Selasa, 22 November 2022

Sistem Hidroponik Nutrifit Film Technique (NFT)


 

Nutrifit Film Technique (NFT) merupakan salah satu tipe hidroponik yang spesial karena pada metode budidaya tanaman dimana akar tanaman tumbuh pada lapisan yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman bisa memperoleh air, nutrisi dan oksigen yang cukup.

Tujuan dari penanaman hidroponik NFT untuk menghemat pemakaian lahan, pemakaian air yang lebih efisien untuk sirkulasinya, tumbuhan yang ditanami dengan media hidroponik bisa berkembang dan dapat tumbuh dengan waktu singkat.. Tanaman tumbuh pada lapisan polyethylene dengan akar tanaman terendam dalam air yang berisi larutan nutrisi yang tersirkulasikan secara terus menerus yang digerakkan oleh pompa. Daerah perakaran tanaman dalam larutan nutrisi dapat berkembang dan tumbuh dalam nutrisi yang dangkal, sehingga bagian atas akar tanaman berada di permukaan antara larutan nutrisi dan styrofoam/tabung/paralon. Bagian akar tanaman dalam udara ini memungkinkan oksigen masih bisa terpenuhi dan mencukupi untuk pertumbuhan secara normal.

           Sistem Nutrient Film Technique (NFT) memiliki aliran nutrisi yang konstan/tetap sehingga tidak dibutuhkan timer untuk mengontrol pompa air. Pada sistem NFT ini, larutan nutrisi dipompakan kedalam growing tray (tempat/keranjang/pot untuk tumbuh tanaman) yang biasanya berbentuk tabung, dan larutan nutrisi tersebut akan mengalir melewati akar tanaman kemudian akan mengalir kembali ke bak penampungan. Umumnya tidak menggunakan media untuk menopang tanaman, sehingga dapat menghemat penggantian media tumbuh setelah panen.

Biasanya tanaman ditempatkan pada net pot kemudian akar tanaman menggantung ke larutan di dalam tabung/paralon. Namun tetap dibutuhkan media untuk masa persemaian biji sampai siap dipindah tanam ke sistem NFT ini.

           Kebutuhan dasar yang harus terpenuhi pada sistem NFT ini adalah talang paralon, tangki wadah penampung nutrisi, dan pompa. Tangki penampung nutrisi dapat memanfaatkan tempat atau tandon air. Pompa berfungsi untuk mengalirkan larutan nutrisi dari tangki penampung ke talang paralon dengan bantuan jaringan atau selang distribusi. Hal yang harus diperhatikan dalam sistem NFT ini adalah kemiringan talang paralon sekitar 1 – 5% agar larutan nutrisi yang dipompa lancar, kecepatan aliran maksimal tidak boleh terlalu cepat, dan lebar talang paralon yang memadai untuk menghindari terbendungnya larutan nutrisi.

Adapun cara menanam menggunakan media hidroponik NFT ini antara lain:

1.Persiapan alat

Pertama siapkan alat yang digunakan untuk membuat media tanam hidroponik NFT. Alat yang digunakan antara lain hand bor, satu set hole saw, meteran, penggaris, cutter, spidol.

2.Proses Pembuatan

Bentuklah  pipa  PVC  sesuai dengan yang di inginkan. Aturlah jumlah lubang dan jarak pastikan jaraknya tak terlalu berdekatan, setelah lubang di pipa paralon selesai dibuat maka dilanjutkan dengan proses penanaman dengan menggunakan media tanam rockwoll.

Masa perkecambahan merupakan tahap paling krisis dari pertumbuhan tanaman. Suhu di tempat persemaian harus tepat. Tanaman seperti selada dan sayuran daun berkisar pada 20-250 C. Setelah bibit muncul daun kotiledon (dua daun terbawah yang berfungsi sebagai cadangan makanan), bibit sudah bisa diberi pupuk untuk memacu pertumbuhan dengan cepat.

·       Proses penanaman hidroponik diawali dengan meletakkan anak semai benih ke tengah netpot yang sudah diberi rockwoll yang ada di paralon.

·       Sebagai media tanaman, gunakan rockwoll.

