Senin, 02 Agustus 2021

TEKNIK PERBANYAKAN PISANG DENGAN SISTEM BELAH BONGGOL (Bit Anakan/Mini Bit)

 


Bibit adalah bahan tanaman yang sudah berbentuk tanaman muda berukuran kecil tetapi sudah memiliki bagian tanaman secara lengkap baik akar, batang maupun daun. Bibit tanaman biasanya digunakan untuk menyebut bahan tanaman yang diperbanyak secara vegetatif, yakni stek, cangkok dan anakan. Jika diperbanyak secara generatif (melalui biji), bahan tanaman disebut bibit jika sudah berkecambah.

Bahan tanaman pisang atau bibit pisang diperoleh secara vegetatif yang pada umumnya perbanyakan dilakukan melalui anakan. Secara tradisional, bibit pisang diperoleh dengan cara memisahkan anakan dari tanaman induk dan langsung menanamnya pada lahan yang sudah disediakan

Perbanyakan tanaman pisang menggunakan bonggol adalah kegiatan pembibitan tanaman pisang menggunakan potongan bonggol yang ditanam di media pada wadah atau pot untuk menumbuhkan tunas-tunas baru. Tunas-tunas baru itulah yang nantinya akan tumbuh menjadi anakan pisang dan bisa ditanam menjadi individu baru yang terpisah dari bonggol induknya. Perbanyakan menggunakan bonggol ini merupakan teknik pembibitan pisang secara sederhana yang mudah dilakukan. Beberapa petani pisang lokal banyak mengadopsi metode ini, selain mudah dilakukan, metode ini juga relatif membutuhkan biaya yang kecil.

Memilih pohon induk untuk pembibitan

Pilihlah pohon indukan pisang yang sudah berbuah dan menghasilkan anakan. Atau jika tidak, pilihlah pohon pisang hasil kultur jaringan yang memiliki bonggol berdiameter minimal 15 cm. Selain itu, tanaman indukannya harus sehat dan terbebas dari hama dan penyakit. Anda bisa melihat kondisi fisik pohon pisangnya secara kasat

                     
ALAT  DAN  BAHAN

§   Anakan pisang dari tanaman induk yang akan diambil bonggolnya

§   Fungisida, bakterisida dan insektisida

§   Media tanam berupa arang sekam

§   ZPT

§   Polybag

§   Air bersih

§   Golok atau pisau yang tajam

Cara membuat bibit

a)           Pemisahan anakan dari rumpun dilakukan dengan hati-hati menggunakan linggis/tembilang bermata lebar, sehingga kondisi bonggol masih utuh.

b)           Bonggol dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel, kemudian dipotong 1 cm diatas leher bonggol. Pada titik tumbuh di pusat bonggol dikorek dengan lebar dan dalam ± 3 cm menggunakan pisau yang runcing.

c)           Rendam dalam air hangat dengan suhu ± 55° C yang telah dicampur fungisida dengan dosis 2 gr/lt air selama 15 menit kemudian ditiriskan. Untuk menghindari serangan hama pada saat perendaman dapat juga disertai pemberian insektisida sesuai dosis yang dianjurkan.

d)           Untuk merangsang munculnya tunas, bonggol di semai dalam bedengan, disusun secara berjajar dengan bagian titik tumbuh tetap mengarah ke atas, masing-masing bonggol diberi jarak antara 5 cm kemudian ditimbun dengan campuran tanah, pasir dan pupuk kandang setebal ± 5 cm. Penimbunan dilakukan selama 3-5 minggu atau sampai tumbuh tunasnya. Selama penimbunan perlu dijaga kelembabannya dengan penyiraman setiap hari secukupnya terutama bila tidak ada hujan.

e)           Bila tunas telah tumbuh dan telah mempunyai 1-2 lembar daun, bonggol diangkat dari timbunan, kemudian dibelah searah membujur dari permukaan atas bonggol sampai dasar sebanyak tunas yang tumbuh. Bila bonggol terlalu besar dapat dikurangi dengan menipiskan potongan dikiri dan kanan tunas

f)            Tunas hasil belahan (bit) disemai di polybag ukuran 20 cm x 30 cm yang berisi media tanam kemudian diletakkan ditempat teduh/naungan.

g)           Setelah umur 1 bulan bibit dipindahkan ke tempat terbuka dan siap ditanam ke lapang bila bibit sudah berumur 2 bulan

h)           Perawatan yang utama adalah penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah. Pemupukan dilakukan 2 minggu sekali menggunakan Urea 2 gr/lt air dengan cara dikocor


OLEH : ZUBAIR, S.ST

0 komentar:

Posting Komentar

PEMANFAATAN SARANA DIGITAL BPP BENTENG BONTOHARU SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN

  Perkembangan teknologi di era digitalisasi 4.0 menuntut penyuluh pertanian untuk memiliki kemampuan Internet of Things (IOT), Teknologi 3D...