum diberikan adalah urea, KCl, NPK dan SP 36 yang diberikan pada saat penanaman .

 Tanaman yang kekurangan zat hara fosfat (P) tumbuhnya kerdil, daun berwarna hijau tua, anakan sedikit, malai dan gabah sedikit, pemasakan lambat dan sering tidak menghasilkan gabah.  Sedangkan tanaman yang kekurangan Kalium (K), batangnya tidak kuat, daun terkulai dan cepat menua, mudah terserang hama dan penyakit, mudah rebah, bijinya banyak yang tidak jadi, mutu jagung menurun. Agar tanaman tumbuh sehat dengan hasil dan mutu jagung tinggi, maka zat-zat hara tersebut jumlahnya dalam tanah harus cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman.

Apabila salahsatu zat hara tersebut jumlahnya dalam tanah tidak cukup, maka hasil dan mutu jagung akan menurun. Oleh karena itu pemupukan harus berimbang, dimana jenis dan dosis pupuk harus sesuai dengan kebutuhan tanaman dan jumlah zat hara yang tersedia dalam tanah (tingkat kesuburan tanah)

      Keuntungan utama dari penerapan pemupukan berimbang adalah petani dapat memupuk lebih efisien karena jenis dan dosis pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan tingkat kesuburan tanah. Apabila tanahnya subur, dimana kadar fosfat dan kaliumnya cukup tinggi, maka sebenarnya cukup diberi Nitrogen N. Apabila pemberian pupuk P dan K pada tanah tersebut berlebihan, maka sisanya tidak terpakai, sebagian besar hilang bersama air hujan atau air irigasi dan ini merupakan pemborosan. Namun sebaliknya jika tanah kekurangan fosfat dan kalium maka harus dipupuk lengkap NPK sesuai dosis anjuran. Inilah sebenarnya pengertian pemupukan berimbang. 

Di daerah dengan pH kurang dari 5, tanah harus dikapur. Jumlah kapur yang diberikan berkisar antara 1-3 ton yang diberikan tiap 2-3 tahun. Pemberian dilakukan dengan cara menyebar kapur secara merata atau pada barisan tanaman, sekitar 1 bulan sebelum tanam. Dapat pula digunakan dosis 300 kg/ha per musim tanam dengan cara disebar pada barisan tanaman.

Waktu Pemupukan

Urea

(Kg/ha)

Sp-36

(Kg/ha)

KCL (Kg/ha)

7 Hari setelah tanam (hst)

100

150

100

28 – 30 hst

150

-

-

45 – 50 hst

(Gunakan BWD)

100 - 150

-

-

                        

Takaran Pupuk dan Waktu Pemberian Pada Tanaman Jagung Bila Menggunakan Pupuk NPK 15:15:15


Waktu Pemupukan

Urea (Kg/ha)

Phonska (Kg/ha)

7 hari sesudah tanam (hst)

-

350

28 – 30 hst

150

-

45 – 50 hst (gunakan BWD)

100 - 150

-

Cara Pemupukan.

 Cara pemberian pupuk, ditugal sedalam kira-kira 5 cm sekitar 10 cm di samping pangkal   tanaman dan ditutup dengan tanah.

 Bagan warna daun hanya digunakan pada waktu pemberian pupuk ketiga. Sebelum pemupukan, dilakukan

pembacaan BWD dengan cara menempelkan daun jagung teratas yang sudah sempurna terbuka. Waktu pembacaan sebaiknya sore hari agar tidak terpengaruh dengan cahaya matahari.

  Pada saat pemupukan III (45-50 hari sesudah tanam)

Warna Daun

Skala BWD

Pemberian Urea

(Kg/ha)

Hijau Kekuningan

< 4

150

  Hijau

4 4,5

125

Hijau Gelap

>4,5

100



OLEH : RETY APRIANI R.GAUK




Selasa, 22 November 2022

Sistem Hidroponik Nutrifit Film Technique (NFT)


 

Nutrifit Film Technique (NFT) merupakan salah satu tipe hidroponik yang spesial karena pada metode budidaya tanaman dimana akar tanaman tumbuh pada lapisan yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman bisa memperoleh air, nutrisi dan oksigen yang cukup.