·       Rockwoll yang ditumpangkan pada netpot dipotong dengan ukuran 1,5cm setiap 9,5 cm.

·       Pada rockwoll tersebut di tancapkan 5 biji anak semai atau sesuai kebutuhan.

·       Bila anak semai tidak menyentuh larutan nutrisi, maka potong kain flanel dan letakkan di dasar netpot dengan ujung kain menyentuh larutan. Kain flanel ini berguna sebagai sumbu pengantar larutan ke akar anak semai.

·       Masukkan rockwoll yang sudah diberi bibit semai ke netpot, kemudian masukkan netpot pada pipa yang sudah dilubangi.



Proses Perawatan Tanaman Pada Media Hidroponik Nft

Adapun proses perawatan media hidroponik sebagai berikut :

•Pada proses perawatannya yang harus sangat diperhatikan adalah pemberian nutrisi pada tanaman agar mempercepatt pertumbuhan. •Cek kondisi air di bak penampungan agar tanaman tidak kekurangan air karena dapat menghambat pertumbuhan tanaman.

•Pembersihan berkala media tanaman dari lumut atau jamur yang menempel pada media tanam.

•Pengecekan kondisi tanaman secara berkala apabila ada yang terserang hama buang dan jauhkan tanaman yang sakit dari tanaman yang sehat.


Kelebihan sistem hidroponik Nutrient Film Technique

 

1. Pemeliharaan lebih mudah.

Bertanam dengan sistem hidroponik NFT ini lebih mudah, terutama ketika ingin mengontrol nilai kandungan nutrisi. Kamu bisa melakukan dengan mengontrol bak penampungan. Dengan begitu semua tanaman seragam akan mendapatkan distribusi nutrisi dengan nilai Part Per Million (PPM) yang merata.

 2. Tumbuh secara cepat dan maksimal.

Selain mudah dalam pemeliharaan, pertumbuhan dengan sistem NFT juga lebih cepat dan maksimal. Hal ini dikarenakan kebutuhan akar tanaman terhadap air, oksigen, dan nutrisi tercukupi.

Net pot dan media tanam yang langsung menyentuh ke dasar gully menyebabkan akar langsung terkena aliran nutrisi. Tak hanya itu, gully yang datar juga dapat membuat akar dapat tumbuh secara bebas serta menyerap nutrisi dengan maksimal.

3. Tak banyak menghabiskan pupuk.

Karena sistem NFT menggunakan aliran air yang sangat tipis, sehingga kebutuhan larutan nutrisi bisa lebih diminimalisasi. Namun, kebutuhan nutrisi terserap sempurna, sehingga tidak mempengaruhi tumbuh kembang tanaman.

4. Risiko pengendapan kotoran dalam gully/talang sedikit.

Air yang mengalir ke semua bagian secara lancar menyebabkan residu nutrisi minim yang menempel pada gully. Sehingga, potensi nutrisi atau kotoran yang menempel di tanaman secara berlebihan dapat diatasi.

Kekurangan sistem hidroponik Nutrient Film Technique.

1. Tergantung pada listrik.

Disamping memiliki banyak kelebihan, sistem NFT juga memiliki kekurangan. Di mana sistem ini menggunakan pompa untuk mengalirkan air, jika listrik padam maka pompa akan ikut mati.

Sehingga, tanaman tidak akan mendapatkan nutrisi, dan jika dibiarkan dalam waktu yang lama tanaman bisa layu bahkan mati. Maka sistem ini tidak cocok untuk daerah yang sering ada pemadaman listrik.

2. Penyebaran penyakit cepat.

Distribusi atau pengairan yang bagus juga membawa dampak yang tidak baik jika ada penyakit di dalam kit tersebut. Tanaman bisa tumbuh seragam jika tanaman normal dan tidak ada penyakit. Tapi, sebaliknya jika salah satu terkena penyakit atau jamur, akan cepat berpengaruh dan menyebar secara cepat ke masing-masing tanaman.

3. Biaya instalasi mahal.

Penggunaan alat-alat pada sistem hidroponik NFT, seperti sistem instalasi tergolong mahal. Harga gully untuk pembuatan instalasi ini masih tergolong mahal dan masih susah didapatkan.


