Senin, 22 Agustus 2022

TEHNIK PINDAH TANAM BIBIT PAKCOY HIDROPONIK

 


Di era sekarang ini menanam dengan sistem hidroponik adalah alternatif yang tepat untuk mendapatkan sayuran di lahan yang sempit atau terbatas (Urban Farming). Ditambah lagi dengan kondisi Indonesia yang beriklim tropis adalah tempat yang cocok untuk menerapkan metode ini. Bercocok tanam dengan hidroponik akan mendapatkan hasil yang bagus jika diiringi hobi, karena jika dimulai dari hobi maka akan sangat berpotensi untuk dijadikan bisnis.

Salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas tanaman sawi pakcoy yaitu dengan budidaya secara hidroponik, terutama pada lingkungan yang sempit. Hidroponik merupakan kegiatan bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media pertumbuhannya. Media dalam budidaya hidroponik memiliki fungsi sebagai tempat penyangga larutan nutrisi serta sebagai penopang akar tanaman

Tahapan budidaya tanaman secara hidroponik, pada umumnya terbagi menjadi dua tahap yaitu tahap persemaian dan tahap produksi. Persemaian dilakukan untuk menghasilkan bibit yang sehat dan punya daya adaptasi tinggi untuk dipindahkan di lahan produksi. Umur bibit saat dipindahkan ke lahan produksi dapat mempengaruhi daya adaptasi serta kecepatan tumbuhnya. Pada budidaya sawi pakcoy secara hidroponik, waktu panen ditentukan oleh umur tanaman sehingga semakin tua umur bibit pada persemaian maka waktu tanaman pakcoy ketika berada di lahan produksi lebih singkat. Perpanjangan masa pindah tanam bibit ke lahan yang terlalu lama membuat bibit stres karena terganggunya sistem perakaran.

Tahap Pemidahan Bibit Pakcoy Hidroponik

  • Pindah tanam dilakukan setelah tanaman mulai memunculkan daun sejati atau daun yang memiliki tulang daun, helai daun. Biasanya saat helai yang ketiga.
  • Sebenarnya 2 helai yang melebar ke samping itu bukan daun, itu adalah kotiledon, atau biji yang terbelah. Sedangkan yang tengah itu adalah daun sejati. Saat inilah proses fotosintesis sudah mulai berlangsung, dan anda harus mulai memberikan nutrisi kepada tanaman agar cepat tumbuh besar.
  • Semaian yang baik adalah semaian yang menghasilkan tanaman yang kuat dan tidak mudah roboh
  • Saat pindah tanam, harus menyiapkan tempat tanaman menggantung, dan tempat nutrisi.

Ada dua pilihan langkah yang bisa kamu lakukan dalam tahap ini.

Pertama, lakukan pemindahan dengan netpot. Artinya, rockwool akan diletakkan dalam netpot baru ditaruh ke sistem hidroponik.

Kedua kamu bisa melakukan tahap pindah tanam tanpa netpot. Caranya, langsung saja letakkan rockwool di bak karena ia akan mengapung.

Biasanya anak-semai dipindah-tanamkan dari persemaian ke instalasi remaja pada umur 10 – 14 hari. Untuk beberapa tanaman misal sayuran daun, kisaran umur itu dianggap pas, akar sudah beberapa helai memanjang, daun sudah 4 helai membentang lebar. Pindah-tanam ke instalasi Remaja atau bak stater kit pada saat itu dianggap tepat, karena kematian hanya sedikit sekali, sehingga tugas menyulam anak semai yang mati, sedikit sekali.


Proses pindah tanam harus dilakukan pada sore hari atau ketika terik sinar matahari sudah mulai berkurang. Jangan melakukan pindah tanam pada pagi hari karena bibit akan beresiko terpapar sinar matahari yang sangat terik di siang hari. Hal ini akan menyebabkan bibit mengalami shock karena ketidakmampuannya dalam beradaptasi pada kondisi lingkungan yang sangat ekstrim. Bibit perlu waktu untuk beradaptasi dan harus didukung pula dengan kondisi lingkungan yang relatif sejuk atau stabil untuk dapat tumbuh secara maksimal


OLEH : RETY APRIANI

0 komentar:

Posting Komentar

PEMANFAATAN SARANA DIGITAL BPP BENTENG BONTOHARU SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN

  Perkembangan teknologi di era digitalisasi 4.0 menuntut penyuluh pertanian untuk memiliki kemampuan Internet of Things (IOT), Teknologi 3D...