Kamis, 24 Juni 2021

Pencegahan Penyakit Cacingan Pada Ternak Sapi

 


Helmintiasis atau biasa disebut cacingan adalah penyakit yang sering menyerang hewan ternak. Baik sapi, kambing, domba, babi, maupun kerbau sangat rentan terinfeksi cacing dikarenakan kondisi lingkungan kotor, becek, dan lembab. Pada umumnya ciri-ciri hewan cacingan antara lain lesu, mata sayu, diare, rambut kusam, dan mudah rontok.

Cacing pada ternak dapat menyerang berbagai organ, diantaranya : mata, liver/hati, paru-paru, ginjal, otot/daging, maupun alat pencernaan. Jika infeksi sudah parah, berpotensi mengakibatkan terganggunya fungsi organ. Ketika organ sudah tidak dapat berfungsi dengan baik, maka metabolisme dalam tubuh ternak menjadi kacau. Sehingga tidak menutup kemungkinan mengakibatkan komplikasi penyakit bahkan kematian. Hal ini merupakan kendala serius yang dialami peternak karena sangat mempengaruhi tingkat produktivitas dan menyebabkan kerugian ekonomi.

Sebagai upaya menghindari dampak yang merugikan, pemberian obat cacing sebaiknya diberikan secara rutin. Selain menjaga kesehatan, tubuh ternak yang bebas cacing akan mampu menyerap nutrisi dari pakan secara optimal, pemberian vitamin dan pengobatan penyakit lainnya pun menjadi lebih efektif.


Selain pemberian obat cacing, untuk mencegah infeksi cacing sebaiknya tidak memotong hijauan/rumput terlalu pagi guna menghindari cacing atau telur cacing yang kemungkinan masih berada di batang rumput. Kebersihan kandang juga perlu diperhatikan terutama saat musim hujan.

Gejala cacingan

Gejala cacingan tergantung dari jenis cacing yang menyerang ternak. Pada umumnya, ternak menunjukkan gejala kurus, bulu kusam dan berdiri, diare atau bahkan sembelit, nafsu makan ternak berkurang, telinga sapi tampak terkulai, dan bagian anus ternak terlihat kotor akibat diare bahkan tidak jarang pada kasus yang parah, dapat ditemukan cacing pada feses ternak. Namun, pada kasus cacingan yang masih awal gejala sulit diamati .

Faktor yang memicu penyakit cacingan

Penyakit cacingan umumnya disebabkan oleh kesalahan dalam pola pemberian pakan, faktor-faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan dan curah hujan. Kebersihan kandang yang tak terjaga juga menjadi pemicu terjadinya penyakit ini. (Larasati et al, 2017). Pedet cenderung lebih mudah terkena cacingan meskipun penyakit cacingan dapat menyerang semua umur. Metode pemeliharaan secara tradisional cenderung lebih beresiko terserang penyakit cacingan dibandingkan dengan pemeliharaan yang lebih modern (Anonim, 2013)

Manajemen pencegahan

Cara paling sederhana untuk mencegah penyakit cacingan adalah menghindari faktor penyebab terjadinya penyakit. Kebersihan kandang harus selalu terjaga. Hindari kandang yang lembab dan becek agar tidak menjadi sumber pertumbuhan cacing. pengembalaan ternak terlalu pagi sebaiknya di hindari karena larva cacing biasanya banyak ditemukan dipermukaan rumput yang masih basah. Agar dapat memutus siklus hidup cacing, sebaiknya ternak digembalakan secara bergilir yang artinya ternak tidak digembalakan secara terus menerus. Kualitas pakan yang baik juga mampu menurunkan resiko terjadinya penyakit ini. Selain itu, pastikan ternak mendapat program pemberian obat cacing mulai dari pedet hingga dewasa yang diulang 3-4 bulan sekali untuk membasmi siklus hidup cacing tersebut.


OLEH : DATULANGI

0 komentar:

Posting Komentar

PEMANFAATAN SARANA DIGITAL BPP BENTENG BONTOHARU SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN

  Perkembangan teknologi di era digitalisasi 4.0 menuntut penyuluh pertanian untuk memiliki kemampuan Internet of Things (IOT), Teknologi 3D...