OLEH : RETY APRIANI, R.GAUK

Senin, 14 November 2022

Limbah Ikan untuk tanaman Akuaponik

 


Kotoran ikan yang seringkali menimbulkan masalah karena bau yang tidak sedap dan membuat kolom menjadi kotor ternyata bisa memberikan manfaat. Sisa pakan yang ditebar di kolam yang tidak termakan oleh ikan dan mengendap di kolam pun bisa bermanfaat pula. Kedua limbah yang berasal dari hasil budidaya di kolam ikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk akuaponik.

Akuaponik adalah kombinasi antara akuakultur dengan hidroponik yang menghasilkan simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan. Akuakultur merupakan budidaya ikan, sedangkan hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa tanah yang berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilles.
Akuaponik memanfaatkan secara terus menerus air dari pemeliharaan ikan ke tanaman ke kolam ikan.

Inti dasar dari sistem teknologi ini adalah penyediaan air yang optimum untuk masing-masing komoditas dengan memanfaatkan sistem re-sirkulasi. Sistem teknologi akuaponik ini muncul sebagai jawaban atas adanya permasalahan semakin sulitnya mendapatkan sumber air yang sesuai untuk budidaya ikan, khususnya di lahan yang sempit. Akuaponik merupakan salah satu teknologi hemat lahan dan air yang dapat dikombinasikan dengan berbagai tanaman sayuran.

Terbatasnya lahan produksi pangan (pertanian-perikanan) telah mendorong budidaya pertanian-perikanan di lahan sempit atau wadah yang terbatas. Agar terjadi sinergitas yang saling mendukung, usaha budidaya perikanan di lahan terbatas akan lebih baik apabila digabungkan dengan pertanian, hal ini tentunya dapat meningkatkan efiesiensi pada tahap produksi sehingga bisa dikatakan budidaya low input.

Sistem akuaponik dalam prosesnya menggunakan air dari tangki atau kolam ikan, kemudian disirkulasikan kembali melalui suatu pipa yang mana tanaman akan ditumbuhkan. Jika dibiarkan di dalam tangki, air justru akan menjadi racun bagi ikan-ikan di dalamnya. Bakteri nitrifikasi merubah limbah ikan sebagai nutrien yang dapat dimanfaatkan tanaman.

Kemudian tanaman ini akan berfungsi sebagai filter vegetasi, yang akan mengurai zat racun tersebut menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan. Jadi, inilah siklus yang saling menguntungkan. Secara umum, akuaponik menggunakan sistem resirkulasi. Artinya memanfaatkan kembali air yang telah digunakan dalam budidaya ikan dengan filter biologi dan fisika berupa tanaman dan medianya. Resirkulasi yang digunakan berisi kompartemen pemeliharaan dan kompartemen pengolahan air.

Melalui sistem akuaponik, tanaman tidak perlu disiran setiap hari secara manual, sebab air dikolam dipompa ke atas hingga mampu menyirami tanaman dan bisa ditambahkan timer agar kita bisa menentukan waktu penyiraman sesuai yang diinginkan. Kita hanya perlu memberi makan pada kolam ikan yang pada akhirnya bisa mendapat sayuran dan ikan segar. Keuntungan akuaponik untuk kolam dan ikan itu sendiri adalah kebersihan air kolam tetap terjaga, air tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi ikan karena sudah melalui proses filtrasi.

Media tanaman yang paling efektif digunakan untuk akuaponik adalah zeolit. Zeolit berfungsi sebagai filter dan juga media tanam untuk tanaman. Sedangkan untuk budidaya ikan yang paling bagus untuk menunjang akuaponik adalah budidaya ikan lele, sebab lele menghasilkan kotoran ikan yang lebih banyak dibandingkan jenis ikan lainnya.

Lele juga termasuk ikan yang konsumsi pakannya tinggi. Dengan adanya konsumsi pakan yang tinggi, otomatis akan menghasilkan kotoran yang banyak pula akibat sisa pakan yang tidak termakan. Banyaknya kotoran yang dikeluarkan oleh ikan lele dan sisa pakan yang mengendap di kolam menjadikan pertumbuhan tanaman menjadi sangat cepat.

