Di
era sekarang ini menanam dengan sistem hidroponik adalah alternatif yang tepat
untuk mendapatkan sayuran di lahan yang sempit atau terbatas (Urban Farming).
Ditambah lagi dengan kondisi Indonesia yang beriklim tropis adalah tempat yang
cocok untuk menerapkan metode ini. Bercocok tanam dengan hidroponik akan
mendapatkan hasil yang bagus jika diiringi hobi, karena jika dimulai dari hobi
maka akan sangat berpotensi untuk dijadikan bisnis.
Salah
satu usaha untuk meningkatkan produktivitas tanaman sawi pakcoy yaitu dengan
budidaya secara hidroponik, terutama pada lingkungan yang sempit. Hidroponik
merupakan kegiatan bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media
pertumbuhannya. Media dalam budidaya hidroponik memiliki fungsi sebagai tempat
penyangga larutan nutrisi serta sebagai penopang akar tanaman
Tahapan budidaya tanaman secara
hidroponik, pada umumnya terbagi menjadi dua tahap yaitu tahap persemaian dan
tahap produksi. Persemaian dilakukan untuk menghasilkan bibit yang sehat dan
punya daya adaptasi tinggi untuk dipindahkan di lahan produksi. Umur bibit saat
dipindahkan ke lahan produksi dapat mempengaruhi daya adaptasi serta kecepatan
tumbuhnya. Pada budidaya sawi pakcoy secara hidroponik, waktu panen ditentukan
oleh umur tanaman sehingga semakin tua umur bibit pada persemaian maka waktu
tanaman pakcoy ketika berada di lahan produksi lebih singkat. Perpanjangan masa
pindah tanam bibit ke lahan yang terlalu lama membuat bibit stres karena
terganggunya sistem perakaran.
Tahap
Pemidahan Bibit Pakcoy Hidroponik
- Pindah tanam dilakukan setelah
tanaman mulai memunculkan daun sejati atau daun yang memiliki tulang daun,
helai daun. Biasanya saat helai yang ketiga.
- Sebenarnya
2 helai yang melebar ke samping itu bukan daun, itu adalah kotiledon, atau
biji yang terbelah. Sedangkan yang tengah itu adalah daun sejati. Saat
inilah proses fotosintesis sudah mulai berlangsung, dan anda harus mulai
memberikan nutrisi kepada tanaman agar cepat tumbuh besar.
- Semaian
yang baik adalah semaian yang menghasilkan tanaman yang kuat dan tidak
mudah roboh
- Saat pindah tanam, harus
menyiapkan tempat tanaman menggantung, dan tempat nutrisi.
Ada dua pilihan langkah yang bisa kamu
lakukan dalam tahap ini.
Pertama, lakukan pemindahan dengan netpot. Artinya,
rockwool akan diletakkan dalam netpot baru ditaruh ke sistem hidroponik.
Kedua kamu bisa melakukan tahap pindah tanam
tanpa netpot. Caranya, langsung saja letakkan rockwool di bak karena ia akan
mengapung.
Biasanya anak-semai dipindah-tanamkan dari persemaian ke
instalasi remaja pada umur 10 – 14 hari. Untuk beberapa tanaman misal sayuran
daun, kisaran umur itu dianggap pas, akar sudah beberapa helai memanjang, daun
sudah 4 helai membentang lebar. Pindah-tanam ke instalasi Remaja atau bak
stater kit pada saat itu dianggap tepat, karena kematian hanya sedikit sekali,
sehingga tugas menyulam anak semai yang mati, sedikit sekali.
Proses pindah tanam harus dilakukan pada sore hari atau
ketika terik sinar matahari sudah mulai berkurang. Jangan melakukan pindah
tanam pada pagi hari karena bibit akan beresiko terpapar sinar matahari yang
sangat terik di siang hari. Hal ini akan menyebabkan bibit mengalami shock karena
ketidakmampuannya dalam beradaptasi pada kondisi lingkungan yang sangat
ekstrim. Bibit perlu waktu untuk beradaptasi dan harus didukung pula dengan
kondisi lingkungan yang relatif sejuk atau stabil untuk dapat tumbuh secara
maksimal
OLEH : RETY APRIANI
0 komentar:
Posting Komentar