Pupuk adalah kunci
dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk menggantikan
unsur yang habis terisap tanaman. Jadi, memupuk berarti menambah unsur hara
kedalam tanah dan tanaman. Pupuk merupakan meterial yang ditambahkan pada media
tanam atau tanaman untuk mecukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman
sehingga mampu berproduksi dengan baik.
Menurut Handiuwito
(2008) pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan
unsur-unur esensial bagi pertumbuhan tanaman. Tindakan mempertahankan dan
meningkatkan kesuburan tanah dengan penambahan dan penggembalian zat-zat hara
secara buatan diperlukan agar produki tanaman tetap normal atau meningkat.
Tujuan penambahan zat-zat hara tersebut memungkinkan tercapainya keseimbangan
antara unsur-unsur hara yang hilang baik yang terangkut oleh panen, erosi, dan
pencucian lainnya. Tindakan pengembalian/penambahan zat-zat hara ke dalam tanah
ini disebut pemupukan. Jenis pupuk yang digunakan harus sesuai kebutuhan,
sehingga diperlukan metode diagnosis yang benar agar unsur hara yang
ditambahkan hanya yang dibutuhkan oleh tanaman dan yang kurang didalam tanah.
Pupuk organik
berfungsi memperbaiki sifat fisik dan struktur tanah, melalui pembentukan
agregat yang lebih stabil, aerasi dan drainase tanah yang baik. Pupuk organik
adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan dan/atau bagian
hewan dan/atau limbah organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,
berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan mineral dan/atau
mikroba, yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara dan bahan organik
tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah (Permentan No.
70/2011, BPT, 2005). Pupuk organik berguna untuk memperkaya hara, bahan organik
tanah, dan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, terutama kandungan
unsur organik (Bouajila dan Sanaa, 2011; Clark, dkk., 1998).
Pupuk Organik Usaha yang dilakukan untuk memperbaiki
kesuburan tanah adalah dengan melakukan pemupukan menggunakan pupuk organik.
Kandungan unsur hara dalam pupuk kandang tidak terlalu tinggi, tetapi jenis
pupuk ini mempunyai lain yaitu dapat memperbaiki sifat – sifat fisik tanah
seperti permeabilitas tanah, porositas
Jenis – jenis pupu oranik antara lain
1.
Pupuk Kandang Secara umum setiap ton pupuk
kandang mengandung 5 kg N, 3 kg P2O5 dan 5 kg K2O serta unsur – unsur hara
esensial lain dalam jumlah yang relatif kecil (Hardjowigeno, 2003). Sifat –
sifat dari pupuk kandang adalah sebagai berikut:
Kotoran ayam mengandung N
tiga kali lebih besar daripada pupuk kandang, Kotoran kambing mengandung N dan
K masing – masing dua kali lebih besar daripada kotoran sapi, Pupuk kandang
dari kuda atau kambing mengalami fermentasi dan menjadi panas lebih cepat
daripada pupuk kandang sapi dan babi. Karena itu banyak petani menyebut pupuk
kandang sapi dan babi sebagai pupuk dingin (cold manures),
Dalam semua pupuk kandang P
selalu terdapat dalam kotoran padat, sedangkan sebagian besar K dan N terdapat
dalam kotoran cair (urine), Kandungan K dalam urine adalah lima kali lebih
banyak daripada dalam kotoran padat, sedangkan kandungan N adalah dua sampai
tiga kali lebih banyak,
Kandungan unsur hara dalam
kotoran ayam adalah yang paling tinggi, karena bagian cair (urine) tercampur
dengan bagian padat.Kandungan unsur hara dalam pupuk kandang ditentukan oleh
jenis makanan yang diberikan
2.
Pupuk Hijau Pupuk hijau diartikan sebagai
hijauan muda dan dapat sebagai penambah N dan unsur – unsur lain atau sisa –
sisa tanaman yang dikembalikan ke tanah. Pupuk hijau tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai pengganti pupuk kandang, apabila jumlah pupuk kandang
sedikit sedangkan tanah sangat memerlukan pupuk organik.
Tanaman pupuk hijau harus
memenuhi syarat – syarat sebagai berikut:
Cepat tumbuh dan banyak menghasilkan bahan hijauan. Sukulen, tidak
banyak mengandung kayu.
Banyak mengandung N. Tahan kekeringan. Bila sebagai tanaman sela maka dipilih jenis
yang tidak merambat. Contoh tanaman yang ditanam dan dapat digunakan sebagai
pupuk hijau antara lain: Orok–orok
(Crotalaria sp), tanaman perdu umur 2 – 4 bulan. Lamtoro, turi sekaligus sebagai tanaman
pelindung. Calopogonium, Sentrosema,
Mimosa, tanaman semak yang sering digunakan sebagai tanaman penutup tanah.
3.
Kompos Kompos adalah bahan organik yang
dibusukkan pada suatu tempat yang terlindung dari matahari dan hujan, diatur
kelembabannya dengan menyiram air bila terlalu kering. Untuk mempercepat
perombakan dapat ditambah kapur, sehingga terbentuk kompos dengan C/N rasio
rendah yang siap untuk digunakan. Bahan untuk kompos dapat berupa sampah atau
sisa – sisa tanaman tertentu (jerami dan lain - lain).
OLEH : Rety Apriani
0 komentar:
Posting Komentar