Hampir semua jenis budidaya ikan seperti lele, gurami, nila, koi, emas, bawal, mujair, udang galah dan jenis ikan lainnya dapat dimanfaatkan untuk akuaponik. Sedangkan jenis tanaman yang biasa dibudiyakan umumnya adalah tanaman sayuran yang bisa dipanen daunnya dan memiliki nilai ekonomis seperti selada, sawi, caisim, kangkung, dan sebagainya. Bahkan tanaman seperti cabai, terong, dan, tomat juga bisa pula dibudidayakan dengan sistem akuaponik.

Keuntungan untuk hasil panen dari sayuran yang dikembangkan melalui akuaponik adalah tanaman lebih hijau, segar, awet, dan tidak mudah menguning. Selain itu, sayuran menjadi lebih sehat karena bersifat organik. Sebab, selama masa tanam sayuran tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida, karena hanya menggunakan limbah dari kolam sebagai pupuk alaminya.

Akuaponik bisa diterapkan dalam skala besar maupun dalam skala kecil untuk rumahan. Untuk kita yang sudah punya kolam ikan di rumah bisa dimanfaatkan untuk akuaponik, namun untuk yang tidak punya kolam bisa juga menggunakan akuarium. Selain hasil tanamannya bisa dikonsumsi, penerapan akuaponik di akuarium juga bisa menambah estetika di dalam ruangan rumah dan akan membuat rumah menjadi lebih hijau. 


OLEH : RETY APRIANI

Senin, 07 November 2022

KEUNTUNGAN BERKELOMPOK

 


Masyarakat Indonesian dalam kehidupannya sehari-hari sudah terbiasa berkelompok. Bisa dalam bentuk kelompok sosial (seperti, kelompok pengajian, kelompok arisan ), bisa juga dalam bentuk kelompok ekonomi (seperti kelompok atau persatuan pedagang pasar, perusahaan –perusahaan patungan dll).

Mereka berkelompok karena ada persamaan diantara mereka dan ada satu keinginan yang sama. Kelompok pengajian, karena sama agamanya dan sama-sama ingin meperdalam soal keagamaan. Persatuan pedagang pasar, karena sama-sama berdagang dipasar. Tujuan adalah untuk dapat saling membantu.

Dengan pengertian seperti itu, jelas bahwa kelompok tani merupakan alat bagi petani untuk mencapai tujuan –tujuan kelompok bukan alat dari pihak lain (pemerintah, swasta dll) yang dimobilisasi untuk mencapai keberhasilan proyek atau program.

 

ALASAN BERKELOMPOK.

1.   Untuk mengembangkan usaha tani.

2.    Memperluas pemasaran hasil.

3.    Memperoleh informasi pertanian /inovasi teknologi secara berkelanjutan.

4.    Bertukar pengalaman dan fikiran antar sesama anggota.

5.    Memecahkan masalah yang dihadapi anggota.

 

TUJUAN BERKELOMPOK

Sebagai manusia termasuk petani di perdesaan, tentu mempunyai cita-cita atau keinginan untuk hidup sejahtera. Kebutuhan dasar seperti makan dan perumahan yang layak dapat dinikmati, biaya anak sekolah atau pengobatan dikala sakit dapat terpenuhi  dsb. Harapan –harapan tersebut tidak secara otomatis dapat dicapai, karena banyak kendala atau masalah yang harus dihadapi, harus diusahakan.

Petani denhan penghasilan yang pas-pasan akan lebih  mudah memecahkan permasalahan yang dihadapinya melalui kelompok, misalnya pembelian saprodi, kekurangan tenaga kerja, kekurangan modal , perbaikan saluran dsb.

Demikian pula kegiatan lainnya, dengan bergabungya dalam kelompok tani, banyak keuntungan diperoleh diantaranya : (1) mempererat siraturahmi, (2)saling belaJar, (3) saling membantu, (4) saling menolong, (5) Belajar mendengar pendapat orang lain (6) belajar menyampaikan saran, usul, pendapat atau pikiran, (7) belajar memimpin dan m,eningkatkan tanggunghjawab dan (8) meningkatkan kerjasama.