Tujuan dari penanaman hidroponik NFT untuk menghemat pemakaian lahan, pemakaian air yang lebih efisien untuk sirkulasinya, tumbuhan yang ditanami dengan media hidroponik bisa berkembang dan dapat tumbuh dengan waktu singkat.. Tanaman tumbuh pada lapisan polyethylene dengan akar tanaman terendam dalam air yang berisi larutan nutrisi yang tersirkulasikan secara terus menerus yang digerakkan oleh pompa. Daerah perakaran tanaman dalam larutan nutrisi dapat berkembang dan tumbuh dalam nutrisi yang dangkal, sehingga bagian atas akar tanaman berada di permukaan antara larutan nutrisi dan styrofoam/tabung/paralon. Bagian akar tanaman dalam udara ini memungkinkan oksigen masih bisa terpenuhi dan mencukupi untuk pertumbuhan secara normal.

           Sistem Nutrient Film Technique (NFT) memiliki aliran nutrisi yang konstan/tetap sehingga tidak dibutuhkan timer untuk mengontrol pompa air. Pada sistem NFT ini, larutan nutrisi dipompakan kedalam growing tray (tempat/keranjang/pot untuk tumbuh tanaman) yang biasanya berbentuk tabung, dan larutan nutrisi tersebut akan mengalir melewati akar tanaman kemudian akan mengalir kembali ke bak penampungan. Umumnya tidak menggunakan media untuk menopang tanaman, sehingga dapat menghemat penggantian media tumbuh setelah panen.

Biasanya tanaman ditempatkan pada net pot kemudian akar tanaman menggantung ke larutan di dalam tabung/paralon. Namun tetap dibutuhkan media untuk masa persemaian biji sampai siap dipindah tanam ke sistem NFT ini.

           Kebutuhan dasar yang harus terpenuhi pada sistem NFT ini adalah talang paralon, tangki wadah penampung nutrisi, dan pompa. Tangki penampung nutrisi dapat memanfaatkan tempat atau tandon air. Pompa berfungsi untuk mengalirkan larutan nutrisi dari tangki penampung ke talang paralon dengan bantuan jaringan atau selang distribusi. Hal yang harus diperhatikan dalam sistem NFT ini adalah kemiringan talang paralon sekitar 1 – 5% agar larutan nutrisi yang dipompa lancar, kecepatan aliran maksimal tidak boleh terlalu cepat, dan lebar talang paralon yang memadai untuk menghindari terbendungnya larutan nutrisi.

Adapun cara menanam menggunakan media hidroponik NFT ini antara lain:

1.Persiapan alat

Pertama siapkan alat yang digunakan untuk membuat media tanam hidroponik NFT. Alat yang digunakan antara lain hand bor, satu set hole saw, meteran, penggaris, cutter, spidol.

2.Proses Pembuatan

Bentuklah  pipa  PVC  sesuai dengan yang di inginkan. Aturlah jumlah lubang dan jarak pastikan jaraknya tak terlalu berdekatan, setelah lubang di pipa paralon selesai dibuat maka dilanjutkan dengan proses penanaman dengan menggunakan media tanam rockwoll.

Masa perkecambahan merupakan tahap paling krisis dari pertumbuhan tanaman. Suhu di tempat persemaian harus tepat. Tanaman seperti selada dan sayuran daun berkisar pada 20-250 C. Setelah bibit muncul daun kotiledon (dua daun terbawah yang berfungsi sebagai cadangan makanan), bibit sudah bisa diberi pupuk untuk memacu pertumbuhan dengan cepat.

·       Proses penanaman hidroponik diawali dengan meletakkan anak semai benih ke tengah netpot yang sudah diberi rockwoll yang ada di paralon.

·       Sebagai media tanaman, gunakan rockwoll.

·       Rockwoll yang ditumpangkan pada netpot dipotong dengan ukuran 1,5cm setiap 9,5 cm.

·       Pada rockwoll tersebut di tancapkan 5 biji anak semai atau sesuai kebutuhan.

·       Bila anak semai tidak menyentuh larutan nutrisi, maka potong kain flanel dan letakkan di dasar netpot dengan ujung kain menyentuh larutan. Kain flanel ini berguna sebagai sumbu pengantar larutan ke akar anak semai.

·       Masukkan rockwoll yang sudah diberi bibit semai ke netpot, kemudian masukkan netpot pada pipa yang sudah dilubangi.



Proses Perawatan Tanaman Pada Media Hidroponik Nft

Adapun proses perawatan media hidroponik sebagai berikut :

•Pada proses perawatannya yang harus sangat diperhatikan adalah pemberian nutrisi pada tanaman agar mempercepatt pertumbuhan. •Cek kondisi air di bak penampungan agar tanaman tidak kekurangan air karena dapat menghambat pertumbuhan tanaman.

