Senin, 29 Agustus 2022

PENGERTIAN PENYULUH SWADAYA

 



Penyuluh pertanian swadaya adalah pelaku utama yang berhasil dalam usahataninya dan warga masyarakat lain yang dengan kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh. Mereka dapat berasal dari kontak tani/petani maju, Pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), pemandu sekolah lapang, baik sekolah lapang pengendalian hama terpadu (SL-PHT), sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadi (SL-PTT), maupun sekolah lapang iklim (SL-iklim), pemandu kegian pembelajaran petani (Farmers Managed Extension Activities/FMA), alumni magang jepang, dan warga masyarakat lain yang terampil dan ahli di bidang teknis pertanian.

Apabila di amati di lapangan, banyak kontaktani/petani maju yang memiliki potensi sebagai calon Penyuluh Swadaya, yaaitu mereka yang memenuhi persyaratan umum, yaitu :

1) WNI,

2) terampil dan ahli dalam bidang teknis pertanian,

3) Mau dan mampu menyebarluaskan keahliannya kepada pelaku utama melalui kegiatan penyuluhan pertanian,

4)  Mampu berkomunikasi dengan pelaku utama dan pelaku usaha,

5) Mampu bermitra dengan penyuluh pertanian PNS dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian, dan

6)  Bersedia mengikuti pelatihan dibidang penyuluhan pertanian yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan pelaku utama. 

 

Penyuluh pertanian swadaya juga di tuntut memiliki persyaratan khusus yaitu : 1) memiliki dan atau mengelola usaha dibidang pertanian yang berhasil dan patut dicontoh oleh masyarakat sekitarnya, dan 2) mempunyai sikap kepemimpinan dan menjadi teladan bagi pelaku utama serta pelaku usaha.

Tugas dan fungsi penyuluh pertanian swadaya :

Sebagai mitra penyuluh pertanian PNS, penyuluh swadaya melakukan kegiatan penyuluhan bagi pelaku uatama, baik secara sendiri-sendiri maupun bekerja sama. Dalam melaksanakan tugasnya penyuluh swadaya berkewajiban malakukan koordinasi dan berkonsultasi dengan penyuluh pertanian PNS dan BP4K atau kelembagaan yang membidangi penyuluh pertanian di wilayahnya, mengikuti diklat di bidang penyuluhan pertanian dan membuat laporan. Mereka bekerja atas dasar sukarela tanpa menerima gaji/honor sebagaimana penyuluh pertanian PNS, walaupun dalam fakta empiris dilapangan terdapat beberapa pemerintah daerah/kota yang memberikan insentif atas kinerja mereka sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian No.100/KPTS/SM.600/J/12/12 tentang petunjuk pelaksaan Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Swadaya, Penyuluh Pertanian Swadaya bersama dengan penyuluh pertanian PNS melaksanakan fungsi sebagai berikut :

  1. Menyusun rencana kegiatan penyuluhan pertanian sesuai kebutuhan pelaku utamanya,
  2. Melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian sesuai dengan rencana kerja penyuluh yang telah disusun,
  3. Berperanserta dalam pertemuan koordinasi dengan penyuluh pertanian PNS, THL-TBPP, pelaku usaha dan pelaku utama,
  4.  Mengikuti kegitan rembug tan, pertemuan teknis dan pertemuan lapang,
  5. Berperan menumbuh kembangkan kelembagaan pelaku utama,
  6. Memfasilitasi kemitraan usaha antara pelaku uatama dengan pelaku usaha,
  7. Menumbuhkembangkan jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan pelaku uatama,
  8. Menyampaikan informasi teknologi baru dan tepat guna kepada pelaku utama,
  9. Melaksanakan proses pembelajaran secara partisipatip melalui berbagai media penyuluhan,
  10. Menyusun laporan kegiatan penyuluhan pertanian.  

 

 

OLEH : Rety Apriani

Penyuluh Pertanian Madya


Senin, 22 Agustus 2022

TEHNIK PINDAH TANAM BIBIT PAKCOY HIDROPONIK

 


Di era sekarang ini menanam dengan sistem hidroponik adalah alternatif yang tepat untuk mendapatkan sayuran di lahan yang sempit atau terbatas (Urban Farming). Ditambah lagi dengan kondisi Indonesia yang beriklim tropis adalah tempat yang cocok untuk menerapkan metode ini. Bercocok tanam dengan hidroponik akan mendapatkan hasil yang bagus jika diiringi hobi, karena jika dimulai dari hobi maka akan sangat berpotensi untuk dijadikan bisnis.

Salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas tanaman sawi pakcoy yaitu dengan budidaya secara hidroponik, terutama pada lingkungan yang sempit. Hidroponik merupakan kegiatan bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media pertumbuhannya. Media dalam budidaya hidroponik memiliki fungsi sebagai tempat penyangga larutan nutrisi serta sebagai penopang akar tanaman

Tahapan budidaya tanaman secara hidroponik, pada umumnya terbagi menjadi dua tahap yaitu tahap persemaian dan tahap produksi. Persemaian dilakukan untuk menghasilkan bibit yang sehat dan punya daya adaptasi tinggi untuk dipindahkan di lahan produksi. Umur bibit saat dipindahkan ke lahan produksi dapat mempengaruhi daya adaptasi serta kecepatan tumbuhnya. Pada budidaya sawi pakcoy secara hidroponik, waktu panen ditentukan oleh umur tanaman sehingga semakin tua umur bibit pada persemaian maka waktu tanaman pakcoy ketika berada di lahan produksi lebih singkat. Perpanjangan masa pindah tanam bibit ke lahan yang terlalu lama membuat bibit stres karena terganggunya sistem perakaran.

Tahap Pemidahan Bibit Pakcoy Hidroponik

  • Pindah tanam dilakukan setelah tanaman mulai memunculkan daun sejati atau daun yang memiliki tulang daun, helai daun. Biasanya saat helai yang ketiga.
  • Sebenarnya 2 helai yang melebar ke samping itu bukan daun, itu adalah kotiledon, atau biji yang terbelah. Sedangkan yang tengah itu adalah daun sejati. Saat inilah proses fotosintesis sudah mulai berlangsung, dan anda harus mulai memberikan nutrisi kepada tanaman agar cepat tumbuh besar.
  • Semaian yang baik adalah semaian yang menghasilkan tanaman yang kuat dan tidak mudah roboh
  • Saat pindah tanam, harus menyiapkan tempat tanaman menggantung, dan tempat nutrisi.

Ada dua pilihan langkah yang bisa kamu lakukan dalam tahap ini.

Pertama, lakukan pemindahan dengan netpot. Artinya, rockwool akan diletakkan dalam netpot baru ditaruh ke sistem hidroponik.

Kedua kamu bisa melakukan tahap pindah tanam tanpa netpot. Caranya, langsung saja letakkan rockwool di bak karena ia akan mengapung.

Biasanya anak-semai dipindah-tanamkan dari persemaian ke instalasi remaja pada umur 10 – 14 hari. Untuk beberapa tanaman misal sayuran daun, kisaran umur itu dianggap pas, akar sudah beberapa helai memanjang, daun sudah 4 helai membentang lebar. Pindah-tanam ke instalasi Remaja atau bak stater kit pada saat itu dianggap tepat, karena kematian hanya sedikit sekali, sehingga tugas menyulam anak semai yang mati, sedikit sekali.


Proses pindah tanam harus dilakukan pada sore hari atau ketika terik sinar matahari sudah mulai berkurang. Jangan melakukan pindah tanam pada pagi hari karena bibit akan beresiko terpapar sinar matahari yang sangat terik di siang hari. Hal ini akan menyebabkan bibit mengalami shock karena ketidakmampuannya dalam beradaptasi pada kondisi lingkungan yang sangat ekstrim. Bibit perlu waktu untuk beradaptasi dan harus didukung pula dengan kondisi lingkungan yang relatif sejuk atau stabil untuk dapat tumbuh secara maksimal


OLEH : RETY APRIANI

Senin, 15 Agustus 2022

JENIS HAMA TANAMAN HIDROPONIK

 


Berbagai cara perlu dilakukan untuk mengatasi hama yang menyerang tanaman. Mulai dari membersihkannya, memberikan obat tertentu, sampai dengan memangkas tanaman. Tentu dampak buruk akan terus berlangsung, maka atasi secepat mungkin ketika kamu menemukan gejala atau hama yang hinggap di sekitar tanaman. Pasalnya, jika dibiarkan terlalu lama, akan memperburuk perkembangan tanaman.