 

MANFAAT KELOMPOK TANI

1.    Wadah proses belajar memimpin dan meningkatkan tanggungjawab.

2.    Wadah mengembangkan kerjasama.

3.    Melatih anggota berfikir dan bermusyawarah.

4.    Mempererat ikatan silaturrahmi antara anggota.

5.    Meningkatkan kepercayaan dari pihak luar.

 

MENINGKATKAN PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI

Partisipasi anggota kelompok  atau peran serta anggota  kelompok adalah keterlibatan semua anggota kelompok dalam setiap pengambilan keputusan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Dengan adanya partisipasi  ini maka anggota kelompok tidak dianggap sebagai obyek tetapi sebagai subyek atau pelaku .

Partisipasi kelompok ditunjukkan oleh indikasi bahwa anggota kelompok tersebut bersedia datang disetiap kegiatan dan aktif memberikan tanggapan  atau aktif melakukan kegiatan dan juga ikut serta mengambil keputusan bersama.

 

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK DIWUJUDKAN DALAM BENTUK :

1.     Kesediaan hadir dalam setiap perrtemuan kelompok.

2.    Terpanggil untuk menyumbang tenaga, materi , gagasan atau fikiran  secara                       sukarela  untuk kemajuan kelompok;

3.    Saling mengingatkan hak dan kewajiban sesma anggota;

 

 UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK

1. Adanya pertemuan secara rutin dan berkala dengan agenda yang baik dan berjalan             secara demokratis.

2. Menjelaskan berbagai hal dan semua masalah yang dihadapi oleh kelompok secara         terbuka misalnya : penggunaan dana, rencana kegiatan, pelaksanaan kegiatan, monev      dan pelunasan kredit dll.

3. Memberi kesempatan kepada semua anggota untuk mengungkapkan gagasan dan             memikiran.

4. Memberikan kesempatan kepada semua anggota untuk melakukan koreksi dan                 memberikan kritik.

5.   Menangani semua keluhan yang disampaikan anggota secara baik.

 

Pentingnya Pertemuan Rutin Petani

Pertemuan antar petani membutuhkan fasilitator yang punya semangat kebersamaan untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Fasilitatornya harus memiliki semangat “membumi dalam kebersamaan” dan para petani memiliki semangat untuk memperbaiki keadaan.

“Kandungan nilai” dalam pertemuan rutin di antaranya adalah, saling berbagi pengalaman antar petani. Setiap kampung bahkan setiap individu petani memiliki perbedaan yang beragam mulai dari pengalaman personal, keadaan lingkungan budidaya, problem pasca panen, hingga problem sosial yang melingkupi kehidupan para petani.

Kedua, bernilai untuk mengatasi kekurangan dari masing-masing petani. Ada yang mahir bercocok tanam tapi tidak mahir melakukan modernisasi. Ada yang kurang mahir bercocok tanam tapi mahir berdadang. Ada yang berdagang secara tradisional tetapi buta market modern. Ada yang kesulitan pupuk sementara petani kampung lain kelebihan pupuk, dan seterusnya.

Ketiga, mengikat jaringan sosial melalui perkenalan. Antar petani beda kampung mungkin saja sudah kenal atau saling mengetahui sosoknya, namun hubungannya sebatas kenal. Dengan sering berjumpa mereka menjadi mitra dan lekat sistem persaudaraan. Jalinan yang baik menjadikan para petani juga mendapatkan berkah, bukan hanya dalam urusan ekonomi, melainkan saling membantu manakala ada persoalan dari setiap kegiatan yang dilakukan, termasuk mengatasi konflik.
Keempat, dengan seringnya pertemuan antara petani melalui fasilitator, pergaulan petani akan lebih baik. Karena itulah penting peran fasilitator dalam setiap pertemuan untuk membawa pihak-pihak lain dari kalangan berpendidikan seperti ahli hukum, perangkat desa, pejabat kabupaten, anggota DPRD, dokter, aktivis LSM, ilmuwan kampus dan peneliti. Pertemuan petani dengan lintas profesi ini bukan hanya menguntungkan petani, melainkan juga kalangan terpelajar agar lebih memahami kehidupan riil masyarakat perdesaan dari kaum tani dengan segenap problemnya dan membantu mengatasi persoalan yang mereka hadapi.