•Pembersihan berkala media tanaman dari lumut atau jamur yang menempel pada media tanam.

•Pengecekan kondisi tanaman secara berkala apabila ada yang terserang hama buang dan jauhkan tanaman yang sakit dari tanaman yang sehat.


Kelebihan sistem hidroponik Nutrient Film Technique

 

1. Pemeliharaan lebih mudah.

Bertanam dengan sistem hidroponik NFT ini lebih mudah, terutama ketika ingin mengontrol nilai kandungan nutrisi. Kamu bisa melakukan dengan mengontrol bak penampungan. Dengan begitu semua tanaman seragam akan mendapatkan distribusi nutrisi dengan nilai Part Per Million (PPM) yang merata.

 2. Tumbuh secara cepat dan maksimal.

Selain mudah dalam pemeliharaan, pertumbuhan dengan sistem NFT juga lebih cepat dan maksimal. Hal ini dikarenakan kebutuhan akar tanaman terhadap air, oksigen, dan nutrisi tercukupi.

Net pot dan media tanam yang langsung menyentuh ke dasar gully menyebabkan akar langsung terkena aliran nutrisi. Tak hanya itu, gully yang datar juga dapat membuat akar dapat tumbuh secara bebas serta menyerap nutrisi dengan maksimal.

3. Tak banyak menghabiskan pupuk.

Karena sistem NFT menggunakan aliran air yang sangat tipis, sehingga kebutuhan larutan nutrisi bisa lebih diminimalisasi. Namun, kebutuhan nutrisi terserap sempurna, sehingga tidak mempengaruhi tumbuh kembang tanaman.

4. Risiko pengendapan kotoran dalam gully/talang sedikit.

Air yang mengalir ke semua bagian secara lancar menyebabkan residu nutrisi minim yang menempel pada gully. Sehingga, potensi nutrisi atau kotoran yang menempel di tanaman secara berlebihan dapat diatasi.

Kekurangan sistem hidroponik Nutrient Film Technique.

1. Tergantung pada listrik.

Disamping memiliki banyak kelebihan, sistem NFT juga memiliki kekurangan. Di mana sistem ini menggunakan pompa untuk mengalirkan air, jika listrik padam maka pompa akan ikut mati.

Sehingga, tanaman tidak akan mendapatkan nutrisi, dan jika dibiarkan dalam waktu yang lama tanaman bisa layu bahkan mati. Maka sistem ini tidak cocok untuk daerah yang sering ada pemadaman listrik.

2. Penyebaran penyakit cepat.

Distribusi atau pengairan yang bagus juga membawa dampak yang tidak baik jika ada penyakit di dalam kit tersebut. Tanaman bisa tumbuh seragam jika tanaman normal dan tidak ada penyakit. Tapi, sebaliknya jika salah satu terkena penyakit atau jamur, akan cepat berpengaruh dan menyebar secara cepat ke masing-masing tanaman.

3. Biaya instalasi mahal.

Penggunaan alat-alat pada sistem hidroponik NFT, seperti sistem instalasi tergolong mahal. Harga gully untuk pembuatan instalasi ini masih tergolong mahal dan masih susah didapatkan.


OLEH : RETY APRIANI, R.GAUK

Senin, 14 November 2022

Limbah Ikan untuk tanaman Akuaponik

 


Kotoran ikan yang seringkali menimbulkan masalah karena bau yang tidak sedap dan membuat kolom menjadi kotor ternyata bisa memberikan manfaat. Sisa pakan yang ditebar di kolam yang tidak termakan oleh ikan dan mengendap di kolam pun bisa bermanfaat pula. Kedua limbah yang berasal dari hasil budidaya di kolam ikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk akuaponik.

Akuaponik adalah kombinasi antara akuakultur dengan hidroponik yang menghasilkan simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan. Akuakultur merupakan budidaya ikan, sedangkan hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa tanah yang berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilles.
Akuaponik memanfaatkan secara terus menerus air dari pemeliharaan ikan ke tanaman ke kolam ikan.

Inti dasar dari sistem teknologi ini adalah penyediaan air yang optimum untuk masing-masing komoditas dengan memanfaatkan sistem re-sirkulasi. Sistem teknologi akuaponik ini muncul sebagai jawaban atas adanya permasalahan semakin sulitnya mendapatkan sumber air yang sesuai untuk budidaya ikan, khususnya di lahan yang sempit. Akuaponik merupakan salah satu teknologi hemat lahan dan air yang dapat dikombinasikan dengan berbagai tanaman sayuran.

