Jeruk keprok selayar merupakan komoditas primadona bagi petani setempat. Pertanaman jeruk tersebar di daratan Pulau Selayar terutama di Kecamatan Bontoharu, Bontomatene, dan Bontosikuyu. Oleh karena itu, pemerintah daerah setempat menetapkan jeruk sebagai salah satu komoditas andalan dan dikembangkan dalam skala agribisnis Jeruk keprok selayar merupakan salah satu komoditas sumber pendapatan petani pada tiga kecamatan di Kabupaten Selayar. Teknologi budi daya yang berkembang di tingkat petani masih bertumpu pada sumber daya setempat sehingga diperlukan perbaikan/introduksi teknologi untuk memperoleh hasil yang optimal.
Untuk mempercepat proses berbuah/produksi pada
tanaman jeruk keprok dapat dilakukan dengan “metode pelenturan percabangan”
sehingga petani tidak perlu khawatir untuk menanam jeruk keprok karena
umur produksi awal relatif sama dengan jeruk siam bahkan mampu berbuah sangat
lebat rata-rata per pohon menghasilkan buah 20 s/d 25 kg pada awal produksi.
Kebun Percobaan Banaran di Batu, Jawa Timur menggunakan metode ini untuk
mempercepat proses berbuah untuk tanaman jeruk Keprok Batu 55 dan sekarang
sudah terlihat hasilnya.
Prinsip dasar metode ini adalah perlakuan gangguan pada
percabangan dengan cara melenturkan atau membuat cabang menjadi lentur sehingga
terjadi gangguan yang terdapat pada jaringan xilem ataupun floem, yang
berdampak meningkatnya akumulasi karbohidat (CH2O)n yang
ada didalam daun dan akan mempengaruhi kecepatan kesiapan primordia bakal bunga
dan bakal buah.
Disamping itu harus dilakukan pengaturan derajad sudut percabangan
tanaman agar menjadi lebih besar dari sebelumnya, sehingga porstur tanaman
terbentuk lebih ideal dengan pertumbuhan pada tajuknya cenderung menyamping
(harisontal) sehingga pengaruh gravitasi bumi sedikit terhambat untuk menarik
atau mengurangi ketersediaan carbon (C) dan nitrogen (N) yang terdapat pada
bagian tubuh tanaman.
OLEH : DATULANGI
0 komentar:
Posting Komentar