Kelima, selama ini kegiatan pertanian hanya melibatkan unsur lelaki dalam urusan perencanaan, pelaksanaan dan hasil hasil akhir. Peran perempuan masih minim karena semua hal kegiatan rumah tangga desa memang masih bergantung pada laki-laki. Namun belakangan banyak fakta perempuan dari istri-istri pegiat pertanian sangat menentukan dalam keberhasilan suaminya melaksanakan program pembaharuan usaha ekonomi. Oleh karena itu salah satu evaluasi kegiatan adalah adanya keharusan memainkan kaum perempuan untuk terlibat aktif. Training-training kapasitas dan melibatkan perempuan tani dalam keorganisasian menjadi bagian penting. Demikian juga dengan keterlibatan anak-anak remaja dan pemuda/pemudi juga sangat penting untuk membangun pengetahuan melalui keteladananrembug/musyawarah/deliberasi.

Kegiatan membasis dengan model pendampingan yang rutin dilakukan setiap pekan di beberapa kampung harus dioptimalkan dengan model pertemuan-pertemuan rutin.


OLEH : RETY APRIANI

Penyuluh Pertanian Madya

Selasa, 01 November 2022

OPTIMALISASI PEKARANGAN MELALUI BUDIDAYA TANAMAN SECARA HIDROPONIK

 



Potensi pekarangan sebagai sumber pemenuhan gizi keluarga cukup besar. Luas pekarangan rata -  rata 1 – 4 are di perdesaan diharapkan mampu mewujudkan kemandirian pangan dalam rumah tangga. Namun tidak demikian halnya dengan lingkungan perkotaan atau daerah dengan penduduk padat. Berbagai kendala yang ditemui dalam pengelolaan pekarangan antara lain sempitnya pekarangan dan karakteristik sosial ekonomi masyarakat bukan petani.

Anggapan bahwa pekarangan yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman adalah pekarangan yang luas, cukup untuk membuat bedengan. Sedangkan pekarangan yang sempit masih jarang dimanfaatkan dan sebatas ditanami rumput atau tanaman hias saja. Padahal dengan teknologi yang sederhana masyarakat dapat menanami pekarangan mereka dengan berbagai jenis tanaman termasuk tanaman konsumsi. Selain itu sistem pengelolaan tanaman komoditas sayuran khususnya, masih menggunakan tanah sebagai media tanam dan teknik pengairan yang masih sederhana. Hal ini merupakan kendala jika lahan pekarangan tidak mempunyai tanah sebagai media tanam dan waktu terbatas bagi warga untuk memelihara tanaman karena kesibukan bekerja.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan sistem budidaya hidroponik. Hidroponik merupakan sistem budidaya yang menggunakan media tanam selain tanah.

Tanaman hidroponik bisa dilakukan secara kecil-kecilan di rumah sebagai suatu hobi ataupun secara besar-besaran dengan tujuan komersial. Budididaya tanaman ini tidak memerlukan lahan yang luas, bisa juga dilakukan di pekarangan atau di teras rumah. Perawatan hidroponik ini sangat mudah, karena tumbuhan, tanaman atau sayur-sayuran dapat tumbuh dengan mudah tanpa menggunakan tanah, hanya dengan talang air, botol-botol kemasan yang sudah tidak terpakai dan juga bisa memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak diperlukan seperti ember, baskom dan sebagainya. Hidroponik bisa mengasah kreativitas untuk mengolah dan menciptakan media baru untuk bercocok tanam,

Sistem Hidroponik

Sistem dari tanaman hidroponik ini adalah sebagai berikut:(1)Memberikan

bahan makanan dalam larutan mineral atau nutrisi yang diperlukan tanaman dengan cara siram atau diteteskan.(2) Melalui teknik ini dapat dipelihara lebih banyak tanaman dalam satuan ruang yang lebih sempit. Bahkan, tanpa media tanah dapat dipelihara sejumlah tanaman lebih produktif. (3) Sistem

dari tanaman hidroponik ini harus bebas pestisida sehingga tidak ada serangan hama danpenyakit. (4)Aeroponik adalah modifikasi hidroponik terbaru, tanaman diletakkan diatas Styrofoam hingga akarnya menggantung.



