Senin, 15 Agustus 2022

JENIS HAMA TANAMAN HIDROPONIK

 


Berbagai cara perlu dilakukan untuk mengatasi hama yang menyerang tanaman. Mulai dari membersihkannya, memberikan obat tertentu, sampai dengan memangkas tanaman. Tentu dampak buruk akan terus berlangsung, maka atasi secepat mungkin ketika kamu menemukan gejala atau hama yang hinggap di sekitar tanaman. Pasalnya, jika dibiarkan terlalu lama, akan memperburuk perkembangan tanaman.

Begitu juga dengan tanaman hidroponik, dalam proses pertumbuhannya tidak bias  terhindar dari serangan hama. Hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah. Bunga, herbal, dan sayuran hidroponik ditanam di media tanam yang lembap dan disuplai dengan larutan kaya nutrisi, oksigen, dan air. Meski mendorong pertumbuhan dengan cepat, namun ada beberapa jenis hama yang sering ditemukan pada tanaman hidroponik.

1. Ulat

Hama ulat ini sebenarnya sudah sangat populer di kalangan petani. Pasalnya popularitas ulat ini sendiri memang tidak perlu diragukan lagi, bahkan menjadi musuh bebuyutan bagi para petani. Juga termasuk pada petani yang tanamannya seringkali diserang oleh hama ulat. Salah satu jenis ulat yang seringkali menyerang tanaman cabai adalah ulat grayak/spodoptera litura.

Ulat jenis ini mampu memakan daun hingga benar-benar habis dalam waktu yang singkat, sehingga dapat menyebabkan kemampuan fotosintetis dari tanaman cabai menjadi terganggu. Pada serangan yang masuk dalam tahap massif menjadikan ulat grayak ini memakan habis seluruh bagian daun, bahkan hanya sekedar menyisakan tulang-tulang daunnya saja

Cara mengatasi:

1.   Segera buang sebagian daun yang terdapat ulat atau segera musnahkan ulat yang tampak ketika melakukan pengontrolan secara rutin terhadap tanaman hidroponik.

2.   Buang tanaman hidroponik yang terkena serangan ulat untuk menghindari adanya ulat yang bersembunyi di sela-sela daun tanaman dan berpotensi menyerang tanaman lain.

3.   Menanam hidroponik di dalam green house untuk menghindari masuknya aneka jenis hama serangga.

4.   Menanam tumbuhan inang untuk mengalihkan hama, seperti kenikir.

2. Tungau

Serangan yang disebabkan oleh tungau bisa dikenali dari bintik kuning di permukaan daun. Bintik tersebut akan terus melebar dan warnanya berubah menjadi lebih gelap, menjadi kecokelatan, lalu menghitam. Selain berbintik, daun juga akan menjadi keriting dan menggulung ke bawah seperti sendok terbaik. Hama tungau bisa mengganggu tanaman hidroponik karena menghisap cairan daun dalam jaringan mesofil. Jaringan pun rusak dan fotosintesis tanaman terganggu. Akibatnya, produktivitas tanaman juga menurun..

Cara mengatasi:

a.        Kumpulkan daun yang terserang, kemudian bakar.

b.        Untuk menghindari serangan menyebar, segera buang tanaman    hidroponik yang terserang tungau.

c.        Menanam tanaman hidroponik di dalam green house.

3. Spider Mite

   Hama ini menyerang tanaman hidroponik dengan cara mengisap cairan. Akibatnya, daun akan berwarna kuning dan muncul bercak-bercak pada bagian yang diisap. Serangan dalam jumlah besar menyebabkan daun habis dan tanaman hidroponik mati.

Cara mengatasi:

a.   Letakkan tanaman hidroponik di tempat yang memiliki sirkulasi udara yang baik serta terkena sinar matahari dan air hujan secara langsung, karena hama tidak menyukai tempat yang terkena angin kencang, sinar matahari, dan air hujan secara terus menerus.

     b.   Menanam tumbuhan inang untuk mengalihkan hama, seperti kenikir.

4.  Belalang

Belalang adalah salah satu serangga pemakan daun yang sangat mengganggu tanaman produktif petani. Hama satu ini menyerang dalam bentuk koloni atau kelompok. Tak jarang semua cara telah dilakukan untuk membasmi hama ini, namun hasilnya selalu nihil karena beberapa memang mati namun sebagian besar masih saja menyerang tanaman. Mungkin Anda sedang kebingungan dan panik mengatasi serangan belalang yang dapat mengurangi kualitas tanaman dan hasil panen.


5. Kutu putih

 Nama ilmiah dari kutu putih adalah Bernisia tabaci. Kutu putih juga dijuluki sebagai kutu kebul. Kutu ini merupakan salah satu jenis lalat putih yang sudah lama dikenal sebagai hama berbagai tanaman. Kutu putih biasa dijumpai terutama di kawasan dengan iklim sedang. Di suhu dingin, kutu putih tidak akan bertahan lama


OLEH : RETY APRIANI

0 komentar:

Posting Komentar

PEMANFAATAN SARANA DIGITAL BPP BENTENG BONTOHARU SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN

  Perkembangan teknologi di era digitalisasi 4.0 menuntut penyuluh pertanian untuk memiliki kemampuan Internet of Things (IOT), Teknologi 3D...