Terbatasnya lahan produksi pangan (pertanian-perikanan) telah mendorong budidaya pertanian-perikanan di lahan sempit atau wadah yang terbatas. Agar terjadi sinergitas yang saling mendukung, usaha budidaya perikanan di lahan terbatas akan lebih baik apabila digabungkan dengan pertanian, hal ini tentunya dapat meningkatkan efiesiensi pada tahap produksi sehingga bisa dikatakan budidaya low input.

Sistem akuaponik dalam prosesnya menggunakan air dari tangki atau kolam ikan, kemudian disirkulasikan kembali melalui suatu pipa yang mana tanaman akan ditumbuhkan. Jika dibiarkan di dalam tangki, air justru akan menjadi racun bagi ikan-ikan di dalamnya. Bakteri nitrifikasi merubah limbah ikan sebagai nutrien yang dapat dimanfaatkan tanaman.

Kemudian tanaman ini akan berfungsi sebagai filter vegetasi, yang akan mengurai zat racun tersebut menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan. Jadi, inilah siklus yang saling menguntungkan. Secara umum, akuaponik menggunakan sistem resirkulasi. Artinya memanfaatkan kembali air yang telah digunakan dalam budidaya ikan dengan filter biologi dan fisika berupa tanaman dan medianya. Resirkulasi yang digunakan berisi kompartemen pemeliharaan dan kompartemen pengolahan air.

Melalui sistem akuaponik, tanaman tidak perlu disiran setiap hari secara manual, sebab air dikolam dipompa ke atas hingga mampu menyirami tanaman dan bisa ditambahkan timer agar kita bisa menentukan waktu penyiraman sesuai yang diinginkan. Kita hanya perlu memberi makan pada kolam ikan yang pada akhirnya bisa mendapat sayuran dan ikan segar. Keuntungan akuaponik untuk kolam dan ikan itu sendiri adalah kebersihan air kolam tetap terjaga, air tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi ikan karena sudah melalui proses filtrasi.

Media tanaman yang paling efektif digunakan untuk akuaponik adalah zeolit. Zeolit berfungsi sebagai filter dan juga media tanam untuk tanaman. Sedangkan untuk budidaya ikan yang paling bagus untuk menunjang akuaponik adalah budidaya ikan lele, sebab lele menghasilkan kotoran ikan yang lebih banyak dibandingkan jenis ikan lainnya.

Lele juga termasuk ikan yang konsumsi pakannya tinggi. Dengan adanya konsumsi pakan yang tinggi, otomatis akan menghasilkan kotoran yang banyak pula akibat sisa pakan yang tidak termakan. Banyaknya kotoran yang dikeluarkan oleh ikan lele dan sisa pakan yang mengendap di kolam menjadikan pertumbuhan tanaman menjadi sangat cepat.

Hampir semua jenis budidaya ikan seperti lele, gurami, nila, koi, emas, bawal, mujair, udang galah dan jenis ikan lainnya dapat dimanfaatkan untuk akuaponik. Sedangkan jenis tanaman yang biasa dibudiyakan umumnya adalah tanaman sayuran yang bisa dipanen daunnya dan memiliki nilai ekonomis seperti selada, sawi, caisim, kangkung, dan sebagainya. Bahkan tanaman seperti cabai, terong, dan, tomat juga bisa pula dibudidayakan dengan sistem akuaponik.

Keuntungan untuk hasil panen dari sayuran yang dikembangkan melalui akuaponik adalah tanaman lebih hijau, segar, awet, dan tidak mudah menguning. Selain itu, sayuran menjadi lebih sehat karena bersifat organik. Sebab, selama masa tanam sayuran tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida, karena hanya menggunakan limbah dari kolam sebagai pupuk alaminya.

Akuaponik bisa diterapkan dalam skala besar maupun dalam skala kecil untuk rumahan. Untuk kita yang sudah punya kolam ikan di rumah bisa dimanfaatkan untuk akuaponik, namun untuk yang tidak punya kolam bisa juga menggunakan akuarium. Selain hasil tanamannya bisa dikonsumsi, penerapan akuaponik di akuarium juga bisa menambah estetika di dalam ruangan rumah dan akan membuat rumah menjadi lebih hijau. 


OLEH : RETY APRIANI

PEMANFAATAN SARANA DIGITAL BPP BENTENG BONTOHARU SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN

  Perkembangan teknologi di era digitalisasi 4.0 menuntut penyuluh pertanian untuk memiliki kemampuan Internet of Things (IOT), Teknologi 3D...