Keuntungan Sistem Hidroponik

(1)Keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin. (2)Perawatan lebih praktis dan gangguan hama lebih terkontrol.(3) Pemakaian pupuk lebih hemat (efisien).(4)Tanaman yang mati lebih mudah diganti dengan tanaman yang baru . (5) Tidak membutuhkan banyak tenaga

kasar karena metode kerja lebih hemat dan memiliki standarisasi.(6)Tanaman dapat tumbuh lebih pesat dan dengan keadaan

yang tidak kotor dan rusak.(7) Hasil produksi lebih continue dan lebih tinggi

di banding dengan penanama ditanah. (8)Harga jual hidroponik lebih tinggi dari produk non-hydroponic.(9)Beberapa jenis tanaman dapat dibudidayakan di luar musim.(10)Tidak ada resiko kebanjiran,erosi, kekeringan, atau ketergantungan dengan  kondisi alam.(11) Tanaman hidroponik dapat dilakukan pada lahan atau ruang yang terbatas, misalnya di atap, dapur atau garasi.

Berdasarkan media tanam yang digunakan, maka hidroponik dapat dilakukan dalam tiga sistem, yaitu sistem kultur air, sistem kultur pasir dan sistem kultur bahan porous (kerikil, pecahan genting, gabus putih dan lain-lain. Sistem kultur air adalah hiroponik sesungguhnya. Air yang mengandung nutrisi diberikan melalui pancaran di daerah perakaran tanaman tanpa bahan penahan air.

Sedangkan sistem kultur pasir dan bahan porous adalah pengembangan dari kultur air. Pada dasarnya sistem kultur pasir dan kultur bahan porous adalah sama, karena pada prinsipnya fungsi media tanam ini adalah sebagai bahan penopang berdirinya tanaman sekaligus mengalirkan

makanan dalam jumlah yang dibutuhkan. Bahan porous merupakan agregat yang sangat baik untuk mengalirkan sejumlah air yang berlebih.

Berdasarkan cara pengairan, ada beberapa system hidroponik yang dikenal yaitu hidroponik system Wick, Aqua kultur, Ebb dan Aliran, tetes (drip

irigation), Film Teknik Hara (Nutrient Film Technique/NFT), dan aerophonik.

        Pada kesempatan ini, yang akan di bahas adalah system hidroponik berdasarkan cara pengairan, yaitu system  NFT (Nutrient Film Technique) dan Wick Sistem

A.  Hydroponic NFT(Nutrient Film Technique)

NTF merupakan model budidaya dengan meletakkan akar tanaman pada lapisan air yang dangkal. Air tersebut tersikulasi dan mengandung nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Perakaran dapat berkembang didalam larutan nutrisi, karena disekitar perakaran terdapat selapis larutan nutrisi maka sistem dikenal dengan nama NFT. Kelebihan air akan mengurangi jumlah oksigen, oleh sebab itu lapisan nutrisi dalam system NFT dibuat maksimal tinggi larutan 3 mm, sehingga kebutuhan air (nutrisi) dan oksigen dapat terpenuhi.

Media hidroponik ini dapat juga menggunakan bak – bak atau pipa bekas. Jika menggunakan pipa, maka pipa tersebut harus disambung–sambung hingga berbeda pola yang mana dari pola tersebut nantinya dapat berdiri tegak. Sebagai tempat untuk memasukkan benih, dibagian atas pipa yakni yang nantinya menjadi tempat tumbuhnya benih harus dilubangi dengan diameter sekitar 4 cm. pipa–pipa yang saling tersambung tersebut di bagian ujung paling bawah diarahkan ke dalam bak penampung air


OLEH : RETY APRIANI R.GAUK

PEMANFAATAN SARANA DIGITAL BPP BENTENG BONTOHARU SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN

  Perkembangan teknologi di era digitalisasi 4.0 menuntut penyuluh pertanian untuk memiliki kemampuan Internet of Things (IOT), Teknologi 3D...