Begitu juga dengan tanaman hidroponik, dalam proses pertumbuhannya tidak bias  terhindar dari serangan hama. Hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah. Bunga, herbal, dan sayuran hidroponik ditanam di media tanam yang lembap dan disuplai dengan larutan kaya nutrisi, oksigen, dan air. Meski mendorong pertumbuhan dengan cepat, namun ada beberapa jenis hama yang sering ditemukan pada tanaman hidroponik.

1. Ulat

Hama ulat ini sebenarnya sudah sangat populer di kalangan petani. Pasalnya popularitas ulat ini sendiri memang tidak perlu diragukan lagi, bahkan menjadi musuh bebuyutan bagi para petani. Juga termasuk pada petani yang tanamannya seringkali diserang oleh hama ulat. Salah satu jenis ulat yang seringkali menyerang tanaman cabai adalah ulat grayak/spodoptera litura.

Ulat jenis ini mampu memakan daun hingga benar-benar habis dalam waktu yang singkat, sehingga dapat menyebabkan kemampuan fotosintetis dari tanaman cabai menjadi terganggu. Pada serangan yang masuk dalam tahap massif menjadikan ulat grayak ini memakan habis seluruh bagian daun, bahkan hanya sekedar menyisakan tulang-tulang daunnya saja

Cara mengatasi:

1.   Segera buang sebagian daun yang terdapat ulat atau segera musnahkan ulat yang tampak ketika melakukan pengontrolan secara rutin terhadap tanaman hidroponik.

2.   Buang tanaman hidroponik yang terkena serangan ulat untuk menghindari adanya ulat yang bersembunyi di sela-sela daun tanaman dan berpotensi menyerang tanaman lain.

3.   Menanam hidroponik di dalam green house untuk menghindari masuknya aneka jenis hama serangga.

4.   Menanam tumbuhan inang untuk mengalihkan hama, seperti kenikir.

2. Tungau

Serangan yang disebabkan oleh tungau bisa dikenali dari bintik kuning di permukaan daun. Bintik tersebut akan terus melebar dan warnanya berubah menjadi lebih gelap, menjadi kecokelatan, lalu menghitam. Selain berbintik, daun juga akan menjadi keriting dan menggulung ke bawah seperti sendok terbaik. Hama tungau bisa mengganggu tanaman hidroponik karena menghisap cairan daun dalam jaringan mesofil. Jaringan pun rusak dan fotosintesis tanaman terganggu. Akibatnya, produktivitas tanaman juga menurun..

Cara mengatasi:

a.        Kumpulkan daun yang terserang, kemudian bakar.

b.        Untuk menghindari serangan menyebar, segera buang tanaman    hidroponik yang terserang tungau.

c.        Menanam tanaman hidroponik di dalam green house.

3. Spider Mite

   Hama ini menyerang tanaman hidroponik dengan cara mengisap cairan. Akibatnya, daun akan berwarna kuning dan muncul bercak-bercak pada bagian yang diisap. Serangan dalam jumlah besar menyebabkan daun habis dan tanaman hidroponik mati.

Cara mengatasi:

a.   Letakkan tanaman hidroponik di tempat yang memiliki sirkulasi udara yang baik serta terkena sinar matahari dan air hujan secara langsung, karena hama tidak menyukai tempat yang terkena angin kencang, sinar matahari, dan air hujan secara terus menerus.

     b.   Menanam tumbuhan inang untuk mengalihkan hama, seperti kenikir.

4.  Belalang

Belalang adalah salah satu serangga pemakan daun yang sangat mengganggu tanaman produktif petani. Hama satu ini menyerang dalam bentuk koloni atau kelompok. Tak jarang semua cara telah dilakukan untuk membasmi hama ini, namun hasilnya selalu nihil karena beberapa memang mati namun sebagian besar masih saja menyerang tanaman. Mungkin Anda sedang kebingungan dan panik mengatasi serangan belalang yang dapat mengurangi kualitas tanaman dan hasil panen.


