Senin, 31 Mei 2021

Manfaat Limbah air kolam Ikan untuk Tanaman Sayuran

Seiring dengan perkembangan usaha perikanan Budi daya ikan lele di lingkungan masyarakat, maka sering menjadi isu permasalahan pencemaran lingkungan terutama dari masalah bau yang tidak enak dan buruknya saluran pembuangan. Bahkan pada tingkat pencemaran tertentu dari bau dan kotornya drainase, tidak menutup kemungkinan dapat terjadi konflik sosial antara pengusaha budidaya lele dengan warga masyarakat sekitarnya.

       Air kolam lele mempunyai potensi kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, terutama unsur N dan P, yang sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman. Di Indonesia zat tumbuh sudah mulai lazim digunakan, untuk itu telah banyak penelitian-penelitian, disusul dengan percobaan- percobaan yang saksama tentang cara pemakaiannya, karena pengaruh zat tumbuh tergantung pada cara pemakaiannya.

       Surahman Kusumo (1984) Mengemukakan bahwa pada kadar rendah tertentu zat tumbuh akan mendorong pertumbuhan, sedangkan pada kadar yang lebih tinggi akan menghambat pertumbuhan, meracun bahkan mematikan tanaman.

       Dalam tulisan ini dikemukakan hasil pengujian yang terbaik dari beberapa perlakuan jumlah volume air kolam lele dan komposisi media tanah dan pasir sehingga menghasilkan jumlah daun selada yang optimal.                                           

Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan adanya perlakuan  volume air kolam lele memperlihatkan panjang akar yang tidak berbeda. Panjang akar yang tidak berbeda ini dimungkinkan karena pada air kolam lele mempunyai kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman selada, terutama N dan P, dengan jumlah yang ideal untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman selada, sehingga volume air kolam lele direspon sama oleh panjang akar tanaman selada.

Peningkatan volume air kolam lele pada komposisi media yang berbeda menunjukkan panjang akar yang sama. Hal ini dikarenakan tanaman selada merespon sama terhadap peningkatan volume air kolam lele dan komposisi media secara bersama-sama pada parameter panjang akar.

 

Perlakuan volume air kolam lele diperoleh jumlah daun yang sangat berbeda nyata. Perlakuan komposisi media yaitu perbandingan media tanah dan pasir (1:1), tanah dan arang sekam padi (1:1), dan tanah, direspon sama. Peningkatan volume air kolam lele pada komposisi media yang berbeda menunjukkan jumlah daun yang sama.

Air kolam lele mempunyai unsur yang lengkap seperti nitrogen. Unsur nitrogen yang diserap tanaman mempengaruhi proses fotonsintesis yang hasilnya dipergunakan untuk pembentukan bagian tanaman, termasuk pembentukan dan pertumbuhan daun. Nitrogen berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, pertumbuhan daun, meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman.

Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan adanya perlakuan komposisi media diperoleh berat segar tanaman yang tidak berbeda. Hal ini dimungkinkan tanaman selada merespon sama terhadap komposisi media.

Peningkatan volume air kolam lele pada komposisi media yang berbeda menunjukkan berat segar tanaman yang sama. Hal ini dikarenakan tanaman selada merespon sama terhadap peningkatan volume air kolam lele dan komposisi media secara bersama-sama pada berat segar tanaman.

Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan adanya perlakuan komposisi media diperoleh berat segar tanaman yang tidak berbeda. Hal ini dimungkinkan tanaman selada merespon sama terhadap komposisi media.

Peningkatan volume air kolam lele pada komposisi media yang berbeda menunjukkan berat segar tanaman yang sama. Hal ini dikarenakan tanaman selada merespon sama terhadap peningkatan volume air kolam lele dan komposisi media secara bersama-sama pada berat segar tanaman.

Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan adanya perlakuan volume air kolam lele diperoleh berat segar akar yang sangat berbeda nyata. Komposisi media diperoleh berat segar akar yang tidak berbeda. Peningkatan volume air kolam lele pada komposisi media yang berbeda menunjukkan berat segar akar yang sama.

Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan adanya perlakuan volume air kolam lele memperlihatkan berat segar konsumsi yang tidak berbeda. Berat segar tanaman yang tidak berbeda ini dimungkinkan karena kandungan hara pada air kolam lele sudah terpenuhi untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman selada. Kandungan unsur hara tersebut masih dalam batas toleransi penyerapan oleh tanaman selada karena tanaman selada tidak menunjukkan gejala kekurangan maupun kelebihan unsur hara.

Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan adanya perlakuan komposisi media diperoleh berat segar konsumsi yang tidak berbeda. Hal ini dimungkinkan tanaman selada merespon sama terhadap komposisi media.

Peningkatan volume air kolam lele pada komposisi media yang berbeda menunjukkan berat segar konsumsi yang sama. Hal ini dikarenakan tanaman selada merespon sama terhadap peningkatan volume air kolam lele dan komposisi media secara bersama-sama pada berat segar konsumsi.

Peningkatan volume air kolam lele hingga 15 liter/polibag dapat meningkatkan jumlah daun dan berat segar akar tanaman selada.

Komposisi media direspon sama pada parameter pengamatan panjang akar, jumlahdaun, berat segar tanaman,dan berat segar konsumsi

Kombinasi volume air kolam lele dan komposisi media menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada parameter panjang akar, jumlah daun, berat segar tanaman,dan berat segar konsumsi

Hasil terbaik ditunjukkan pada volume air kolam lele 15 liter/polibag dan komposisi media tanah dan pasir yang menghasilkan jumlah daun terbanyak

OLEH: ZUBAIR

0 komentar:

Posting Komentar

PEMANFAATAN SARANA DIGITAL BPP BENTENG BONTOHARU SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN

  Perkembangan teknologi di era digitalisasi 4.0 menuntut penyuluh pertanian untuk memiliki kemampuan Internet of Things (IOT), Teknologi 3D...