Sayuran tidak harus di
tanam pada sawah atau ladang, namun Anda dapat menanamnya di belakang, samping,
atau halaman rumah. Bahkan tamanpun dapat diisi dengan berbagai jenis tanaman
sayur, sehingga selain indah dengan warna-warni bunga juga dapat diambil manfaat
dari sayuran yang dihasilkannya.
Banyak cara untuk menanamnya, seperti dengan menggunakan media
tanah, sekam, atau secara hidroponik. Namun pada tempat-tempat tertentu belum
tentu mudah untuk mendapatkan tanah, apalagi bagi Anda yang tinggal di daerah
perkotaan. Sungguh ini dapat menjadi perkara yang tidak mudah, mengingat hampir
semua permukaan tanah telah diselimuti oleh cor beton maupun paving block.
Untuk itu, menanam
secara hidroponik dapat menjadi pilihan bagi Anda. Dimana cara tanam ini tidak
menggunakan tanah sebagai media tanamnya, namun menggunakan air. Selain air
mudah didapatkan, merawatnya juga mudah.
Sedangkan untuk wadahnya
dapat menggunakan talang air, botol air mineral, ember cat, dan lain-lain. Yang
penting wadah tersebut tidak berlubang/bocor pada bagian sisinya dan bawahnya,
agar air sebagai media tanam tidak habis nantinya.
Silakan simak cara
pembuatan talang air untuk dijadikan sebagai tempat menanam sayuran hidroponik
di bawah ini:
Proses Pembuatan Talang
Hidroponik
Tahap pertama dalam pembuatan talang hidroponik atau gully adalah
mengukur lahan yang tersedia, yaitu sebagai tempat dari talang tersebut.
Apabila lahan lebih pendek dari talang, maka potonglah talang sesuai dengan
tempat yang ada. Jangan khawatir bagi yang mempunyai lahan terbatas, karena
Anda dapat membuatnya dengan cara bertingkat.
Selanjutnya tentukan
pula, apakah Anda akan menggunakan talang atau styrofoam sebagai penutupnya.
Yang dimaksud penutup di sini adalah penutup pada bagian atas, bukan pada kedua
ujung talang. Karena untuk penutup pada ujung talang Anda dapat membelinya,
sehingga tidak perlu membuat sendiri.
Jika penutup dibuat
menggunakan talang, maka potonglah talang menggunakan cater pada lipatannya.
Sehingga 1 talang dapat menjadi 3 bagian ( 3 tutup ). Dan jika menggunakan
styrofoam, maka ukurlah sesuai dengan lebar talang, usahakan agar rapat saat
dipasang nantinya.
Selain itu, Anda juga
dapat membuatnya dengan cara melipat kedua bagian sisi talang. Usahakan agar
kedua lipatan dapat bertemu, sehingga tutup dalam keadaan rapat nantinya. Namun
jika memilih cara ini, maka tinggi talang menjadi lebih pendek.
Langkah selanjutnya adalah melubanginya dengan diameter sesuai
netpot atau pot yang digunakan untuk menanam (gelas plastik jelly/agar-agar).
Silakan lubangi tutup gully tersebut dengan menggunakan bor atau
solder. Berikan jarak 20 cm antar lubang agar tanaman dapat tumbuh dengan baik,
karena jika terlalu dekat maka tanaman tidak mendapatkan sinar matahari secara
merata. Jika menginginkan jarak antar lubang 10 cm itu bisa saja, namun harus
dibuat secara zig-zag
Setelah penutup selesai
dibuat selanjutnya adalah memasangnya pada talang, ini tergantung dari tutup
seperti apa yang Anda buat. Apakah menggunakan potongan talang atau Styrofoam.
Agar tutup dapat kuat
berada pada tempatnya, maka Anda dapat mengikatnya dengan menggunakan kawat.
Silakan lubangi talang pada sisi kanan dan kirinya, kemudian masukkanlah kawat
sehingga menjadi dudukan untuk tutup talang. Setelah itu temukanlah ujung kawat
tersebut melewati permukaan atas dari tutup talang, kemudian ikatlah keduanya.