5. Kutu putih

 Nama ilmiah dari kutu putih adalah Bernisia tabaci. Kutu putih juga dijuluki sebagai kutu kebul. Kutu ini merupakan salah satu jenis lalat putih yang sudah lama dikenal sebagai hama berbagai tanaman. Kutu putih biasa dijumpai terutama di kawasan dengan iklim sedang. Di suhu dingin, kutu putih tidak akan bertahan lama


OLEH : RETY APRIANI

Selasa, 02 Agustus 2022

TEKNIK PENGENDALIAN HAMA HIDROPONIK MENGGUNAKAN PESTISIDA ALAMI

 


Dalam membudidayakan tanaman dengan system hidroponik pastinya tidak lepas dari serangan hama. Bpp Benteng Bontoharu menggunakan 2 cara untuk menangani hama tanaman yang menyerang yaitu sebagai berikut :

Untuk hama yang bisa terbang seperti lalat buat, lalat penggerek daun, tungau terbang, dapat menggunakan perangkap sederhana yang terbuat dari botol air mineral yang di cat bagian dalam dengan warna kuning cerah, lalu di beri lem tikus disekelilingnya agar serangga tertarik dengan warnanya, dan terperangkap di lem. Selain itu bisa juga menggunakan botol air mineral yang diberi lubang kecil disekeliling samping botol mulai dari tengah ke atas dan bagian tutupnya, lalu dimasukkan kapas yang diberi zat adiktif pemberi aroma buah yang di gantung dengan kawat, sehingga hama terbang akan tertarik dengan aromanya kemudian masuk kedalam botol dan tidak bisa keluar lagi.

Untuk hama tak terbang seperti ulat crop yang sembunyi di bagian bawah tanaman dan bagian bawah daun dan kutu kebul, dapat diaplikasikan menggunakan pestisida nabati yang menggunakan daun nimba yang diblender, air nimba yang sudah diblender kemudian disaring antara ampas dan cairan. setelah itu cairan nimba dicampur dengan air biasa dengan perbandingan 1 liter air dicampur dengan 1 tutup botol air mineral dan kemudian dapat langsung diaplikasikan dengan cara di semprot pada tanaman yang diserang hama. Selain untuk mengatasi tanaman yang sudah terserang hama, cairan nimba juga dapat diaplikasikan untuk pencegahan sehingga tanaman tidak terserang oleh hama.

Dengan pengaplikasian menggunakan daun nimba terbukti dapat mengusir dan membunuh hama. Aroma dari daun nimba yg tidak disukai oleh hama, dan rasa pahit yang sangat kuat dari daun nimba. Tetapi sinar matahari dapat menguraikan zat dalam nimba yang disemprotkan pada tanaman dalam waktu seminggu. Namun pengaruh sistemiknya dapat diperpanjang sampai lebih dari satu bulan dengan mencampurkan azadirachtinAzadirachtin adalah fitotiksisitasnya kecil atau tidak ada pada dosis efektif, tidak toksik untuk manusia dan vetebrata lainnya, daya kerja utamanya adalah antifeedant untuk serangan hama. Azadiracthin sensitif terhadap sinar untra violet. Di samping itu ada 3 senyawa kimia penting yang terdapat di daun nimba, yaitu azadirachtin, salanin, dan meliantriol. Ketiga senyawa tersebutlah yang digolongkan kedalam kelompok Tripernoid yang merupakan bahan pestisida alami, tapi yang paling efektif adalah azadirachtin.

Efek dari daun nimba lebih pengaruh pada daya makan, pertumbuhan, reproduksi, proses berganti kulit, menghambat perkawinan dan komunikasi seksual, penurunan daya tetas telur, dan menghambat pembentukan kitin. Selain itu daun nimba juga berperan sebagai pemandul, mengganggu proses perkawinan, menghambat peletakan telur, dan dapat bekerja secara sistemik.

OLEH : Rety Apriani

Penyuluh Pertanian Madya




PEMANFAATAN SARANA DIGITAL BPP BENTENG BONTOHARU SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN

  Perkembangan teknologi di era digitalisasi 4.0 menuntut penyuluh pertanian untuk memiliki kemampuan Internet of Things (IOT), Teknologi 3D...