Dalam
membudidayakan tanaman dengan system hidroponik pastinya tidak lepas dari
serangan hama. Bpp Benteng Bontoharu menggunakan 2 cara untuk menangani hama
tanaman yang menyerang yaitu sebagai berikut :
Untuk hama yang bisa terbang seperti
lalat buat, lalat penggerek daun, tungau terbang, dapat menggunakan perangkap
sederhana yang terbuat dari botol air mineral yang di cat bagian dalam dengan
warna kuning cerah, lalu di beri lem tikus disekelilingnya agar serangga
tertarik dengan warnanya, dan terperangkap di lem. Selain itu bisa juga
menggunakan botol air mineral yang diberi lubang kecil disekeliling samping
botol mulai dari tengah ke atas dan bagian tutupnya, lalu dimasukkan kapas yang
diberi zat adiktif pemberi aroma buah yang di gantung dengan kawat, sehingga
hama terbang akan tertarik dengan aromanya kemudian masuk kedalam botol dan
tidak bisa keluar lagi.
Untuk hama
tak terbang seperti ulat crop yang sembunyi di bagian bawah tanaman dan bagian
bawah daun dan kutu kebul, dapat diaplikasikan menggunakan pestisida nabati
yang menggunakan daun nimba yang diblender, air nimba yang sudah diblender
kemudian disaring antara ampas dan cairan. setelah itu cairan nimba dicampur
dengan air biasa dengan perbandingan 1 liter air dicampur dengan 1 tutup botol
air mineral dan kemudian dapat langsung diaplikasikan dengan cara di semprot
pada tanaman yang diserang hama. Selain untuk mengatasi tanaman yang sudah
terserang hama, cairan nimba juga dapat diaplikasikan untuk pencegahan sehingga
tanaman tidak terserang oleh hama.
Dengan
pengaplikasian menggunakan daun nimba terbukti dapat mengusir dan membunuh
hama. Aroma dari daun nimba yg tidak disukai oleh hama, dan rasa pahit yang
sangat kuat dari daun nimba. Tetapi sinar matahari dapat menguraikan zat dalam
nimba yang disemprotkan pada tanaman dalam waktu seminggu. Namun pengaruh
sistemiknya dapat diperpanjang sampai lebih dari satu bulan dengan
mencampurkan azadirachtin. Azadirachtin adalah fitotiksisitasnya kecil atau
tidak ada pada dosis efektif, tidak toksik untuk manusia dan vetebrata lainnya,
daya kerja utamanya adalah antifeedant untuk serangan hama. Azadiracthin sensitif terhadap sinar untra violet.
Di samping itu ada 3 senyawa kimia penting yang terdapat di daun nimba,
yaitu azadirachtin, salanin, dan meliantriol. Ketiga senyawa tersebutlah yang
digolongkan kedalam kelompok Tripernoid yang
merupakan bahan pestisida alami, tapi yang paling efektif adalah azadirachtin.
Efek dari daun nimba lebih pengaruh
pada daya makan, pertumbuhan, reproduksi, proses berganti kulit, menghambat
perkawinan dan komunikasi seksual, penurunan daya tetas telur, dan menghambat
pembentukan kitin. Selain itu daun nimba juga berperan sebagai pemandul,
mengganggu proses perkawinan, menghambat peletakan telur, dan dapat bekerja
secara sistemik.
OLEH : Rety Apriani
Penyuluh Pertanian Madya
0 komentar:
Posting Komentar