Jika Anda memilih
melipat bagian sisi talang untuk dijadikan penutupnya, maka saat itu tutup
telah selesai dibuat. Jadi tinggal melubanginya saja sesuai dengan pot yang
digunakan. Setelah itu, pasang kedua tutup talang air pada kedua ujungnya.
Jika Anda hendak
membuatnya secara bertingkat, maka jangan diletakkan segaris agar tumbuhan yang
berada pada talang paling bawah mendapatkan sinar matahari dengan baik.
Pembuatan Pot Tanam
Bagi yang menggunakan
netpot maka tidak perlu melubanginya, karena sudah terdapat lubang pada bagian
samping dan bawahnya. Jadi tinggal memasang kain flanel/sumbu pada bagian
bawahnya. Tujuan pemasangan kain flanel ini adalah untuk menghantarkan air
bernutrisi pada tanaman, juga sebagai tempat bagi akar tanaman menuju ke bawah.
Jika memilih untuk
menggunakan gelas plastik jelly/agar-agar maka Anda perlu melubangi pada
sisi-sisinya, juga pada bagian bawahnya. Sama seperti netpot, lubang pada
bagian bawah berfungsi untuk menempatkan kain flanel/sumbu.
Cara Persemaian dan Penanaman
Potong rockwool sesuai
dengan diameter pot yang digunakan, ukuran potongannya tidak perlu sebesar
potnya. Sebagai tempat benih, lubangi rockwool menggunakan tusuk gigi/lidi.
Setelah itu basahi dengan air, kemudian letakkan biji pada lubang yang telah
dibuat.
Pada proses persemaian ini usahakan agar selalu dalam keadaan lembab dan tidak
terkena sinar matahari, atau letakkan pada tempat yang gelap. Setelah tumbuh
kecambah, Anda memindahkan pada tempat yang terdapat sinar matahari. Akan lebih
baik jika mendapatkan sinar matahari pada pagi hari, dan hindari sinar matahari
pada siang hari.
Setelah daun tumbuh, pindahkan pada pot yang telah tertata pada
talang. Sampai di sini proses pembuatan dan cara menanam sayuran secara
hidroponik dengan menggunakan talang telah selesai. Kini Anda tinggal
merawatnya, kemudian memanennya jika sudah waktunya. Silakan pantau
pertumbuhannya, dan air yang ada pada talang jangan sampai habis. Berikan
nutrisi secukupnya, agar sayuran dapat tumbuh dengan baik.
Cara Mengalirkan Air Bernutrisi
Model pengairan yang
digunakan di atas masih bersifat pasif, karena tidak mengalirkan air
bernutrisi. Jadi akar akan selalu terendam dalam air bernutrisi tersebut. Maka
untuk dapat mengalirkannya Anda harus menyediakan beberapa alat dan bahan,
yaitu selang, paralon/pipa PVC berikut aksesoris pendukung seperti shock maupun
L pipa PVC serta lemnya. Untuk penampungnya dapat menggunakan ember besar cat
bekas, kolam, dan wadah lainnya dengan ukuran yang cukup besar.
Silakan hubungkan penampung air bernutrisi pada talang yang
terletak paling atas, dapat menggunakan selang/pipa PVC. Kemudian untuk
mengalirkan pada talang dibawahnya, hubungkan juga dengan selang/pipa PVC yang
dipasang pada ujung talang.
Apabila terdapat talang
lagi dibawahnya, maka juga dapat dihubungkan seperti cara di atas kemudian baru
dialirkan menuju bak penampung. Talang-talang tersebut dipasang dengan
kemiringan tertentu, agar air bernutrisi yang berada pada talang dapat
mengalir.
Jika terdapat beberapa
tingkat, Anda juga dapat membaginya menjadi beberapa bagian. Artinya dari bak
penampung dapat dialirkan menuju ke beberapa talang, kemudian dari talang
tersebut dialirkan pada talang yang lain sebelum kembali pada bak penampung.
Itulah cara pembuatan serta bagaimana proses tentang Menanam Sayuran secara Hidroponik Menggunakan Talang Air.
Sebagai dudukan/tempat talang, dapat dibuat dari kayu reng/kaso, bambu, pipa
PVC, besi, baja ringan, dan juga cor beton. Silakan pilih sesuai dengan selera
Anda.
OLEH : DATULANGI
0 komentar:
Posting Komentar